Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 268 (The Appearance of Christ)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 6 – Kebangkitan Tuhan kita Yesus Krisutus (Matius 28:1-20)

3. Penampakan Diri Kristus (Matius 28:8-10)


MATIUS 28:8-10
8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”
(Ibrani 2:11)

Kedua perempuan itu cepat-cepat berlari dari kubur itu. Rasa takut dan sukacita besar mempercepat langkah mereka. Mereka menaati perkataan malaikat itu, dan lari kepada para murid lain untuk menceritakan kepada mereka tentang kemuliaan dari Yesus yang hidup. Sukacita menambahkan sayap dalam perjalanan mereka.

Tiba-tiba, mereka melihat Yesus datang kepada mereka. Mereka berhenti, tidak bisa berkata-kata di depan Tuhan yang hidup saat ia berjalan. Dengan lembut Ia berbicara kepada mereka. Dia yang berdiri di depan mereka bukanlah sekedar roh, dan bukan hantu. Ia mengucapkan kata-kata yang bisa dipahami, bukan mengutuki musuh yang sudah menyalibkan-Nya, dan bukan menghina para murid yang sudah lari meninggalkan-Nya. Namun, Ia justru memberikan kabar damai sejahtera kepada para perempuan itu. Kata “Damai” yang penuh sukacita adalah inti dari perayaan Paskah.

Barangsiapa mau memahami jangkauan dari salam Ilahi ini harus mengingat bahwa keterpisahan antara Allah dengan manusia diakibatkan oleh dosa-dosa kita, yang merupakan pelanggaran terhadap Allah yang kudus. Dia yang kudus itu melawan kita, dan penghukuman-Nya mewarnai sejarah manusia. Namun Yesus, dengan menerima hukuman atas dosa-dosa kita sebagai pengganti kita mati di kayu salib dan memperdamaikan kita dengan Sang Pencipta. Kita mendapatkan damai dengan Allah melalui Tuhan kita di dalam Yesus Kristus. Panggilan untuk “memiliki damai sejahtera yang penuh sukacita” adalah berita yang terbesar yang bisa kita beritakan kepada siapapun. Tuhan yang bangkit dari kematian adalah bukti dan jaminan akan damai sejahtera kita dengan Allah. Kalau Kristus tetap ada di dalam kubur-Nya, kita tidak akan tahu bahwa kita sudah sepenuhnya diperdamaikan dengan Allah. Namun, Kristus sudah bangkit, dan fakta ini menegaskan bahwa Allah sudah menerima pengorbanan Kristus sebagai tebusan bagi kita. Ia adalah Anak Domba yang tak bercacat yang mati sebagai pengganti yang kudus bagi kita.

Tidak ada kesalahan apapun di dalam Kristus. Dalam keselarasan yang sempurna dengan Bapa-Nya, Ia sudah menggenapi semua persyaratan kebenaran. Jadi, Allah tetap benar, meski Ia menghakimi orang-orang berdosa, karena Ia sudah menggenapkan penghakiman atas kita di dalam Anak-Nya. Saudara-saudara, sudahkah anda menerima damai dengan Allah melalui iman di dalam Kristus, Yang Bangkit, dan yang hidup?

Kristus tidak memberikan salam kepada para perempuan itu dengan mengatakan, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya” Ia tidak memaksakan damai sejahtera-Nya kepada siapapun, tetapi membuat kita sendiri bertanggungjawab untuk menerima atau menolak damai sejahtera-Nya, yang ditawarkan-Nya secara cuma-cuma kepada kita. Kasih-Nya tidak memaksa kita menerima damai sejahtera-Nya, tetapi dengan lembut mendorong kita untuk menerimanya sebagai orang-orang yang merdeka.

Ketika para perempuan itu menyadari bahwa Yesus yang berdiri di hadapan mereka, mereka memeluk kaki-Nya, menyembah Dia, dan berusaha untuk memegang-Nya. Ia tidak mencegah mereka memegang-Nya sehingga mereka tahu bahwa Ia bukanlah hanya sekedar bayangan atau hantu tetapi sungguh-sungguh sesuatu yang nyata dan hidup yang bisa disentuh dengan tubuh jasmaniah. Pemahaman akan keilahian Yesus sangat menggentarkan para perempuan itu. Karena itu, Tuhan menekankan sekali lagi apa yang dikatakan malaikat tadi kepada mereka di dekat kubur-Nya, “Jangan takut!” Dengan perintah ini, Yesus mengatakan agar kita tidak takut akan maut atau apa yang akan terjadi sesudahnya, karena Ia adalah bukti dari pengharapan kita.

Setelah itu Yesus menyebut para murid-Nya yang sudah melarikan diri sebagai “saudara-saudara-Ku.” Frase yang sangat indah ini menunjukkan kasih kepada mereka yang melampaui segala pemikiran. Dalam penderitaan-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus memberikan kepada kita hak istimewa untuk mengambil bagian di dalam keberadaan-Nya sebagai Anak. Kita sudah menjadi anak-anak Allah melalui iman kita kepada Anak-Nya. Allah yang kekal tidak lagi marah kepada kita karena dosa-dosa kita, namun sudah menyerahkan diri-Nya sebagai Bapa kita yang Kudus. Hakim yang kekal itu tidak lagi menghakimi kita tetapi menerima kita sebagai saudara-saudara yang dikasihi-Nya. Betapa besarnya anugerah-Nya kepada kita yang percaya bahwa kita, yang adalah orang-orang berdosa, mendengar penghakiman yang keluar dari mulut Kristus sendiri, “saudara-saudara-Ku.”

Yesus kemudian memanggil para perempuan itu kepada pelayanan dengan mengutus mereka kepada para murid-Nya untuk menegaskan berita dari malaikat yang mengatakan bahwa Ia akan mendahului saudara-saudara-Nya itu ke Galilea dan bertemu dengan mereka di sana.

Demikian juga, Kristus yang hidup menemui anda hari ini, bukan sekadar untuk memberikan sukacita kepada anda, tetapi juga mengutus anda kepada sahabat dan keluarga anda agar mereka juga bisa bertemu dengan Tuhan dan mengalami anugerah-Nya.

DOA: Kami memuliakan Engkau, Tuhan kami yang hidup yang sudah bangkit dari kematian, karena Engkau sudah menemui para perempuan yang sedang mencari jasad-Mu, dan kemudian melihat malaikat dan kubur yang kosong. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau memberikan kepada mereka sukacita-Mu, setelah membuat pendamaian antara Allah dengan manusia. Engkaulah damai sejahtera kami. Engkau menjadikan kami sebagai saudara-saudara-Mu, anak-anak dari Bapa surgawi. Kami memuliakan Engkau, karena dengan kebangkitan-Mu, Engkau membuktikan kekudusan-Mu, dan kemenangan-Mu atas kematian. Engkau menjadikan kami sebagai utusan hidup-Mu. Engkau memberikan kepada kami kehidupan sehingga kami bisa menyampaikan damai sejahtera dari-Mu kepada siapapun yang ingin hidup di dalam Engkau.

PERTANYAAN 270: Apa yang anda pelajari dari pertemuan Kristus dengan para perempuan saat mereka lari dari kubur yang kosong itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 28, 2023, at 10:52 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)