Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 019 (Peter’s Sermon in the Temple)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
A - Perkembangan dan pertumbuhan gereja mula-mula di Yeruslem (Kisah Para Rasul 1 - 7)

10. Khotbah Petrus di Bait Allah (Kisah Para Rasul 3:11-26)


KISAH PARA RASUL 3:11-16
11 Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. 12 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? 13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. 14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. 15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. 16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.

Ketika orang banyak merasakan kuasa di dalam diri pemimpin tertentu, mereka akan datang kepadanya, berharap untuk menerima sesuatu dari kuasa karismanya. Sayangnya, yang terjadi sejak lama sekali adalah bahwa kebanyakan pemimpin tidak bisa lagi memberikan kuasa Allah kepada para pengikut mereka. Justru, mereka mewartakan dan mengembangkan kuasa pribadi mereka sendiri. Mereka menjanjikan kepada para pengikut mereka harapan akan emas dan perak, namun tidak bisa memenuhinya.

Petrus sangat heran dengan sikap orang-orang Yahudi, yang tidak mengenali kebenaran dan kuasa Allah yang bekerja di antara mereka. Jadi, pertama-tama ia memilih untuk membebaskan mereka dari kekaguman kepada dirinya. Mereka tidak boleh bersandar kepada pemberiannya, tetapi hanya kepada pemberian Allah saja. Sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.” Petrus memberikan kesaksian bahwa kuasa manusia dan kehidupan keagamaan mereka tidak bisa menghapuskan dosa atau menyembuhkan orang-orang sakit. Manusia sama sekali tidak memiliki kemampuan, dan hanya sekedar bisa memegahkan diri tanpa guna seperti burung merak yang menyombongkan dirinya.

Para rasul menunjuk kepada satu-satunya Pribadi yang unik itu yang bisa memberikan kuasa dan pengharapan kepada dunia yang kacau balau ini. Pribadi itu adalah Yesus dari Nazaret. Petrus tidak menyebut-Nya sebagai Mesias, tetapi sebagai “Hamba Allah” dalam penjelasannya, yang di dalam bahasa Yunani menunjuk kepada budak Allah. Pada saat yang sama, hal itu juga menunjukkan tentang ketundukan Kristus kepada Bapa-Nya, karena di dalam ketundukan yang sukarela itulah kita melihat kemenangan dan kesempurnaan Kristus. Anak Allah mengosongkan diri-Nya, dan menjadi manusia serta merendahkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi taat kepada kehendak Bapa-Nya dan bahkan sampai mati, menjalani kematian di kayu salib. Karena itu Allah sangat meninggikan Dia dan memberikan kepada-Nya nama di atas segala nama (Filipi 2:7-9). Sangat tepat bagi Petrus untuk mengatakan bahwa Allah sudah mempermuliakan Hamba-Nya Yesus, karena kemuliaan nama Yesus Kristus adalah tujuan dari karya Roh Kudus, yang adalah Allah Sendiri.

Petrus tidak berbicara di dalam nama Allah yang tidak masuk akal, Allah yang besar tetapi tidak dikenal, tetapi menyebutkan Allah yang adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Ia sudah menyatakan diri-Nya kepada para leluhur, yang sudah dipilih-Nya sendiri. Allah dari para bapa bangsa itu sudah membangkitkan hamba-Nya Yesus dari kematian. Keefektifan dari peristiwa Ilahi ini yang menjadi tanda kebesaran dari pengajaran para rasul. Yesus yang sudah menjadi korban itu tidak tetap berada di dalam kubur, tetapi bangkit untuk hidup selamanya. Para rasul sudah menjadi saksi mata, yang sudah melihat dan berbicara dengan Dia. Mereka menjadi saksi akan kepastian dari kebangkitan-Nya dan tubuh kemuliaan-Nya setelah kematian-Nya di kayu salib.

Roh Kudus tidak puas hanya dengan menunjukkan anugerah dan kemenangan Allah. Ia senantiasa menyerang dosa-dosa yang ada di dalam batin manusia, karena Roh Allah itu kudus. Bangsa Yahudi tidak menerima Dia yang Dipilih oleh Allah, tetapi menolak dan menyangkali Dia, bahkan meski gubernur Romawi sudah mendapati bahwa Dia tidak bersalah. Mereka tetap memaksa dengan mengatakan bahwa gubernur asing itu sudah memutar-balikkan kebenaran dan menyalibkan Anak Allah. Permintaan mereka kepada para pemimpin Yahudi disampaikan tidak jauh dari Menara Antonia, yang menghadap ruang terbuka Bait Allah, di mana Yesus sebelumnya mengajar di Serambi Salomo. Para pendengar merasakan ketidak-adilan yang sudah mereka lakukan, dimana bahkan bangunan-bangunan yang ada di sana menjadi saksi melawan mereka. Petrus, yang sudah menjadi penjala manusia, meneruskan perkataannya. Ia membuang cadar kesalehan palsu dari wajah para pembunuh itu. Ia menegaskan keberadaan mereka sebagai bangsa yang menolak Anak Domba Allah, dan bahkan memilih Barabbas, yang sebenarnya adalah penjahat dan penyamun. Pilihan ini sudah menyatakan kejahatan hati dan kebobrokan pikiran mereka.

