Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 051 (God Remains Righteous; The promises of God)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma

BAGIAN 2 - KEBENARAN ALLAH TIDAK BERUBAH MESKI ANAK-ANAK YAKUB, ORANG-ORANG PILIHANNYA, MENGERASKAN HATI (Roma 9:1-11:36)

3. Allah tetap benar meski sebagian besar orang Israel melawan Dia (Roma 9:6-29)


Paulus adalah seorang rasul yang penuh sukacita dalam melayani Tuhan Yesus, tetapi pada saat yang sama ia juga tenggelam dalam kesedihan yang mendalam dan tekanan yang semakin meningkat. Dia melihat ratusan orang bukan Yahudi yang tidak percaya dilahirkan kembali dan masuk ke dalam kerajaan Allah, sementara ribuan orang Yahudi yang terpilih membenci Yesus dan kerajaan-Nya, menjauh dari-Nya, tidak mau mendengar atau mengikuti-Nya.

a) Janji-janji Allah tidak berkaitan dengan keturunan jasmaniah dari Abraham (Roma 9:6-13)


ROMA 9:6-13
6 Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, 7 dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." 8 Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. 9 Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki." 10 Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. 11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --12 dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," 13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Paulus, sang ahli Taurat, mau menjelaskan tentang kebenaran ini, yang sangat baru baik bagi orang-orang Yahudi maupun orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi di Roma. Ia menuliskan kepada mereka bahwa Firman Allah adalah satu-satunya kebenaran yang bisa menjelaskan perkembangan yang sangat baru itu, dan yang memiliki jawaban yang benar akan rahasia ini. Jawaban ini memiliki dua aspek:

Pertama:Tidak semua keturunan Abraham adalah anak-anak perjanjian. Allah tidak memilih Ismail menjadi salah satu leluhur bagi Kristus. Ismail dan semua keturunannya tetap ada di luar jalur keagamaan, dan di luar pilihan anak-anak Yakub. Kita melihat dari perkembangan ini bahwa keturunan jasmaniah seseorang tidak mengambil peranan bagi masa depan rohaninya. Tidak semua orang yang dilahirkan di dalam keluarga Kristen akan langsung menjadi seorang Kristen yang sungguh-sungguh, tetapi ia perlu secara pribadi berbalik kepada Allah. Allah memiliki anak-anak, tetapi tidak memiliki cucu-cucu.

Kebenaran ini menyatakan kepada kita bahwa tidak semua orang-orang pilihan yaitu bangsa Yahudi adalah anak-anak Allah, tetapi hanya mereka yang secara sukarela membuka diri kepada Injil Kristus. Hak pengangkatan sebagai anak Abraham diteguhkan di dalam diri mereka, tetapi apakah berbuah atau tidaknya sangat bergantung kepada kehendak pribadi-pribadi itu.

Yang Kedua: Kita membaca di dalam Kitab Suci bahwa Tuhan sudah mengatakan kepada Ribka, istri Ishak, sebelum ia melahirkan anak kembar, bahwa yang sulung akan melayani yang muda (Kejadian 25:23). Kedua-duanya adalah anak-anak dari satu ayah. Tetapi Allah tahu sebelumnya bahwa sel dan gen akan berkembang secara berbeda di antara keduanya.

Namun, Allah memilih Yakub, anaknya yang muda, dan menolak kakaknya, Esau. Meskipun Yakub secara moral tidak lebih baik dibandingkan Esau, ia menikmati kemampuan untuk percaya lebih dari yang dimiliki oleh Esau, dan mau bertobat dengan sungguh-sungguh. Alkitab tidak menjelaskan adanya karakteristik yang demikian di dalam diri Esau. Peristiwa ini menunjukkan kepada kita bahwa pilihan seseorang, berkaitan dengan penentuannya, bergantung kepada kemahatahuan Allah dan kehendaknya sendiri.

Tidak seorangpun yang bisa menyalahkan Allah kalau menolaknya, karena kita tidak tahu rahasia dari diri kita sendiri, atau warisan yang ada di dalam diri kita sendiri. Allah itu suci, adil, dan tak bercacat dalam semua keputusan-Nya.

Beberapa teolog melihat bahwa pemilihan Allah tidak ada hubungannya dengan bagaimana keadaan orang itu, atau tindakannya, tetapi bergantung kepada keputusan Sang Pencipta sendiri; dan bahwa manusia tidak bisa mengenal rancangan dan rencana Allah. Tidak semua orang setuju dengan pandangan itu, karena Allah adalah Bapa yang bukan hanya kudus, tetapi Ia juga penuh kasih dan rahmat.

Dalam pelayanan-Nya, Yesus mengatakan perkataan yang sangat penting ini, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:27-28). Tidak semua orang mendengar suara-Nya, dan tidak semua orang yang mendengar suara-Nya merespon kepada-Nya, atau bertindak seturut dengan perintah-Nya. Kita menemukan orang-orang dari suatu suku, satu bangsa, dan bahkan satu keluarga, yang mendengar Injil tetapi tidak memahaminya, sementara ada orang-orang lain yang kemudian dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera dari Injil itu.

DOA: Ya Bapa Surgawi, kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau memilih Ishak dan Yakub, dan membuat mereka menjadi leluhur Anak-Mu Yesus, meski mereka, dalam kenyataannya, bukanlah orang-orang suci. Kuatkanlah iman kami sehingga kami bisa mengalahkan, di dalam nama-Mu, kesulitan yang akan terjadi, dan juga kejahatan yang ada di dalam diri kami sendiri, dan bawalah kami kepada kerendahan hati dan penyangkalan diri sehingga kami tidak menganggap diri kami lebih baik dibandingkan dengan orang-orang lain.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari pemilihan Ishak dan jalur keturunannya dan pemilihan Yakub dari antara kedua anak Ishak?
  2. Apakah rahasia dari pemilihan Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on November 24, 2023, at 01:55 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)