Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 060 (King Agrippa´s Persecution of the Churches)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
B - Perkembangan injil keselamatan ke Samaria dan Siria, dan awal pertobatan Orang-prang bukan yahudi (Kisah Para Rasul 8 - 12)

11. Penganiayaan Herodes Agripa Terhadap Jemaat-Jemaat di Yerusalem (Kisah Para Rasul 12:1-6)


KISAH PARA RASUL 12:1-6
1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. 2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. 3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. 4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. 5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. 6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Keadaan berubah secara drastis di Yerusalem dan Palestina ketika, pada tahun 41 M, Klaudius menjadi Kaisar di Roma. Agripa, cucu dari Herodes Agung, sudah menjadi pengantara antara Klaudius dengan mahkamah tinggi di Roma untuk menyerahkan pemerintahan kepada Klaudius, panglima tentara Romawi. Sebagai imbalan atas jasanya, Kaisar memberikan kepada sahabatnya, Agripa, kekuasaan atas seluruh Palestina. Dengan keputusan itu maka kewenangan penguasa Romawi atas Yahudi berakhir, dan dominasi diktator dari timur itu dimulai. Jadi hak dan peraturan Romawi digantikan oleh ketidakteraturan, kekerasan, dan kesewenang-wenangan Agripa, sang tiran.

Raja yang baru ini pertama-tama berusaha untuk mendapatkan kepercayaan dari Mahkamah Tinggi Agama Yahudi, dengan tujuh puluh perwakilannya. Ia menerima nasehat beberapa di antara mereka, menangkap para penatua dan rasul Kristen. Ia memenjarakan mereka dan berharap untuk mendapatkan, melalui kemunafikan dan bualannya, dukungan rakyat dari bangsa Yahudi. Ketika ia melihat bahwa orang banyak tidak keberatan dengan apa yang dilakukannya, dan beberapa bahkan menyanjungnya, ia membunuh Yakobus, anak Zebedeus. Caranya adalah dengan memenggal kepalanya sebagai peniruan terhadap penghukuman yang dilakukan oleh bangsa Romawi. Ia tidak memberikan kesempatan kepada Yakobus untuk membela diri di depan umum, tetapi bertindak semaunya, sesuai kehendaknya sendiri.

Yakobus dahulu adalah pengikut Yohanes Pembaptis. Ia meninggalkan Yohanes Pembaptis, yang mengenakan jubah bulu unta, dan memanggil kepada pertobatan, serta mengikut Yesus ketika ada sukacita perkawinan di Kana. Setelah ia melihat mujizat Tuhannya ia menjadi percaya kepada kerajaan yang akan datang. Segera setelah itu ibunya meminta kepada Yesus agar memberikan kepada kedua anaknya, Yakobus dan Yohanes, agar mereka bisa duduk satu di sebelah kanan dan satunya di sebelah kiri-Nya, sebagai penguasa di dalam kerajaan-Nya. Yesus bertanya kepada kedua orang muda itu apakah mereka sanggup meminum cawan murka Allah yang akan diminum-Nya. Kemudian, ketika dalam ketidakmengertian mereka, mereka mengatakan, “ya,” Yesus menegaskan kepada keduanya bahwa mereka memang akan meminum dari cawan pahit itu. Tetapi untuk duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri-Nya, bukan Dia yang memberikan karena tempat itu memang akan diberikan oleh Bapa kepada siapa Ia sudah menyiapkannya.

Yakobus mati dianiaya, menjadi martir bagi Yesus. Ia tidak mati karena keadaan dirinya sendiri, tetapi ia mati dibunuh karena di adalah seorang rasul, dan karena kemarahan orang-orang Yahudi terhadap semangat kerasulannya. Gelombang kedua dari penganiayaan terhadap orang-orang Kristen dimulai dengan dicurahkannya darah orang-orang yang tidak bersalah. Penganiayaan ini tidak dimunculkan oleh seseorang yang dipenuhi dengan semangat membela hukum Taurat, seperti yang dilakukan Saulus, tetapi oleh seorang Raja yang tidak peduli dan hanya mau mendapatkan sanjungan dari rakyatnya.

