Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 010 (Genealogy of Jesus)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
A – Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak Yesus (Matius 1:1 - 2:23)

1. Silsilah Yesus (Matius 1:1-17)


MATIUS 1:6-9
6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, 8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia.

Pada masa mudanya, Salomo dididik di tangan seorang imam. Ia bertumbuh di dalam kesalehan dan meminta kepada Allah untuk adanya hati yang taat dan penuh dengan hikmat. Ketika ia dimahkotai menjadi raja, ia membangun sebuah kuil yang sangat indah di Yerusalem, yang direncanakan menjadi pusat peradaban Yahudi di sepanjang jaman. Ia menebang banyak sekali kayu pohon sanobar yang mahal di Libanon untuk bangunan ini. Salomo meminta agar rakyat membayar pajak untuk menutupi harga pembangunan gedung-gedung yang sangat indah. Rakyat menjadi menderita karena pajak yang tinggi untuk mencukupi kehidupan yang mahal demikian. Ia memiliki 700 orang istri dan 300 gundik. Keadaan menjadi tambah kacau, karena masing-masing istrinya membawa dewa-dewa bangsa mereka, dan mereka mengalihkan penyembahan Salomo kepada berhala karena ia ingin menyenangkan istri-istrinya (1 Raja-Raja 11).

Pada jaman Daud dan Salomo, sebuah negara Israel yang sangat kuat berdiri tetapi hanya bertahan selama 100 tahun sebelum perpecahan terjadi. Perpecahan itu terjadi pada jaman “Rehabeam” anak Salomo yang kejam. Kerajaan ayahnya itu kemudian terbagi pada tahun 932 sM, dan sepuluh suku bersatu di bawah kerajaan baru Israel, dengan ibukota di Samaria. Suku Yehuda, di sisi lain, tetap setia kepada keluarga raja Daud, dan kerajaan Yahudi di wilayah Yerusalem terbentuk dari suku ini. Mengenai nama dari para raja di dalam silsilah Yesus, nama-nama itu menunjuk kepada mereka yang memerintah di kerajaan kecil yang wilayahnya mencakup Yerusalem dan daerah sekelilingnya.

Pada masa pembagian ini, Allah mengutus nabi-nabi-Nya ke kerajaan utara. Beberapa nabi itu di antaranya Elia, Amos, dan Hosea. Mereka berjuang untuk menghentikan penyembahan berhala yang masuk ke dalam bangsa itu di dalam nama Allah dan untuk menjauhkan bangsa Israel dari penyembahan kepada patung, pohon-pohon suci, dan persembahan anak sebagai korban. Mereka menyebutkan semua kesia-siaan dewa-dewa dan menyatakan bahwa Allah Yang Mahakuasa menegaskan kalau hanya ada satu Allah saja. Mereka menderita karena atheisme yang menyusup dan mereka mengancam orang-orang sesat itu dengan penghakiman dan balasan dari Allah. Pada saat yang sama, mereka menyatakan kedatangan Allah yang rendah hati dan yang adil yang datang untuk mempersatukan dua saudara yang terpisah itu dan yang akan meneguhkan damai sejahtera di Yerusalem.

Namun, suku-suku di kerajaan utara tidak mau taat kepada para nabi itu. Mereka terus saja meneruskan penyembahan berhala mereka dan pesta pora yang memalukan dan akibatnya kejahatan mereka tetap ada. Allah mengijinkan bangsa Asyur untuk menyerang Israel dengan kekuatan yang besar. Bangsa Asyur kemudian mengepung dan menghancurkan Samaria. Mereka menawan orang-orang kaya dan para penguasa serta membawa mereka ke pembuangan yang berjarak 1.500 km dari rumah mereka ke Mesopotamia. Mereka kemudian membaur dengan di antara bangsa-bangsa yang ada dan sejarah Israel berakhir pada tahun 722 sM. Bangsa Asyur kemudian mengambil bangsa-bangsa asing dan menempatkan mereka di Galilea, Samaria, dan Palestina Utara di tempat yang mereka duduki itu, supaya orang-orang dari bangsa lain itu bercampur dengan sisa orang-orang Israel yang ada di sana dan membangun sebuah agama percampuran. Ini mengakibatkan orang-orang Yahudi dari selatan untuk memandang rendah dan menolak orang-orang Yahudi dari utara karena dianggap najis sesudah mereka kawin campur dengan orang-orang bangsa lain. Namun, pernyataan “Yoram memperanakkan Uzia” tidak berarti bahwa Uzia adalah anak Yoram. Ada tiga raja yang lain di antara Yoram dengan Uzia yang namanya tidak disebutkan di dalam silsilah itu (1 Tawarikh 3:11, 12). Raja-raja itu adalah Ahazia, Yoas, dan Amazia. Penghapusan ketiga nama raja itu merupakan campur tangan Ilahi yang sesuai dengan janji yang disebutkan di dalam Alkitab (Keluaran 20:3-5; Ulangan 29:18-20). Bangsa mereka juga tidak mengakui pemerintahan mereka, bahkan bangkit melawan mereka dan membunuh mereka. Mereka tidak dikuburkan di makam raja-raja (2 Tawarikh 22:8, 9; 24:25; 25:27, 28) dan mereka dikeluarkan dari daftar keturunan raja-raja. Matius melakukan hal yang sama di dalam Injil tulisannya karena kitab ini akan diberikan kepada orang-orang Yahudi. Tidak mencantumkan nama ketiga raja itu tidak membawa pengaruh apapun kepada keabsahan dari silsilah yang ada. Orang-orang Yahudi tidak mungkin keberatan akan hal ini karena menghilangkan beberapa nama dari silsilah juga merupakan sesuatu yang lazim dilakukan oleh orang-orang Yahudi (bandingkan Ezra 7:1-5 dengan 1 Tawarikh 6:3-15).

Yesus mengasihi orang-orang yang terbuang dan hidup dalam pilihan-Nya sendiri di Nazaret, di kerajaan utara, yang membuat Dia ditolak oleh orang-orang Yahudi yang tinggal di bagian Yerusalem. Pada masa Yesus, Herodes, raja di sana, memperbaiki Bait Allah, yang merupakan Bait Allah kedua dalam sejarah bangsa Yahudi. Kristus dan para rasul-Nya tidak menolak bangunan yang dibuat dari batu ini. Mereka menyerukan kepada orang-orang yang berkumpul di Bait Allah untuk menyerahkan diri kepada Allah yang benar dan menjadikan diri sebagai batu yang hidup untuk membangun sebuah rumah rohani (diri mereka sendiri) yang di sana nantinya Allah akan berdiam dalam Roh Kudus-Nya.

DOA: O Tuhan Yesus Kristus, Kerajaan-Mu bukanlah dari dunia ini. Engkau adalah Raja yang benar yang rendah hati. Semua pemimpin yang lain melakukan dosa, berperang, menumpahkan darah, dan mengumpulkan harta benda; Engkau hidup kudus dan mati bagi kebenaran untuk menebus saya dari kehinaan. Terimalah saya dan tanamkan saya ke dalam Bait rohani-Mu sehingga saya bisa sungguh-sungguh menjadi bait Allah yang kekal.

PERTANYAAN:

  1. Kapankah perpecahan terjadi di dalam kerajaan di Perjanjian Lama, dan dari kelompok yang mana Yesus berasal?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 20, 2023, at 04:51 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)