Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 078 (The Two Ways)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
A - Khotbah di Bukit: Tentang Peraturan di dalam Kerajaan Surga (Matius 5:1 - 7:27) -- Koleksi Pertama dari Perkataan Yesus
4. Kesimpulan Peraturan Kerajaan Surga (Matius 7:7-27)

c) Dua Jalan (Matius 7:13-14)


MATIUS 7:13-14
13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.
(Matius 19:29; Lukas 13:24; Kisah Para Rasul 14:22)

Allah mengundang anda untuk datang kepada-Nya. Tetapi dimanakah pintu surga? Kristus mengatakan, “Akulah pintu” dan tidak seorangpun yang bisa masuk kecuali dia menerima kasih Allah yang berinkarnasi di dalam Yesus. Ia sudah menghapuskan segala dosa anda. Di dalam Dia, anda bisa datang kepada Allah, dibasuhkan dari segala dosa anda. Tanpa dibasuhkan dari segala dosa anda, anda tidak akan bisa melewati gerbang yang sempit itu. Kita harus mengakui dosa dosa kita sehingga Ia bisa menyucikan kita. Kayu salib adalah satu-satunya jalan menuju ke surga.

Di jalan yang lebar, anda akan menemukan banyak kebebasan. Gerbang ini terbuka lebar menjadi cobaan bagi banyak orang untuk dilalui dengan jalan kelicikan manusia. Anda mungkin masuk ke gerbang ini dengan semua hawa nafsu anda. Ia tidak membatasi keinginan anda, hasrat anda. Anda bisa menuruti “keinginan hatimu dan pandangan matamu” (Pengkhotbah 11:9), yang memberikan ruang yang sangat luas. Inilah jalan yang lebar, karena tidak ada sesuatupun yang memagari mereka yang berjalan di sana, tetapi mereka akan sesat dan berkeliaran tanpa arah. Gerbang yang lebar, karena memiliki banyak jalan di sana, adalah pilihan jalan dosa, saling bertentangan, tetapi semuanya berakhir di jalan yang lebar ini.

Ada banyak orang yang masuk gerbang ini dan berjalan di jalan ini. Kalau kita mengikuti orang banyak, kita akan melakukan kejahatan. Kalau kita mengikuti kerumunan, kita akan salah jalan. Sangat biasa bagi kita untuk mengikuti jalan yang lebar dan melakukan apa yang dilakukan kelompok mayoritas. Mereka yang mengikuti jalan yang lebar pasti akan masuk neraka. Kita jangan mengikuti mereka, karena kita sedang menuju ke surga.

Jalan mengikuti Yesus tidaklah mudah. Senantiasa membutuhkan perhatian besar untuk bisa tetap mengikuti pemimpin di jalan berbukit kalau jurang di kanan kiri menganga untuk menelan orang yang melewatinya. Jangan takut akan bahaya saat anda berjalan di bukit dan di lembah dalam kehidupan anda. Ikutilah pemimpin anda yaitu Yesus. Ikatkan diri anda kepada-Nya dengan tali iman sehingga anda tidak jatuh ke dalam lobang, dan bisa mencapai puncak, Tempat Yang Mahatinggi, tujuan kehidupan anda.

Para pengikut Kristus relatif sedikit jumlahnya. Orang tidak memahami bahwa jalan kasih-Nya itu indah. Mereka dengan congkak lari menuju jalan keinginan dan harapan palsu, tidak taat kepada Allah dan tersesat di jalan yang lebar serta masuk ke dalam lobang, sementara mereka berpikir bahwa dirinya baik, saleh, berjalan di jalan yang benar, dan tidak membutuhkan Juruselamat. Mereka yang hidup tanpa Allah tidak memiliki sukacita yang benar dan sukacita yang tinggal tetap. Mereka berfoya-foya, mabuk dan melakukan perzinahan, dan kemudian jalan mereka membawa mereka langsung kepada kebinasaan kekal.

Kemanakah anda pergi? Jalan mana yang anda ikuti? Jalan yang membawa anda kepada Allah atau jalan lain yang membawa anda kepada si jahat? Jangan menjawab terlalu cepat, karena orang-orang Farisi yang saleh, pada jaman Kristus, percaya bahwa tiket ke surga sudah ada di tangan mereka. Mereka menghindar dari merokok dan minum, memakai pakaian yang sederhana, berdoa tanpa henti, berpuasa berhari-hari dan malam, memberikan persembahan dan sumbangan dan menunjukkan buktinya dengan jelas. Tetapi meski demikian, tindakan ibadah jasmaniah saja tidak cukup. Mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengan api neraka, karena mereka berjalan di dalam kesombongan yang nyata. Iblis bisa mengendalikan mereka melalui kebenaran pribadi mereka, langsung menuju ke api neraka.

