Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 107 (Paul’s defense)
This page in: -- Albanian? -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 2 - TULISAN TENTANG PEWARTAAN DI ANTARA ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI DAN PENDIRIAN GEREJA DARI ANTIOKHIA HINGGA KE ROMA - Melalui Pelayanan Paulus sang Rasul, Dengan Peneguhan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13 - 28)
E - Pemenjaraan Paulus di Yerusalem dan Kaisarea (Kisah Para Rasul 21:15 - 26:32)

4. Pembelaan diri Paulus di Hadapan Orang-orang Sebangsanya (Kisah Para Rasul 22:1-29)


KISAH PARA RASUL 22:1-8
1 "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri." 2 Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata: 3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. 4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. 5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. 6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. 7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? 8 Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.’

Paulus menyebut orang-orang yang akan membunuhnya sebagai saudara-saudara dan bapa-bapa. Ia tidak menghakimi mereka atas kebencian dan fanatisme mereka, tetapi mengasihi mereka dan mengampuni kesalahan mereka. Menurut Perjanjian Baru, orang-orang Yahudi bukanlah anggota dari keluarga Allah, yang dilahirkan kembali dari Roh Kudus. Namun, Paulus memberikan sebutan itu, berdasarkan janji yang ada di dalam Perjanjian Lama. Rasul kepada orang-orang bukan Yahudi itu berbicara kepada orang banyak yang terdiam itu dengan bahasa mereka, dan menghargai mereka demi leluhur mereka. Ia berbicara kepada mereka dengan pakaian yang tercabik-cabik, dan rantai yang mengikatnya berdenting setiap kali ia menggerakkan badannya.

Paulus juga menyebut penjelasannya sebagai pembelaan diri. Apa, kemudian, dakwaan orang-orang Yahudi terhadapnya? Sang rasul tidak menjawab dakwaan yang dituduhkan dengan tidak benar, yang mengatakan bahwa ia sudah mencemarkan Bait Suci dengan membawa seorang bukan Yahudi ke dalam Bait Suci. Ini adalah tuduhan yang bodoh, dan ia merasa tidak perlu dijawab. Sang rasul langsung membicarakan mengenai alasan dari penganiayaan yang ditimpakan kepadanya. Mereka mendakwa Paulus mengajarkan kepada orang lain untuk menjauh dari Yudaisme, dan menerima orang-orang bukan Yahudi yang tidak bersunat itu ke dalam perjanjian dengan Allah. Sebagai jawabannya, Paulus menjelaskan kepada para pendengarnya bahwa ia bukanlah yang memunculkan pengajaran tentang Injil anugerah, dan bukan keinginannya sendiri bahwa ia memberitakan firman kepada orang-orang bukan Yahudi. Tuhan sendiri yang sudah menampakkan diri kepada Paulus, dan memerintahkan kepadanya untuk bangkit dan bersaksi bagi-Nya di depan semua manusia. Jadi, doktrin baru itu bukan berasal dari Paulus sendiri, tetapi dari Tuhan yang bangkit. Perubahan besar yang dilakukan Kristus di dalam kehidupan Paulus membawa pernyataan tentang Injil kasih karunia, dan perintah untuk memberitakan firman kepada orang-orang bukan Yahudi.

Dalam bagian pertama dari penjelasannya, Paulus memusatkan perhatian kepada keberadaannya sebagai seorang yang berdarah Yahudi dan semangatnya. Ia dilahirkan di Tarsus, sebuah kota Yunani yang terkenal dan indah. Akan tetapi, yang lebih penting lagi, ia dibesarkan dan dididik di Yerusalem, di lingkungan yang sudah memampukannya menemukan semangat dan budaya Yahudi.