Cara Tuhan mengarahkan kerajaan-Nya kadangkala berbeda-beda. Pertama-tama ada kebangunan rohani dan orang-orang di Yerusalem sangat menyukai jemaat, sampai-sampai Mahkamah Agama Yahudi takut untuk membunuh para rasul. Namun, pada masa Stefanus kebencian itu mulai muncul dan berkembang, karena mulai nampak bahwa orang-orang Kristen mulai berpaling dari pengajaran Yahudi dan meninggalkan Perjanjian Lama. Mungkin ada laporan di Yerusalem, yang berkembang sebagai rumor, bahwa orang-orang Kristen memasukkan orang-orang bukan Yahudi ke dalam umat perjanjian tanpa melalui sunat. Ini dianggap oleh orang-orang Yahudi sebagai penghujatan yang sangat keji.

Rakyat menjadi sangat senang atas penumpahan darah yang dikakukan oleh raja yang jahat ini. Akibatnya, sang tiran mendapatkan tambahan keberanian, bermaksud memenggal kepala pemimpin gerakan Kristen ini. Ia memenjarakan Petrus, pemimpin di antara para rasul. Ia merencanakan untuk memulai pengadilannya pada masa Perayaan Hari Raya Roti Tak Beragi, sehingga ia bisa menjatuhkan hukuman kepada Petrus di depan semua orang, dan menemukan cara untuk membunuhnya. Ia kemudian akan memakai hak dan kesempatan itu untuk membasmi semua orang Kristen. Raja itu memberikan perintah agar Petrus dijaga dengan sangat ketat oleh empat regu penjaga, masing-masing terdiri dari empat orang, satu regu untuk giliran jaga tiga jam di malam hari. Mahkamah Agama mengingatkan kepada raja itu tentang bagaimana malaikat Allah pernah membebaskan dua belas rasul dari penjara. Raja ini, memutuskan untuk mengalahkan semua malaikat dan roh-roh lain dengan kelicikan dan penindasan yang dilakukannya. Karena itu ia memerintahkan agar Petrus dibelenggu bersama dengan dua orang prajurit. Tangan kirinya dibelenggu dengan tangan kanan salah satu prajurit, dan tangan kanannya dibelenggu dengan tangan kiri prajurit yang lainnya, sehingga ia tidak akan pernah bisa sendirian satu detikpun setiap harinya.

Gereja tahu bahwa penangkapan Petrus terjadi pada masa perkembangan yang sangat menentukan untuk berlanjut atau tidaknya gereja Kristen di Palestina. Karena itu mereka mengadakan pertemuan untuk berdoa sepanjang siang dan malam hari. Tangan Tuhan adalah perlindungan, kuasa, dan kemenangan bagi orang-orang percaya. Doa yang tekun bukanlah didasari oleh sekedar iman yang antusiastik dan mau memberontak, tetapi merupakan cara untuk percaya kepada setiap jawaban apapun yang diberikan oleh Allah. Tidak ada kekuatan apapun di dunia ini yang melebihi gabungan kekuatan dari doa-doa orang Kristen.

Meskipun Petrus tahu bahwa kematian sedang menantinya, ia bisa tidur dengan tenang. Ia hidup dengan Kristus, dan tahu bahwa kehidupannya aman bersama dengan Kristus di dalam Allah. Ia sudah dibangkitkan dari kematian ketika ia menerima Roh Kudus. Ia hidup dengan setia, tetap tinggal di dalam Kristus. Kasih Tuhannya memberikan damai sejahtera kepadanya bahkan pada saat menjelang kematiannya.

DOA: Kami berterima kasih kepada-Mu, Tuhan yang hidup, karena Engkau sudah memberikan kepada kami kehidupan kekal dan menguduskan hati kami, sehingga kami bisa merasa aman bahkan pada saat menjelang kematian kami. Jauhkanlah kami dari semua celaka, tuntunlah kami sesuai dengan kehendak-Mu, dan berkatilah musuh-musuh kami, sehingga mereka juga, akan bisa diubahkan dan dilahirkan kembali, bertobat dan menerima kehidupan kekal.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Raja Agripa menganiaya orang-orang Kristen? Apakah tujuan dari penganiayaan ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:36 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)