Home -- Indonesian -- Colossians -- 047 (Children and Parents)
Previous Lesson -- Next Lesson
21. Anak-anak dan Orang Tua dalam Gejolak Zaman Kita (Kolose 3:20-21)
KOLOSE 3:20-21
20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang berkenan kepada Tuhan. 21 Hai bapak-bapak, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Seorang pemberita Injil menulis: “Allah tidak memiliki cucu, hanya anak-anak!” Meskipun orang tua menjadi pengikut Kristus, tetap saja tidak ada jaminan bahwa anak-anak mereka juga akan percaya kepada Yesus. Tentu saja, berkat-berkat dari orang tua dan kakek-nenek akan mempengaruhi anak-anak. Namun, jika keputusan pribadi untuk Yesus tidak terjadi pada setiap anak, seringkali faktor-faktor keturunan yang diwariskan oleh orang tua, baik yang baik maupun yang buruk, memainkan peran yang jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Oleh karena itu, mendidik anak-anak membutuhkan kesabaran, doa, kasih, dan belas kasihan yang besar dari kita.
Di zaman kita saat ini, bahkan anak-anak di taman kanak-kanak pun dididik untuk menjadi mandiri. Beberapa kurikulum pendidikan memiliki tujuan sengaja untuk membebaskan mereka dari sikap tunduk terhadap segala otoritas, seolah-olah mereka tidak lagi bertanggung jawab terhadap Allah dan sesama manusia. Pengaruh lingkungan yang tidak diinginkan meninggalkan jejak yang lebih dalam pada anak-anak daripada yang kita sadari. Televisi mengisi pikiran bawah sadar mereka dengan gambar-gambar konyol dan roh-roh kotor, sehingga semangat pemberontakan dalam diri mereka dapat tumbuh subur. Sekali lagi, hal ini menuntut kesabaran, doa, kasih, dan belas kasihan dari kita!
Contoh yang diberikan oleh orang tua meninggalkan kesan yang lebih mendalam pada anak-anak daripada teori atau pengalaman apa pun. Ketika orang tua saling mencintai dan berkomunikasi dengan bijaksana di hadapan anak-anak mereka, teladan yang positif terbentuk dan akan memengaruhi masa depan anak-anak secara positif. Namun, jika pertengkaran dan kata-kata kasar terjadi di hadapan mata dan telinga anak-anak, jiwa muda mereka akan terluka. Yesus berkata: “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari yang kecil di antara yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya, lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala hal yang menyebabkan orang berdosa! Memang hal-hal itu harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” (Matius 18:6-7).
Ketika anak-anak mulai memasuki masa perkembangan mereka dan kemampuan seksual mereka mulai berkembang, mereka mulai mengisolasi diri, menjadi mandiri, dan mulai mencari jati diri mereka sendiri. Jika mereka terlibat dalam kelompok pemuda yang berlandaskan Alkitab, hal ini dapat membantu perkembangan mereka. Namun, ketika di ruang kelas dibahas praktik seksual orang dewasa, termasuk pembicaraan tentang orgasme wanita dan penjelasan tentang kontrasepsi seksual untuk anak perempuan dan laki-laki, hal ini dapat menyebabkan shock individu dan godaan untuk melakukan kontak seksual prematur. Orang tua sebaiknya memeriksa buku pelajaran anak-anak mereka sebelum pelajaran dimulai agar dapat mempersiapkan anak-anak mereka menghadapi hal yang tak terhindarkan.
Ketaatan anak-anak bergantung pada kasih sayang dan ketegasan orang tua. Jika seorang anak atau remaja berbohong, mencuri, atau melakukan kesalahan lain, perlu dilakukan pembicaraan ramah disertai teguran, diikuti dengan hukuman, meskipun undang-undang modern semakin melarang hukuman terhadap anak-anak. Di dalam alam bawah sadarnya, seorang anak tahu bahwa kesalahan harus dihukum. Namun, hukuman tersebut tidak boleh dilakukan dengan amarah yang berlebihan.
Jika seorang anak atau remaja mengenal, mencintai, dan percaya kepada Yesus, meskipun orang tuanya tidak termasuk dalam jemaat Kristus dan melarangnya untuk mengikuti iman baru tersebut, anak atau remaja tersebut harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Selama ia masih di bawah umur, ia harus belajar untuk diam, sambil tetap berdoa dan melayani orang tuanya. Penting bagi mereka untuk melihat dan merasakan kasih, kebenaran, dan kemurniannya. Jika memungkinkan, seorang anak perempuan yang belum dewasa tidak boleh membiarkan dirinya dipaksa menikah, tetapi terus meminta perlindungan dan bimbingan Yesus. Para pemuda yang beriman dan sedang menghadapi serangan ini membutuhkan doa dan pendampingan kita dengan cara yang sangat khusus. Dalam kasih Yesus, mereka mencintai orang tuanya lebih dari sebelumnya, namun harus menanggung kekejaman, kebencian, dan amarah karena hal itu. Hal ini melampaui kemampuan mereka dan membutuhkan gereja yang berdoa untuk mendampingi mereka.
Hubungan antara ayah dan ibu sangat mempengaruhi, membentuk, dan memberikan kenyamanan bagi anak-anak selama masa pertumbuhan mereka. Namun, jika orang tua bertengkar, saling membenci, dan semakin menjauh satu sama lain hingga berujung pada perceraian, hal ini akan menyebabkan gangguan yang menyakitkan dalam perkembangan anak-anak mereka. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan sepanjang hidup. Saat ini, lebih dari sepertiga pasangan muda yang menikah berakhir dengan perceraian. Di beberapa negara, hal ini bahkan sampai pada titik di mana salah satu pihak memeluk agama lain, ketika gerejanya tidak mengizinkan perceraian. Pada akhirnya, perceraian adalah buah pahit dari iman yang tidak memadai, kurangnya pengorbanan diri, dan pilihan pasangan pernikahan yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
DOA: Bapa Surgawi, kami mengucap syukur kepada-Mu karena telah mempercayakan anak-anak kepada banyak murid Anak-Mu dalam pernikahan mereka. Ampunilah mereka jika mereka tidak memahami kebutuhan anak-anak mereka di zaman modern yang tanpa Allah ini dan menuntut hal-hal yang sulit dari mereka. Bantulah orang tua dan anak-anak untuk benar-benar saling mencintai dan hidup di bawah bimbingan Roh Yesus Kristus. Berikanlah juga guru-guru yang takut akan Allah di sekolah-sekolah dan kelompok pemuda. Amin.
PERTANYAAN:
- Bagaimana seharusnya anak-anak dan remaja hidup di zaman modern ini jika mereka mengenal dan mengasihi Yesus?