Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 131 (Parable of the Tares)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
2. Pertumbuhan Rohani dari Kerajaan Surga: Kristus Mengajarkan Perumpamaan (Matius 13:1-58) -- Kumpulan Ketiga dari Perkataan Kristus

b) Perumpamaan tentang Lalang di Ladang (Matius 13:24-30 dan 36-43)


MATIUS 13:24-30 dan 36-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” ’ ”
(Matius 3:12; 15:13, Wahyu 14:15) … 36 Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." 37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. 39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!! (Daniel 12:3, Matius 24:31, Yohanes 8:44, 1 Korintus 3:9)

Seluruh dunia adalah ladang Allah. Di segala bangsa, Kristus menaburkan benih. Benih ini bukanlah pengajaran, atau buku, atau perkataan, tetapi orang-orang tertentu. Semua orang yang dilahirkan dari Roh Kudus disamakan dengan benih di tangan Kristus. Ia yang menaburkannya di ladang-Nya. Benih itu harus mati terlebih dahulu secara rohani terhadap hakekat dosa dan keinginan pribadinya sehingga kuasa Allah bisa menghasilkan banyak buah di dalam kehidupannya. Tanpa penyangkalan diri tidak akan ada hasil dari pelayanan-Nya.

Apapun yang nampaknya baik di dalam dunia ini, semua itu berasal dari tangan Kristus dan adalah hasil taburan-Nya. Kebenaran yang diajarkan, kasih karunia yang ditanamkan, jiwa-jiwa yang dikuduskan, dan semua kebaikan datangnya dari Kristus. Para hamba Tuhan adalah alat di tangan Kristus untuk menaburkan benih yang baik. Mereka dipekerjakan oleh-Nya dan di bawah-Nya, dan keberhasilan dari pekerjaan mereka bergantung sepenuhnya kepada berkat-Nya.

Dalam perumpamaan tentang lalang, Kristus menyatakan maksud si jahat untuk merusak benih dari Allah. Lalang melambangkan mereka yang dilahirkan dari roh Iblis, yang ditaburkan oleh si jahat itu di antara mereka yang dilahirkan dari Firman Allah. Kedua golongan orang itu seringkali hidup bersama dalam satu keluarga, satu ruangan kelas. Mereka saling berkaitan dalam pemikiran ilmiah dan sosial mereka. Tidak nampak jelas, pada awalnya, yang mana yang dari si jahat dan yang mana yang dari Allah, tetapi cepat atau lambat buah-buah roh akan mulai nampak. Kasih, kebencian, kerendahan hati dan kesombongan tidak akan tetap tersembunyi di dalam diri seseorang; sumber dari masing-masing buah itu akan menjadi nampak. Kita harus membedakan roh, tetapi Kristus melarang kita untuk terburu-buru dalam membedakan karena hal itu merupakan pekerjaan malaikat di Hari Penghakiman.

Sebelum itu terjadi, kita harus menghadapi lalang itu dengan kesabaran, meski lalang itu menyakiti kita. Saat lalang mulai mengambil tempat dan kekuasaan dari gandum, Anak Manusia yang mulia itu akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk memisahkan manusia (gandum dari lalang) di akhir zaman.

Lalang dipengaruhi oleh si jahat. Meskipun mereka tidak menyandang nama si jahat, mereka membawa gambarannya, bertindak berdasar hawa nafsunya, dan dari dia menerima pendidikan mereka. Ia memerintah atas mereka dan ia bekerja di dalam kehidupan mereka (Efesus 2:2, Yohanes 8:44). Merekalah lalang di dunia ini. Mereka tidak membawa kebaikan, dan hanya keburukan. Mereka sama sekali tidak membawa keuntungan, dan menyakiti benih yang baik, melalui penganiayaan dan melalui godaan. Meski mereka menerima hujan, sinar matahari dan tanah yang sama dengan benih yang baik, mereka hanyalah rumput di kebun dan tidak ada gunanya.

Anak-anak ketidaktaatan akan dibakar sebagai pelaku kejahatan, dan anak-anak Allah akan dinyatakan dalam tubuh yang diubahkan dan bersinar dalam kedamaian mereka. Betapa indah janji ini, “Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka” (Matius 13:43). Perhatikan dengan baik setiap ayat ini, dan anda akan bertobat dengan hancur hati dan rendah hati di hadapan Allah dan menjadi benih yang baik.

Ketika Iblis sedang melakukan kejahatan yang paling keji, ia berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan dirinya. Rancangannya terancam bahaya untuk dirusak kalau ia kelihatan. Lalang tidak akan muncul sampai gandumnya juga tumbuh dan mengeluarkan panenan. Ada banyak rahasia kejahatan di dalam hati manusia, yang sangat lama tersembunyi di bawah kedok perilaku yang bisa diterima tetapi akhirnya akan dibongkar. Benih yang baik dan lalang akan muncul bersama-sama dengan subur dan tidak nampak bedanya. Tetapi ketika masa pencobaan tiba, ketika buah-buah mulai dimunculkan, ketika kebaikan harus dilakukan tetapi ada kesulitan dan masalah dalam melakukannya, kemudian kalau anda perhatikan dengan seksama maka anda bisa membedakan antara yang tulus dengan yang munafik. Kemudian anda bisa mengatakan, “Ini gandum, ini lalang.”

Para pelayan Kristus yang setia dan tekun, tidak akan dihukum oleh Kristus. Karena itu mereka tidak boleh dihakimi oleh manusia karena adanya percampuran antara yang buruk dengan yang baik, yang munafik dengan yang tulus, di ladang gereja. Pelanggaran akan terjadi. Namun, semua itu tidak bisa diletakkan di bawah tanggungjawab kita kalau kita sudah melakukan tugas kita, meski tidak selalu berhasil seperti yang kita inginkan. Meski bagaimanapun, lalang pasti akan ditabur juga. Kalau mereka bukan yang menabur dan mengairi, atau mengijinkannya tumbuh, kesalahan bukan ada di pihak mereka.

Sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk bisa tanpa salah membedakan antara lalang dengan gandum. Ia pasti akan salah. Dengan demikian sangat luar biasa hikmat dan rahmat Kristus, bahwa Ia memilih untuk membiarkan lalang, agar tidak membahayakan gandumnya. Sangat benar bahwa pelaku kesalahan yang sangat mengganggu harus ditangani dengan baik, dan bahwa kita harus menjauh dari mereka. Mereka sangat jelas kelihatan sebagai anak-anak si jahat dan tidak boleh diberi jabatan tertentu. Namun tetap saja dimungkinkan adanya disiplin, baik yang dijatuhkan secara salah ataupun salah diterapkannya, yang akan mengganggu orang-orang yang benar-benar saleh dan tulus hati. Harus sangat berhati-hati dan penuh pengertian dalam melakukan dan melanjutkan penanganan dalam gereja, agar gandum tidak ikut dipatahkan, atau bahkan tercabut.

DOA: Bapa Surgawi, kami pada dasarnya adalah anak-anak roh kecemaran. Ubahlah arah pemikiran kami sehingga kami bisa dibasuhkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus-Mu. Kami ingin menjadi anak-anak-Mu yang penuh kasih, rendah hati menjadi pekerja dan hamba yang melayani banyak orang sehingga mereka akan bisa melihat kebenaran-Mu sebagai Bapa di dalam kehidupan kami dan memuji Engkau melalui perilaku kami yang diberikan kepada kami.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana penuaian Allah terjadi?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 27, 2023, at 05:17 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)