Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 078 (Paul’s List of the Names of the Saints in the Church of Rome)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek? -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish? -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
TAMBAHAN KEPADA BAGIAN 3 - PENJELASAN TENTANG DIRI PAULUS SENDIRI KEPADA PARA PEMIMPIN JEMAAT DI ROMA (Roma 15:14 – 16:27)

4. Daftar Paulus tentang nama-nama orang-orang kudus yang dikenalnya di antara jemaat di Roma (Roma 16:1-9)


ROMA 16:1-9
1 Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, 2 supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri. 3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4 Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. 5 Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. 6 Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. 7 Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku. 8 Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. 9 Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi.

Di dalam suratnya, Paulus menjelaskan beberapa pokok ini:

Pertama: Prinsip-prinsip dasar iman kepada Kristus.

Kedua: pilihan Allah

Ketiga: Perilaku orang percaya

Di bagian akhir suratnya, Paulus bukan hanya berbicara mengenai prinsip, tetapi juga menuliskan tentang orang-orang yang dikenal dari dalam gereja itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa mereka adalah bukti praktis untuk membuktikan tentang kebenaran pengajarannya, menganggap mereka sebagai orang-orang yang mewujudkan pengajarannya, dan persiapan untuk pengajaran serta kedatangannya. Rasul kepada orang-orang bukan Yahudi itu bukan orang asing di Roma, tetapi ia memberikan pilihan tentang orang-orang kudus yang dikenal oleh saudara-saudara seiman di sana. Mereka semua sudah diteguhkan di dalam Kristus, dan menjadi batu-batu yang hidup di dalam bait Roh Kudus, di ibukota negara Romawi pada saat itu.

Hal yang luar biasa adalah bahwa Paulus memulai daftar dari orang-orang kudus yang dituliskannya dengan menyebut nama seorang wanita yang bernama Febe, yang dijelaskannya sebagai “Saudari kita.” Febe adalah seorang wanita Kristen yang menyerahkan dirinya untuk melayani di dalam gereja, kepada orang-orang miskin, sakit dan orang-orang yang dalam perjalanan. Ia melayani di kantor gereja di Kengkrea, sebuah pelabuhan di sebelah timur Korintus di Yunani. Nampaknya dia adalah seorang wanita yang ahli dalam permasalahan hukum, dia juga ahli membereskan urusan bea cukai, selain hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan klien atau pribadi-pribadi yang tidak memiliki hak sipil. Ia menolong Paulus dan sahabat-sahabatnya dalam perjalanan, dan kemungkinan mempersiapkan pertolongan baginya di Roma juga, seandainya ia menghadapi masalah karena kedatangannya. Paulus meminta kepada orang-orang Kristen di Roma untuk menolong Febe dalam berbagai hal yang layak bagi orang-orang kudus. Secara umum diperkirakan bahwa Febe menyampaikan surat Paulus kepada jemaat di Roma. Febe memiliki kepribadian dan merupakan salah satu wanita Kristen yang terkenal di Timur Tengah.

Setelah menyebutkan mengenai pembawa suratnya di dalam daftar orang-orang kudus dalam surat Roma, Paulus kemudian menyebutkan mengenai Priskila dan suaminya Akwila. Mereka sudah memberikan tumpangan kepada Paulus dan menawarinya pekerjaan sebagai sarana untuk mencukupi dirinya sendiri di Efesus (Kisah Para Rasul 18:2-26), dimana ia dengan lebih tepat menjelaskan Injil kepada Apolos, salah seorang pengkhotbah yang sangat fasih berbicara. Perlu disebutkan di sini bahwa Paulus menyebutkan nama wanita itu terlebih dahulu sebelum nama suaminya, dengan memahami bahwa keduanya sudah membuka diri sedemikian bagi keamanan Paulus, membahayakan hidup mereka sendiri demi pemeliharaan terhadap hidup Paulus.; dan semua orang-orang percaya di Asia Kecil berterima kasih kepada pasangan ini atas pengorbanan diri dan kebaikan mereka dalam pelayanan. Ada kemungkinan bahwa mereka sering mengadakan perjalanan ke Roma, dimana mereka menerima jemaat untuk berkumpul dan beribadah di rumah kediaman mereka yang terbuka untuk jemaat. Paulus juga menyampaikan salam untuk semua jemaat yang ada di rumahnya, menganggap mereka sebagai saksi akan pengajarannya tentang anugerah Allah.

