Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Galatians - 014 (Christ delivered us from the curse of the Law and brought the blessing of Abraham on all nations)

This page in: -- Arabic -- English -- French -- Georgian -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia

BAGIAN 3: HUKUM MUSA DAN INJIL: MAKSUD DAN HASIL YANG MEREKA CAPAI (Galatia 3:1 – 4:31)

2. Kristus membebaskan kita dari kutuk Hukum Taurat dan membawa berkat Abraham ke atas segala bangsa (Galatia 3:6-14)


GALATIA 3:11-14
11 Lagi pula, jelaslah, tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." 12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. 13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 14 Yesus Kristus telah melakukan hal ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga melalui iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Paulus membuktikan kepada jemaat-jemaat di Galatia bahwa barangsiapa yang membangun dirinya di atas Hukum Taurat Musa tidak akan mendapatkan apa pun selain kutuk, kebinasaan, dan hukuman. Mereka yang mengaku beragama, mereka yang melakukan disiplin diri yang keras, menipu diri mereka sendiri, karena baik perayaan-perayaan, maupun sunat, atau doa-doa tertentu, atau ziarah, atau sedekah, tidak ada gunanya bagimu, sebab dosa-dosamu bertambah-tambah dan bersungut-sungut terhadap kamu, dan suaranya tidak dapat dipadamkan.

Mungkin jemaat di Galatia bertanya-tanya: "Kalau begitu, apakah yang akan tersisa bagi kami, jika kami tidak menyembah Allah menurut hukum-Nya yang kudus?" Dan Rasul kepada bangsa-bangsa lain menjawab: "Orang benar akan hidup oleh iman." Kebenaran diwujudkan melalui iman kepada kasih karunia Allah. Barangsiapa yang percaya akan hidup, karena hidup baru dari Allah berdiam di dalam manusia hanya dengan berpegang pada Yesus dan karya penebusan-Nya. Kita membaca dalam hukum Taurat janji bahwa barangsiapa yang melakukan semua perintah tanpa terkecuali akan hidup; tetapi karena tidak seorang pun yang dapat melakukannya, maka kita semua terhukum di bawah kutuk.

Tidak ada yang baik di dalam diri kita. Namun, hukum Taurat menggerakkan kita untuk bertindak sendiri, dan mendorong kita untuk mengandalkan kekuatan manusiawi kita yang kita anggap baik, meskipun kita adalah penjahat, rusak, dan tersesat.

Demikianlah keadaan orang-orang Farisi, para penulis hukum, dan ahli-ahli Taurat pada zaman Yesus. Mereka tidak percaya kepada-Nya, ataupun bertobat, karena mereka menganggap diri mereka lebih disukai, lebih benar, dan jauh lebih baik daripada yang lain. Namun, orang percaya tidak mengandalkan dirinya sendiri, tetapi ia mengakui ketidakmampuannya dan memohon kasih karunia dan pengampunan dari Tuhan. Iman yang benar membebaskan dari sikap mengandalkan diri sendiri, dan mengakui ketidakbenaran manusia serta kebutuhannya yang sangat besar akan keselamatan.

Setelah penjelasan yang panjang lebar tentang prinsip-prinsip iman dan hukum Taurat, Paulus merasa seolah-olah jemaatnya berpikir bahwa jika kutuk Allah masih menekan kita, bagaimana mungkin kita dapat diselamatkan hanya dengan iman? Sang rasul bersukacita, dan menuntun orang yang dikasihinya kepada Sang Tersalib, karena salib bagi orang Romawi adalah pohon yang paling hina dan terkutuk, yang diperuntukkan bagi para budak, orang asing, dan penjahat-penjahat yang paling keji, dan tidak dapat ditimpakan kepada warga negara Romawi.

Karena Yesus digantung di pohon yang hina, dan Dia yang Benar dan Kudus menampakkan diri sebagai penjahat yang terkutuk, kita memiliki pengharapan bahwa Dia yang penuh belas kasihan menanggung cela kita, menjauhkan kutuk itu dari diri kita, dan membenarkan kita dengan kematian-Nya yang menebus kita. Sadarilah, wahai jiwaku, bahwa Yang Mahakudus telah menjadi kutuk bagi kita! Betapa besar kasih Anak Manusia bagi kita! Ia memilih kutuk dan murka agar kita dapat menikmati penggenapan janji Allah kepada Abraham. Apakah isi dari janji ini? Janji ini adalah berdiamnya Roh Kudus di dalam diri orang percaya, dan persekutuan Allah dengan manusia. Roh Kudus berdiam di dalam diri orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus. Semua orang dan agama yang tidak percaya kepada Anak Allah tidak mengenal, maupun merasakan Roh Tuhan, dan tidak menghasilkan buah-buahNya, karena hanya di dalam Kristuslah kita dapat menerima Roh Kudus.

DOA: Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau telah mati bagi kami di kayu salib, dan memilih untuk menggantikan kami agar kami dapat hidup bebas dalam kebenaran dan kekudusan. Terima kasih atas kasih-Mu yang besar. Bebaskanlah kami sepenuhnya dari ketergantungan pada diri sendiri, dan ketergantungan pada manusia lainnya sehingga kami dapat memuliakan Engkau dengan iman yang sempurna, dan hidup dari kuasa-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana kita ditebus dari kutukan hukum Taurat?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 26, 2023, at 05:24 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)