Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 094 (The Apostle plans to Return to Jerusalem, and then go on to Rome)
This page in: -- Albanian? -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 2 - TULISAN TENTANG PEWARTAAN DI ANTARA ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI DAN PENDIRIAN GEREJA DARI ANTIOKHIA HINGGA KE ROMA - Melalui Pelayanan Paulus sang Rasul, Dengan Peneguhan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13 - 28)
D - Perjalanan Missi yang kettiga (Kisah Para Rasul 18:23 - 21:14)

3. Rencana surat Roma Kembali ke Yerusalem, dan Kemudian Pergi ke Roma (Kisah Para Rasul 19:21-22)


KISAH PARA RASUL 19:21-22
21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga." 22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.

Kata Asia dipakai oleh penguasa Romawi untuk menunjuk kepada suatu wilayah di Anatolia, dimana Efesus menjadi ibukota dan pusat komunikasinya. Kemudian, kata “Asia” ini dipakai untuk menyebut keseluruhan benua Asia, yang batasan, wilayah dan detailnya baru bisa ditentukan kurang lebih satu abad setelah masa itu.

Di dalam wilayah Anatolia yang pada awaknya disebut Asia, Paulus memberitakan firman. Di sana ia memberi makan secara rohani kepada orang-orang yang lapar akan kebenaran selama sekitar dua setengah tahun. Selama masa ini sebuah gereja yang hidup didirikan, yang terang kasihnya bersinar ke sekelilingnya. Injil keselamatan mencapai bahkan desa yang paling terpencil sekalipun dari propinsi itu. Efesus menjadi kota besar ketiga yang membawa Injil ke Roma, setelah Yerusalem dan Antiokhia. Paulus menulis surat yang berapi-api dari ibukota ini kepada jemaat di Korintus. Ia menderita karena masalah jemaat di sana, dan berdoa agar Tuhan memampukan saudara-saudara di sana untuk bisa membedakan roh, dan bebas dari semua kerumitan mental dan psikologi.

Selama ia tinggal do kota ini Paulus mengumpulkan sumbangan untuk jemaat yang membutuhkan di Yerusalem. Ia meminta jemaat-jemaat di Yunani dan Anatolia untuk mengambil bagian dalam proyek yang sangat penting ini, sebagaimana yang kita baca dalam suratnya yang kedua (pasal 8-9). Kota Efesus ini, dimana Yohanes sang rasul menjadi gembala atas jemaat Kristus di sana, terus memainkan peranan yang sangat penting di dalam sejarah Gereja Mula-Mula selama ratusan tahun. Tuhan yang hidup berbicara kepada Yohanes di dalam kitab Wahyu tentang jemaat di sana sebagai jemaat yang pertama dan ibu dari semua gereja (Wahyu 2:1-7). Beberapa sidang konsili yang penting diadakan di Efesus, termasuk Sidang Konsili Ekumenikal yang ketiga (th. 431 M) pada masa Kekaisaran Byzantium. Paulus bersyukur kepada Kristus atas kemenangannya di Asia Kecil pada akhir masa pelayanannya, pada tahun 55 M. Roh Kudus menegaskan kepada sang rasul kepada orang-orang bukan Yahudi itu bahwa ia akan segera kembali ke Yerusalem, untuk menghubungkan gereja baru itu dengan gereja induk yang ada di Yerusalem.

Tetapi Paulus ingin melihat anggota jemaat di Yunani yang sangat ia kasihi itu sekali lagi. Ia merencanakan dengan banyak doa, di bawah tuntunan Roh Kudus, untuk mengadakan perjalanan terlebih dahulu ke barat ke Roma, dan kemudian ke Yerusalem. Sang Rasul tahu bahwa Kota Suci itu tidak akan menjadi tempat berakhirnya perjalanan missinya, karena Roh Kudus sudah menyatakan kepadanya bahwa Roma akan menjadi tujuan akhirnya. Injil menyebar dari Yerusalem sampai ke Roma dan dari pusat Roh Kudus sampai ke pusat penguasa sekuler, agar tangan keadilan bisa mengalahkan semua ketidakadilan. Kristus meminta agar semua kota, kelompok dan agama tunduk kepada-Nya. Ia adalah Tuhan, dan semua lutut akan bertelut di hadapan-Nya, baik yang di surga maupun yang di bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa (Filipi 2:10-11). Pemuliaan dari nama yang unik ini adalah tujuan dan dorongan bagi perjalanan missi Paulus.

Paulus bukanlah seorang jenius yang menyendiri di dalam Kerajaan Allah. Ia melayani dalam kerjasama dengan banyak saudara, yang secara bersama-sama mempresentasikan tubuh rohani Kristus. Tidak ada seorangpun saudara yang bisa terus menerus melayani, tanpa pertolongan saudaranya. Karena itu kami juga mengakui bahwa kita membutuhkan doa dan persekutuan anda, sama seperti anda membutuhkan pelayanan dan dukungan kami. Kami berdoa untuk anda. Apakah anda juga mendoakan kami? Paulus mengutus Timotius, yang sudah melayani dia dengan setia seperti seorang anak, untuk menyiapkan perjalanannya. Dan sekarang Timotius sedang merintis jalan bagi perjalanan perpisahan yang akan dilakukan oleh Paulus.

DOA: Kami berterima kasih kepada-Mu, Tuhan Yesus, karena tidak ada kuasa dunia ini atau kuasa Iblis yang bisa mengganggu pawai kemenangan-Mu. Engkau sudah memasukkan kami ke dalam jangkauan kerajaan-Mu. Ajarkanlah kami untuk taat kepada suara Roh Kudus, sehingga kami bisa berlari kemanapun Engkau kehendaki, dan berhenti kapan saja dan dimanapun Engkau menghendakinya.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Paulus harus pergi ke Roma?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:49 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)