Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Matthew - 161 (Jesus’ Second Prediction of His Death and Resurrection)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

p) Penjelasan Kedua Yesus Mengenai Kematian dan Kebangkitan-Nya (Matius 17:22-27)


MATIUS 17:22-23
22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. 23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.
(Matius 16:21; 20:18-19)

Anak Manusia adalah Allah yang berinkarnasi, kemuliaan yang kekal, mata air kuasa Ilahi, dan hamba semua manusia. Kekudusan-Nya menghakimi kita semua, dan perilaku-Nya adalah ukuran bagi kita di Hari Penghakiman, karena kehidupan-Nya adalah tafsiran yang tepat dari sepuluh hukum Allah. Yesus sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Ia tidak menggunakan kuasa-Nya untuk kepentingan pribadi-Nya. Atas kerendahan hati yang sesungguhnya inilah Bapa-Nya memberikan kuasa di surga dan di bumi.

Kristus yang lemah lembut, meski Dia Mahakuasa, tidak menahan diri untuk menundukkan diri-Nya di hadapan orang-orang yang jahat itu. Kelemah-lembutan-Nya jauh lebih kuat dibandingkan dengan kekejaman para penguasa. Ia mengorbankan diri-Nya bagi banyak orang.

Penyangkalan diri ini mengalahkan semua kekuatan jahat yang bekerja untuk membinasakan alam semesta ini. Dengan kematian-Nya yang memperdamaikan, Ia mau menggenapi pembenaran, pengudusan, dan perlindungan kita. Ia dengan mantap menuju ke Yerusalem dan menderita bagi mereka yang membenci-Nya, menebus para musuh-Nya bagi kerajaan-Nya dan mengasihi mereka sampai akhirnya.

Betapa besar penebusan kita melalui kematian Kristus di kayu salib! Kasih-Nya membukakan sikap kita yang mementingkan diri dan sombong, tetapi anugerah Anak Domba Allah mengubah dan membasuhkan kita. Pengorbanan-Nya menyelamatkan jiwa kita yang memberontak. Pada saat itu, para murid Yesus tidak memahami kedalaman dan rahasia dari keselamatan-Nya, dan sangat bersedih ketika Ia mengatakan tentang kematian-Nya yang semakin mendekat. Mereka tidak bisa membayangkan pentingnya hal itu dan tidak bisa percaya.

DOA: Oh yang Mahakudus, kami memuliakan Engkau karena Yesus dilahirkan untuk mati bagi kami, menanggung segala dosa dunia, dan untuk menderita di tangan orang-orang berdosa. Kami bersyukur kepada-Mu karena Ia lemah lembut. Ia menyerahkan diri-Nya kepada kehendak-Mu Bapa. Kami menang karena kematian, kehidupan, kebenaran dan kekudusan-Nya, dan menerima roh berkat melalui pengorbanan-Nya. Tolonglah kami agar tidak menjadi bersedih atas kejadian apapun yang mungkin akan menimpa kami di dalam kehidupan kami, dan tidak menyangkal berkat dan perkenanan-Mu. Kami mau berpegang kepada-Mu dengan segenap kekuatan dan semangat, dan untuk terus bersukacita dan bersyukur kepada-Nya saat kami bersyukur kepada-Mu dan bersukacita atas rencana-Mu bagi keselamatan semua manusia.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah para murid merasa bersedih dan tidak berterima kasih kepada Yesus ketika ia berbicara mengenai kematian-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:35 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)