Perkembangan yang paling penting terjadi ketika ia mengikuti pendidikan di bawah pengajaran Gamaliel, ahli hukum Yahudi yang sangat terkemuka, yang merupakan ahli hukum yang paling menonjol selama beberapa tahun. Saulus muda yang sangat rajin itu bukan hanya menyimpan hukum Taurat di dalam hatinya, tetapi melakukannya dengan penuh semangat. Ia melakukan disiplin yang sangat ketat dalam menjalankan hukum agama Yahudi, dan sangat takut akan Allah. Ia siap untuk melayani, memuliakan, dan membesarkan Yang Mahakudus itu melalui ketekunan dan kemampuannya di dalam kelemahannya sebagai manusia.

Dahulu ia membenci orang-orang Kristen dengan kebencian yang sangat mendalam, karena mereka bersandar kepada kasih karunia, menolak hukum Taurat sebagai cara untuk mendekat kepada Allah, dan meletakkan pengharapan sepenuhnya di dalam kasih akan Yang Mahakudus. Yang Mahakudus ini menyatakan diri-Nya di dalam Kristus dan mewartakan diri-Nya sebagai satu-satunya jalan kepada Bapa. Paulus, di dalam semangatnya mengikut Allah dan mentaati hukum Taurat, menganiaya orang-orang Kristen. Dalam kebencian yang mendidih ia tidak puas hanya membunuh kaum laki-laki saja. Ia juga membunuh kaum perempuan yang pada masa itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Kalau orang-orang Yahudi yang datang dari Asia dan mereka yang mendakwanya tidak percaya kepada apa yang dijelaskannya, mereka dipersilahkan untuk bertanya kepada imam besar dan semua tua-tua bangsa Yahudi tentang kebenaran dari apa yang dikatakannya.

Mahkamah agama Yahudi sudah menugaskan pemuda yang sangat bersemangat itu untuk pergi ke Damsyik untuk membinasakan para pengikut Yesus. Tetapi dalam perjalanannya Yesus dari Nazaret itu sudah menyatakan diri kepada Paulus di tengah padang gurun yang tandus. Yesus yang agung dan hidup itu, yang dianggap oleh Paulus sudah membusuk dan menjadi tanah di dalam kubur setelah Ia disalibkan, meruntuhkan semua dasar, keyakinan, kehormatan, dan harga diri yang selama ini diandalkan oleh Paulus. Di hadapan terang dari wajah Kristus yang mulia, semangat kesalehan dan pengikutan hukum Taurat dari pengajar hukum Taurat dan musuh Allah itu nampak jelas tidak ada gunanya sama sekali.

Yang Mahatinggi, di dalam kepenuhan kasih karunia-Nya, tidak membinasakan musuh yang bodoh dan buta karena semangat itu, tetapi mengampuninya secara cuma-cuma. Dia menyatakan kepada Paulus bahwa Ia sangat mengasihi gereja, dan bahwa Dia menyertai gereja di dalam Roh Kudus-Nya. Dengan pernyataan itu, suatu dunia baru dan kebenaran baru tumbuh di dalam kehidupan Paulus. Tanpa menunda lagi, Paulus langsung menundukkan dirinya kepada Tuhannya yang baru itu, dan bertanya tentang apa yang harus dilakukannya. Sudahkah Tuhan datang ke dalam kehidupan anda melalui firman-Nya? Sudahkah Pribadi yang agung dan mulia itu menyatakan diri kepada anda di dalam Perjanjian Baru? Sudahkah anda menyangkal diri anda sendiri tanpa syarat, dan diteguhkan di dalam gereja-Nya?

DOA: Oh Tuhan Yesus Kristus, kami menyembah Engkau, karena Engkau menyatakan diri-Mu kepada Saulus, yang menganiaya Engkau, dan mengubahkan dia menjadi hamba kasih-Mu. Ubahkanlah kami juga, dan ubahkanlah banyak orang yang mencari Allah untuk menjadi serupa dengan gambar-Mu, sehingga kami bisa hidup di dalam kasih-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apa makna dari penampakkan diri Tuhan kepada Saulus, yang begitu bersemangat dalam mentaati hukum Taurat?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:55 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)