Roh Kudus mendorong Petrus untuk menyebut Kristus, yang dilahirkan dari Roh Kudus sebagai “Yang Kudus,” yang menanggung segala dosa dunia. Dia yang Benar itu adalah inkarnasi dari Allah yang hidup, dan yang terus ada dalam keadaan tidak berdosa tidak seharusnya mati. Namun di dalam kematian Yesus maka hal yang mustahil kemudian terjadi: Pemimpin kepada hidup itu sudah mati. Dalam menjelaskan hakekat Yesus, Petrus tidak memakai gelar “Mesias” atau “Anak Allah” tetapi menempatkan keseluruhan inti dari nama itu di dalam satu nama, “Yesus.”

Petrus kemudian melanjutkan dengan mengangkat tuduhan kepada para pembunuh itu, dengan mengatakan, “Allah mengasihi Yesus dari Nazaret, tetapi kamu melawan Roh Allah dan membunuh Anak Kekasih dari Yang Kudus. Kamulah para penjahat, seteru Allah, dan musuh-Nya. Kami datang ke Bait-Nya untuk berdoa dan menerima berkat, tetapi Allah tidak menjawab doamu, karena kamu membunuh Yesus, hamba Allah yang Benar.”

Setelah itu, saksi yang tidak berpendidikan itu menyaksikan bahwa Allah sudah mengulurkan tangan-Nya, bukan untuk membawa bangsa itu kepada Musa, Elia, atau Yohanes Pembaptis, tetapi kepada Yesus, yang sudah dihina, dianiaya, dan akhirnya dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Kebangkitan Yesus adalah bukti akan kekudusan-Nya seturut dengan kehendak dan perkenanan Allah. Tuhan Yesus hidup, hadir, dan dekat dengan kita. Kesaksian Petrus menegaskan bahwa Kristus tidak membusuk di dalam kubur, sebagaimana semua manusia lainnya, tetapi Ia memutuskan belenggu maut. Ia sekarang berdoa di dalam kemuliaan Allah Bapa.

Untuk menegaskan berita yang mengerikan bagi orang-orang Yahudi ini, Petrus mengajak orang-orang yang mendengar itu melihat kepada orang yang baru disembuhkan yang masih berdiri di antara mereka, yang sudah mereka kenal sejak lama. Otot yang dipulihkan dan tulang yang diluruskan adalah bukti pengesahan dari kesaksian Petrus, bukti dari kebangkitan Kristus.

Lukas, sang tabib, menjelaskan melalui perkataan Petrus bahwa kesembuhan itu terjadi hanya karena anugerah. Bahkan iman kepada Yesus adalah juga anugerah sang Juruselamat kepada manusia. Iman di dalam nama Yesus menunjukkan keyakinan akan kehadiran-Nya, kepastian akan kehendak keselamatan-Nya, dan penyerahan diri kepada-Nya sebagai Tabib yang agung, dan berpegang teguh kepada firman yang dikatakan-Nya. Nama Yesus penuh dengan kuasa. Tidak ada kuasa apapun di dalam dunia kita selain dari kuasa yang unik di dalam nama Yesus itu. Roh Kudus menyelamatkan, menyembuhkan, dan menyucikan melalui nama yang unik dan ajaib ini saja. Tidak heran bahwa Iblis berusaha, dengan ribuan cara, untuk merusak nama ini, membuat manusia melupakannya, atau menggantinya dengan nama terkenal lainnya. Sekarang, saudara, pastikan bahwa anda adalah pendengar kebenaran. Di dalam Manusia Yesus dari Nazaret itu berdiam seluruh kepenuhan Keallahan secara jasmani. Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada-Nya akan mengalami kuasa-Nya. Kuasa Allah yang kekal menjadi sempurna di dalam kelemahan kita.

Iman yang bermanfaat adalah rahasia yang agung, karena hal itu adalah keberanian dan keyakinan orang-orang percaya yang menempatkan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada nama Yesus. Kepercayaannya bertumbuh melalui pencariannya yang terus menerus akan sang Juruselamat. Yesus menghendaki iman anda yang tidak terbagi, anda berpegang teguh kepada Dia yang Tersalib, dan senantiasa terkait dengan kuasa kebangkitan-Nya. Datanglah kepada Yesus, karena Ia adalah yang memulai dan menggenapkan iman anda. Dekat dengan Dia jiwa anda akan dipulihkan, roh anda akan disegarkan, dan kehidupan anda dibenarkan. Imanmu sudah menyelamatkan engkau.

DOA: Oh Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur bahwa Engkau sudah menyatakan nama-Mu kepada kami, dan menunjukkan kepada kami bahwa Engkau adalah Allah dari Allah yang sejati, satu hakekat dengan Bapa. Di dalam Engkau kuasa dari Yang Mahakuat itu bekerja. Jangan membuang kami dari hadapan-Mu, dan jangan ambil Roh-Mu dari kami, tetapi penuhilah kami dengan hakekat kasih-Mu, sehingga kami bisa senantiasa ada di dalam kuasa-Mu dan menyebarkan nama-Mu di seluruh dunia.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari “Iman di dalam nama Yesus dari Nazaret”?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:15 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)