Ciptaan baru rohani adalah gerbang dimana kita akan masuk ke jalan yang sempit, dimana kita memulai kehidupan iman dan kesalehan. Dengan kelahiran baru kita berpindah dari keadaan dosa kepada keadaan kasih karunia. Inilah artinya “jalan yang sempit,” sulit ditemukan, dan sulit dilewati, seperti celah di antara dua batu. Tuhan akan memberikan kepada anda hati yang baru dan roh yang baru, tetapi perkara yang lama harus hilang. Kecenderungan jiwa akan diubahkan, kebiasaan dan perilaku cemar dipatahkan, apa yang sudah kita lakukan di sepanjang kehidupan kita akan dihentikan. Kita harus berenang melawan arus. Perlawanan harus dilawan dan dikalahkan, dari luar dan dari dalam. Kadangkala lebih mudah bagi seseorang untuk melawan seluruh dunia dibandingkan dengan melawan dirinya sendiri, namun ini yang harus terjadi di dalam pertobatan. Inilah “gerbang yang sempit,” karena kita harus menunduk, atau kita tidak akan bisa lewat. Kita harus menjadi seperti anak-anak. Pikiran yang tinggi harus ditundukkan. Kita harus menanggalkan dan menyangkal diri, melepaskan dunia, melepaskan manusia lama kita. Kita harus siap meninggalkan semua ketertarikan kita demi Kristus. Gerbang ini sempit bagi semuanya, tetapi bagi beberapa orang gerbang itu memang nampak lebih sempit, contohnya untuk orang-orang kaya, atau orang-orang yang memiliki prasangka yang panjang melawan agama. Gerbangnya sempit. Terpujilah Allah, karena gerbang itu tidak dijaga oleh pedang yang menyala, tidak ditutup, dan tidak dikunci bagi kita, sebagaimana yang akan segera terjadi (Matius 25:10).

Hal ini sudah sangat jelas. Kehidupan dan kematian, kebaikan dan kejahatan ada di depan kita, kedua jenis jalan itu dan juga kedua jenis tujuan yang ada. Biarlah hal ini diperhatikan dengan sepenuhnya dan dipertimbangkan secara bijaksana, dan kemudian memilih hari ini juga jalan mana yang akan anda lalui. Perkara ini sudah ditentukan sesuai jalannya dan tidak bisa diperdebatkan sama sekali. Tidak ada seorangpun, yang memakai akal sehatnya, yang akan memilih tiang gantungan, meskipun jalan menuju ke sana rata, dan menyenangkan, juga tidak ada orang yang menolak menuju ke istana dan tahta, meski jalan ke sana kasar, dan juga kotor. Namun hal yang demikianlah yang justru terjadi, di dalam jiwa manusia. Karena itu, jangan menunda; jangan terlalu lama berpikir, masuklah ke gerbang yang sempit; ketoklah dengan doa dan perjuangan yang tulus hati serta tekun, dan gerbang itu akan dibukakan. Memang, kita tidak akan bisa masuk, atau melanjutkan perjalanan di sana, tanpa pertolongan anugerah Allah. Namun juga benar, bahwa anugerah itu ditawarkan secara cuma-cuma dan tidak akan ditahan-tahan dari mereka yang mencarinya. Kelahiran kembali bukan berkaitan dengan logika, tetapi dengan kerohanian. Hal itu akan diberikan secara cuma-cuma oleh Bapa kita di surga.

DOA: Ya Bapa Surgawi, Kasih-Mu itu suci. Ampunilah kami atas kekuatiran duniawi kami dan pengabaian kami akan orang-orang lain. Tolonglah kami untuk berdiam di dalam Kristus yang Tersalib sehingga Ia bisa membebaskan saya dari beratnya beban saya, sehingga saya bisa berjalan bersama dengan semua anak-Mu di jalan kekudusan mengikuti sang Raja Damai itu. Bawalah kami kepada-Mu mengatasi ketakutan dan cobaan, karena Anak-Mu sudah mengikatkan diri-Nya dengan saya di dalam Perjanjian-Nya yang baru.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah gerbang dan jalan menuju kepada Bapa kita di surga itu sempit?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 25, 2023, at 06:57 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)