Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 161 (Jesus’ Second Prediction of His Death and Resurrection)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

p) Penjelasan Kedua Yesus Mengenai Kematian dan Kebangkitan-Nya (Matius 17:22-27)


MATIUS 17:22-23
22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. 23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.
(Matius 16:21; 20:18-19)

Anak Manusia adalah Allah yang berinkarnasi, kemuliaan yang kekal, mata air kuasa Ilahi, dan hamba semua manusia. Kekudusan-Nya menghakimi kita semua, dan perilaku-Nya adalah ukuran bagi kita di Hari Penghakiman, karena kehidupan-Nya adalah tafsiran yang tepat dari sepuluh hukum Allah. Yesus sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Ia tidak menggunakan kuasa-Nya untuk kepentingan pribadi-Nya. Atas kerendahan hati yang sesungguhnya inilah Bapa-Nya memberikan kuasa di surga dan di bumi.

Kristus yang lemah lembut, meski Dia Mahakuasa, tidak menahan diri untuk menundukkan diri-Nya di hadapan orang-orang yang jahat itu. Kelemah-lembutan-Nya jauh lebih kuat dibandingkan dengan kekejaman para penguasa. Ia mengorbankan diri-Nya bagi banyak orang.

Penyangkalan diri ini mengalahkan semua kekuatan jahat yang bekerja untuk membinasakan alam semesta ini. Dengan kematian-Nya yang memperdamaikan, Ia mau menggenapi pembenaran, pengudusan, dan perlindungan kita. Ia dengan mantap menuju ke Yerusalem dan menderita bagi mereka yang membenci-Nya, menebus para musuh-Nya bagi kerajaan-Nya dan mengasihi mereka sampai akhirnya.

Betapa besar penebusan kita melalui kematian Kristus di kayu salib! Kasih-Nya membukakan sikap kita yang mementingkan diri dan sombong, tetapi anugerah Anak Domba Allah mengubah dan membasuhkan kita. Pengorbanan-Nya menyelamatkan jiwa kita yang memberontak. Pada saat itu, para murid Yesus tidak memahami kedalaman dan rahasia dari keselamatan-Nya, dan sangat bersedih ketika Ia mengatakan tentang kematian-Nya yang semakin mendekat. Mereka tidak bisa membayangkan pentingnya hal itu dan tidak bisa percaya.

DOA: Oh yang Mahakudus, kami memuliakan Engkau karena Yesus dilahirkan untuk mati bagi kami, menanggung segala dosa dunia, dan untuk menderita di tangan orang-orang berdosa. Kami bersyukur kepada-Mu karena Ia lemah lembut. Ia menyerahkan diri-Nya kepada kehendak-Mu Bapa. Kami menang karena kematian, kehidupan, kebenaran dan kekudusan-Nya, dan menerima roh berkat melalui pengorbanan-Nya. Tolonglah kami agar tidak menjadi bersedih atas kejadian apapun yang mungkin akan menimpa kami di dalam kehidupan kami, dan tidak menyangkal berkat dan perkenanan-Mu. Kami mau berpegang kepada-Mu dengan segenap kekuatan dan semangat, dan untuk terus bersukacita dan bersyukur kepada-Nya saat kami bersyukur kepada-Mu dan bersukacita atas rencana-Mu bagi keselamatan semua manusia.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah para murid merasa bersedih dan tidak berterima kasih kepada Yesus ketika ia berbicara mengenai kematian-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:35 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)