Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- John - 128 (Peter confirmed in the service of the flock)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Bengali -- Burmese -- Cebuano -- Chinese -- Dioula? -- English -- Farsi? -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Kyrgyz -- Malayalam -- Peul -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Thai -- Turkish -- Twi -- Urdu -- Uyghur? -- Uzbek -- Vietnamese -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

YOHANES - Terang bersinar di dalam kegelapan
Pelajaran di dalam Injil Kristus menurut Yohanes

BAGIAN 4 - Terang mengalahkan kegelapan (Yohanes 18:1 – 21:25)
B - Kebangkitan dan penampakan diri Kristus (Yohanes 20:1 - 21:25)
5. Yesus menampakkan diri di tepi danau (Yohanes 21:1-25)

b) Petrus diteguhkan di dalam melayani domba-domba (Yohanes 21:15-19)


YOHANES 21:18-19
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." 19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku.”

Yesus memahami hati Petrus, salah satu murid-Nya, yang sangat penuh semangat dan emosional. Kita sering menemukan tahap yang seperti ini di dalam pengalaman orang-orang muda ketika mereka baru pertama kali menunjukkan iman kepada Kristus. Sesudah mereka memiliki pengalaman dengan Roh Kudus, kemudian mereka sangat tergerak untuk menyelamatkan orang-orang lain juga. Tetapi banyak di antaranya, yang melayani hanya dengan antusiasme manusiawi, bukan menurut bimbingan Yesus, yang penuh kelembutan, penuh doa dan kerjasama.

Akan tetapi, Yesus menubuatkan bahwa Petrus akan melewati masa bersandar kepada kekuatan diri dan dewasa di dalam iman, menyerah kepada Tuhannya, sebagai tawanan kasih, dan hanya menginginkan apa yang dikehendaki oleh Kristus.

Petrus tetap tinggal di Yerusalem, dan tidak pergi kepada orang-orang bukanYahudi. Ia dipukuli dan dipenjarakan beberapa kali; di salah satuna ia dilepaskan oleh malaikat Tuhan. Ia dipimpin oleh Roh Kudus menuju ke rumah Kornelius, seorang perwira pasukan Romawi, dimana ia melihat bahwa Roh Kudus juga bisa turun ke atas orang-orang bukan Yahudi, yang tadinya dianggap najis. Dengan langkah penginjilan ini, ia membuka pintu terhadap missi menjangkau dunia.

Sesudah dilepaskan dari penjara Herodes, Petrus pergi ke Gereja-gereja yang baru didirikan, khususnya setelah Paulus dipenjarakan. Jadi, pemimpin para rasul itu mengunjungi orang-orang Kristen yang berlatar belakang bukan Yahudi, mendorong mereka dengan berita yang kebapakan. Tradisi mencatat tentang kematiannya di Roma pada masa penganiayaan Kaisar Nero. Karena ia menganggap tidak layak untuk mati disalibkan seperti Tuhan, ia memohon agar mereka menyalibkan dia dengan terbalik, kepala di bawah. Yesus sudah menubuatkan hal ini, ketika Ia mengatakan bahwa Petrus akan memuliakan Allah di dalam kematiannya.

Sebelumnya, Petrus sudah mengindikasikan kepada Yesus bahwa ia siap untuk menyerahkan nyawanya bagi Tuhan. Yesus menjawab, “Engkau tidak bisa mengikuti Aku sekarang, tetapi engkau akan mengikuti Aku nanti” (Yohanes 13:36). Yesus menghubungkan murid-murid-Nya dengan kuasa-Nya dan kemuliaan-Nya untuk menjadi satu dengan Dia dan Bapa sebagaimana dengan Roh Kudus. Ia menjadikan mereka mengambil bagian di dalam pedneritaan dan kematian-Nya yang menjadi pendahuluan menuju kepada kemuliaan. Kemuliaan di dalam Injil tidak berarti bersinar atau kemuliaan di dalam pandangandunia, tetapi penderitaan dan Kayu Salib bagi Dia yang sudah mengasihi kita. Petrus tidak bisa memuliakan Allah dengan usahanya sendiri, tetapi darah Kristus membasuh Dia, dan kuasa Roh Kudus menguduskan dia, sehingga ia bisa menyangkal diri dan hidup bagi Tuhannya serta mati untuk mempermuliakan Dia.

Kemudian, Kristus memberikan kepada Petrus sebuah perintah yang bersifat seperti militer, “Ikutlah Aku!” Sampai kepada tahap bahwa kita mengikuti Dia di dalam hidup dan mati, kita harus tunduk kepada buah-buah kasih dan menguduskannama dari Bapa yang penuh kasih karunia.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kami berterima kasih kepada-Mu karena tidak menolak Petrus, meskipun ia menyangkal Engkau, tetapi Engkau memanggil dia untuk memuliakan Tritunggal yang Kudus di dalam hidup dan matinya. Ambillah hidup kami juga, dan basuhkan kami supaya bisa menempatkan kehendak kami sepenuhnya ada di bawah bimbingan-Mu, untuk mentaati perintah-Mu, untuk mengasihi musuh-musuh kami, dan memuliakan Engkau dengan iman yang taat sampai akhir, sehingga hidup kami bisa menjadi pujian bagi anugerah-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Petrus memuliakan Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 04, 2012, at 11:23 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)