Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 186 (Jesus Cleanses the Temple)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 4 – Pelayanan Terakhir Yesus di Yerusalem (Matius 21:1 - 25:46)
A – Sebuah Pertentangan di Bait Allah (Matius 21:1 - 22:46)

2. Yesus Menyucikan Bait Allah (Matius 21:10-17)


MATIUS 21:14-17
14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. 15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, 16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" 17 Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

Kristus adalah Bait Allah, dan di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan dalam rupa manusia. Allah bekerja melalui Dia untuk menyelamatkan manusia. Yesus juga adalah Imam Besar yang agung, dan Anak Domba Allah yang memberikan diri-Nya bagi kita sehingga kepenuhan berkat Roh Kudus bisa berdiam di dalam kita. Dengan demikian, maka Ia adalah Bait Allah, dan sekaligus Imam Besar, dan korban pendamaian bagi dosa-dosa dunia. Ketiga peranan itu memenuhi semua persyaratan hukum mengenai peranan keimaman bagi pendamaian dengan Allah.

Dimana Kristus berada, mukjizat akan terjadi. Ketika Ia menyembuhkan orang sakit, buta dan lumpuh, Ia tidak hanya membuktikan keilahian-Nya, tetapi Ia juga menarik perhatian manusia dari memperhatikan batu-batu materi pembangunan bait Allah secara jasmani itu kepada Kristus sendiri yang adalah Bait Allah yang benar.

Orang yang buta dan lumpuh tidak diperbolehkan masuk ke istana raja Daud (2 Samuel 5:8), tetapi mereka boleh masuk ke dalam rumah kediaman Allah karena kehormatan Bait kediaman Allah tidak tergantung kepada kemuliaan duniawi. Orang yang buta dan lumpuh harus menjauh dari istana para bangsawan, tetapi hanya mereka yang tidak mau bertobat, jahat dan cemar tidak boleh masuk ke dalam Bait kediaman Allah.

Bait Allah menjadi cemar ketika dijadikan pasar, tetapi akan menjadi terhormat kalau dijadikan rumah sakit. Melakukan kebaikan di dalam rumah kediaman Allah lebih terhormat dibandingkan menghasilkan uang di sana.

Kadangkala anak-anak lebih bisa mengenali hakekat dari pribadi seseorang dibandingkan dengan orang tua. Dalam bagian Alkitab ini, anak-anak mulai berseru, “Hosana bagi Anak Daud.” Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang menyambut sang Raja Ilahi. Mereka hanya bermaksud menyambut Yesus, sang Tabib yang penuh rahmat yang sudah dielu-elukan oleh orang banyak sehari sebelumnya.

Anak-anak meniru apa yang mereka lihat dan dengar dengan mudah sehingga kita harus sangat berhati-hati agar bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka. Sebuah kata bijak dari bahasa Latin mengatakan, “Kita harus paling berhati-hati dalam menunjukkan sikap kita di depan anak kecil.” Anak-anak belajar dari mereka yang ada di dekat mereka, baik untuk mengutuk atau mengumpat, maupun untuk berdoa dan memuji. Orang-orang Yahudi mengajar anak-anak mereka untuk membawa dahan-dahan pohon dan menyerukan, “Hosana!” pada setiap Hari Raya Pondok Daun, tetapi dalam nats kita, Allah yang mengajarkan kepada mereka untuk melakukan hal itu kepada Kristus.

Para guru dan pemimpin di antara orang banyak itu menjadi sangat marah atas pernyataan pujian yang terjadi di Bait Allah itu. Takut akan adanya kekacauan politis dan nasional, mereka memperhatikan Yesus dengan seksama. Apakah Dia bermaksud merampas kekuasaan dengan paksa? Ketika hal itu tidak terjadi, dan tidak ada malaikat berseru dari langit untuk kebinasaan Romawi, orang banyak datang kepada Yesus dan bertanya, “Apa yang Engkau katakan ketika Engkau mendengar para pengikut-Mu memanggil Engkau sebagai Anak Daud?” Yesus menjawab bahwa Roh Kudus akan berbicara melalui mulut bayi-bayi dan anak-anak yang masih menyusu kalau para pemimpin dan kaum bangsawan tidak menyembah-Nya. Dengan perkataan itu, Ia meminta para pemuka agama Yahudi untuk tunduk kepada-Nya dengan rela. Tetapi hal itu tidak terjadi, dan orang banyak itu bahkan kemudian berencana untuk membunuh-Nya. Jadi Yesus meninggalkan Yerusalem dan pergi ke Betania.

DOA: Bapa, kami sangat membutuhkan pengudusan, kebangkitan rohani, dan kelahiran kembali di dalam hati kami agar hati kami tidak akan menjadi sarang penyamun. Buanglah semua pemikiran kami yang bertentangan dengan kasih dan kebaikan-Mu. Lenyapkan semua kekuatiran kami dari dalam diri kami agar kami bisa dikuduskan oleh darah Anak-Mu, agar Roh Kudus-Mu bisa berdiam di dalam diri kami, membuat mulut dan hati kami bernyanyi, karena Engkau layak menerima pujian senantiasa.

PERTANYAAN:

  1. Apakah perbedaan antara anak-anak yang bernyanyi memuji di Bait Allah dengan para imam kepala dan ahli Taurat yang marah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 03:28 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)