Epenetus diberi salam sebagai orang yang dikasihi Paulus. Ia adalah salah satu dari petobat pertama yang kemudian memiliki iman kepada Kristus di Asia, dan orang-orang percaya menganggapnya sebagai titik yang menghubungkan mereka dengan Kristus. Ia kemudian mengadakan perjalanan ke Roma untuk melanjutkan langkah Yesus di sana.

Setelah Epenetus, Paulus menyebutkan mengenai Maria, yang sudah bekerja sangat keras di antara jemaat di Roma dengan penuh kesetiaan dan ketekunan, dan kemungkinan besar sudah menolong Paulus dan sesama pelayan lain di Yunani dan Anatolia. Paulus menyaksikan mengenai pelayanan Maria yang tulus, dan berkesinambungan bagi para pengikut Kristus.

Kemudian, Paulus menuliskan mengenai Andronikus dan Yunias, yang adalah orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi, dari suku Benyamin, sebagaimana Paulus, yang saat itu hidup di Roma, dan menjadi saksi akan kebenaran bahwa Paulus adalah salah satu keturunan Yakub. Mereka pernah dipenjarakan bersama-sama dengan Paulus, dan rekan sependeritaan di dalam Kristus. Mereka sudah menjadi percaya sebelum Paulus, dan sangat terhormat di antara orang-orang Kristen mula-mula di dalam gereja di Yerusalem, dan dihargai sebagai sahabat di antara para rasul

Selanjutnya, Paulus menyebutkan tiga nama asing di antara daftar orang-orang kudus: Ampliatus, Urbanus, dan Stakhis. Ampliatus dan Stakhis adalah dua orang budak. Paulus menjelaskan mereka pertama-tama sebagai orang-orang yang dikasihinya di dalam Tuhan, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang dianiaya dan terhina menjadi sangat dihormati ketika ia dicangkokkan secara rohani ke dalam tubuh rohani Kristus. Orang lain lagi yang disebutkannya sebagai orang yang dikasihinya adalah seorang hamba yang sangat terpuji di dalam gereja. Urbanus adalah seorang yang sangat terhormat yang berlatar belakang Romawi, yang sudah lama bekerja bersama dengan Paulus sampai Paulus sudah menganggapnya sebagai rekan sekerja di dalam pelayanan dan penolongnya di dalam Kristus. Urbanus sangat dikenal di antara jemaat-jemaat di Roma.

Sangat penting untuk diperhatikan bahwa di antara jemaat di Roma beranggotakan, sejak awal, orang-orang merdeka dan juga para budak, yang secara bersama-sama membentuk persekutuan rohani di dalam Kristus. Ini membuat kita memahami bahwa Roh Kudus tidak menganggap penting hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan ras atau sosial. Ia tidak membedakan antara perempuan dengan laki-laki, antara orang merdeka dan budak, orang kaya dan orang miskin, orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi, karena semuanya setara di dalam persekutuan rohani di dalam Kristus.

DOA: Bapa yang ada di surga, kami memuji Engkau karena Engkau meneguhkan, di dalam Yesus Kristus, dan di bawah tuntunan Roh Kudus, gereja rumah di Roma. Kami secara khusus bersukacita karena di antara jemaat Anak-Mu itu beranggotakan juga orang-orang merdeka dan para budak, perempuan dan laki-laki, orang-orang kaya dan orang-orang miskin, orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi, dan mereka semua menjadi sebuah persekutuan yang rohani dan diberkati.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang bisa kita pelajari dari nama-nama anggota jemaat di Roma?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 24, 2012, at 12:06 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)