Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Galatians - 013 (Christ delivered us from the curse of the Law and brought the blessing of Abraham on all nations)

This page in: -- Arabic -- English -- French -- Georgian -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia

BAGIAN 3: HUKUM MUSA DAN INJIL: MAKSUD DAN HASIL YANG MEREKA CAPAI (Galatia 3:1 – 4:31)

2. Kristus membebaskan kita dari kutuk Hukum Taurat dan membawa berkat Abraham ke atas segala bangsa (Galatia 3:6-14)


GALATIA 3:6-10
6 Dengan cara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. 7 Jadi, kamu lihat bahwa mereka yang hidup berdasarkan iman, mereka itulah anak-anak Abraham. 8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berdasarkan iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." 9 Jadi, mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. 10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

Abraham berdosa, sama seperti semua manusia. Namun, ketika ia mendengar janji Allah, ia beriman dan mempercayainya, bahkan pada hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal dan mustahil. Ia mempercayai Allah dan mengimani janji-Nya, dan Allah memberkatinya, bukan karena kebaikannya, tetapi karena imannya kepada kesetiaan Allah dan Allah memperhitungkan imannya yang hidup dan taat kepada-Nya sebagai kebenaran.

Inilah sebabnya mengapa baik orang Yahudi maupun keturunan Ismael bukanlah anak-anak Abraham yang sejati, tetapi mereka yang percaya kepada Kristus, di seluruh dunia, adalah keluarga Abraham, karena mereka membangun diri mereka sendiri di atas kasih Allah, dan bersandar pada firman-Nya, bukan pada pikiran, pengalaman, dan impian mereka. Abraham adalah bapa dan teladan bagi orang-orang percaya. Barangsiapa mengikuti teladannya dianggap sebagai keturunannya, dan menerima kebenaran Allah, bukan karena kelakuannya yang baik, tetapi karena kepercayaan hatinya kepada Juruselamat.

Dengan pernyataannya tentang Abraham, bapa orang percaya, Paulus menyanggah argumen para penyesat bahwa jemaat Galatia tidak memiliki berkat yang penting, karena mereka bukan keturunan bapa dari yang dijanjikan; dan ia membuktikan sebaliknya, bahwa hanya orang-orang percayalah yang merupakan anak-anak Abraham.

Ketika Allah memilih Abraham dan memberkatinya, Dia tidak hanya memaksudkan anak-anak Abraham secara jasmani, tetapi juga semua bangsa, karena panggilan-Nya sejak awal ditetapkan untuk memberkati semua bangsa. Oleh karena itu, tidak ada ruang untuk prasangka rasial dengan memegang teguh Abraham.

Barangsiapa yang berusaha menyenangkan Allah melalui kesalehannya sendiri, akan jatuh di bawah kutuk hukum Taurat, karena penghakiman Allah akan mengutuk semua orang yang tidak menaati setiap huruf dalam perintah-perintah-Nya. Barangsiapa yang mencari keselamatan karena kesalehannya menurut hukum Taurat, pasti akan gagal. Ingatlah bahwa para penganut agama telah dan masih menjadi musuh Kristus karena mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu bertobat. Mereka menyalibkan Kristus di dalam kesalehan mereka, tanpa menyadari bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang cemar. Rintangan terbesar untuk berdiamnya Roh Kudus di dalam hati dan pekerjaan-Nya yang terus menerus di dalam diri kita adalah menganggap diri kita sendiri sebagai seseorang yang penting, dan mengandaikan bahwa kita telah diterima oleh Allah sebagaimana adanya. Orang yang menghargai dirinya sendiri adalah orang yang picik. Ia tidak mengenal Allah dalam kebenaran-Nya, atau hukum Taurat dalam ketegasan-Nya, karena keterikatan pada hukum Taurat hanya mendatangkan murka Allah. Alasan dari penghakiman yang tegas ini adalah kekudusan Allah sendiri, karena Dia berkata: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Oleh karena itu, ketidaktahuan yang tidak disengaja terhadap salah satu perintah patut dihukum. Melalui hukum-Nya, Allah menuntut kita untuk menjadi sempurna. Barangsiapa yang tidak disempurnakan di dalam kekudusan, kasih, kebenaran dan kemurnian akan terkutuk.

DOA: Ya Allah yang kudus, Engkau maha tinggi, sempurna, kudus, dan benar, sedangkan aku hanyalah tempat sampah yang penuh dengan kejahatan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Janganlah menghukum aku menurut hukum dan kekudusan-Mu, tetapi kasihanilah aku menurut kasih setia-Mu. Aku mengakui kecemaranku di hadapan-Mu, dan percaya kepada kasih-Mu bagi orang-orang yang remuk hati. Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

PERTANYAAN:

  1. Siapakah anak-anak Abraham? Mengapa?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 26, 2023, at 05:20 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)