Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- True Light - 13. The Commencement of the Last Battle Between Light and Darkness
This page in: Cebuano -- English -- French -- German? -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Telugu -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

Kegelapan Telah Berlalu dan TERANG YANG SEJATI Sekarang Bersinar
Sebuah Buklet Penting Bagimu

13. Permulaan dari Pertempuran Terakhir Antara Terang dan Kegelapan


Rasul Paulus yang telah berkhotbah di daerah-daerah di Mediterania menyimpulkan dalam suratnya kepada penduduk roma dengan perkataan ini:

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebag itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa napsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. (ROMA 13:10-14)

Rasul Paulus mengajarkan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, kegelapan terus berusaha untuk menghancurkan pemerintahan Kristus dengan serangan yang sudah dipersiapkan dengan baik. Itulah sebabnya Rasul Paulus memanggil semua pengikut Yesus untuk mempersenjatai diri mereka dengan perlengkapan terang. Yang dimaksudkan olehnya bukanlah pedang ataupun panah, juga bukan meriam ataupun gas beracun, juga bukan sinar cahaya laser ataupun senjata nuklir, karena kasih Kristus tidak memanggil kita untuk melakukan perang-perang yang tidak kudus. Sebaliknya, kita diingatkan untuk tidak menggunakan kekerasan kepada orang lain, seperti Kristus mengingatkan Rasul Petrus dengan menyatakan kepadanya:

“Masukkan pedang itu kembali ke sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang”
Matius 26:52

Oleh sebab itu, ide di balik perang salib tidak memiliki dasar ataupun pembenaran di dalam Injil. Agenda kekristenan dicapai secara rohani bukan secara politik. Sarana yang digunakan haruslah secara rohani dan bukanlah senjata penghancur secara jasmani. Renungkanlah sifat dari senjata rohani yang disampaikan Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Efesus supaya kita dapat mengerti arti dari peperangan rohani:

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus. (EFESUS 6:11-18)

Peperangan orang percaya tidaklah diutamakan untuk melawan musuhnya tetapi yang pertama dan utama adalah ditujukan pada dirinya sendiri. Oleh karenanya, kita harus mengalahkan dulu “Si AKU” dan untuk mempermalukan kecenderungan kita terhadap napsu, kemabukan dan perzinahan, penyangkalan atas benci, kecemburuan dan kesombongan dari pikiran kita di dalam nama Yesus. Apa yang kita inginkan dari sesamaka kita haruslah juga menjadi apa yang kita inginkan untuk diri kita sendiri, seperti yang dikatakan oleh Alkitab:

Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri ataupun puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (FILIPI 2:2-5)

Untuk peperangan yang terakhir, pastilah akan sangat kejam dan tanpa belas kasihan, seperti yang diberitahukan Kristus kepada murid-murid-Nya:

Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku
dan berkata: Akulah Mesias,
dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Matius 24:4-5

Di hari-hari kesengsaraan umat manusia akan dengan mudah menerima ajaran yang salah dan ide yang sesat. Oleh karenanya, kami perlu berakar di dalam kebenaran. Yesus Kristus adalah satu-satunya kebenaran yang di dalam Dialah kita perlu dibangun. Kami harus menerima Dia di dalam kami seperti kami memakai pakaian terbaik kami, seperti yang dikatakan oleh Alkitab:

Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus
sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Roma 13:14

Demikianlah, para teman anda akan melihat Kristus di dalam perkataan dan perilaku anda. Jadi, berdirilah teguh di dalam kasih-Nya yang murni dengan kelemah-lembutan, dan dengan rendah hati lakukanlah yang baik untuk semua orang. Kebenaran Kristus akan melindungi anda dari si jahat dan dari kuasanya, karena Tuhanlah satu-satunya tempat anda berlindung dan anda akan memiliki rasa percaya diri, jika anda berdiam dalam pemeliharaan-Nya.

Sejak masa kuno, peperangan antara terang dan kegelapan sudah ada. Perang mengenai kebenaran, iman dan kejujuran. Kristus datang untuk menghancurkan pekerjaan setan. Dia memanggil setan dengan “pangeran dunia”. Yohanes, adalah rasul yang menyaksikan bahwa: “seluruh dunia berada dalam kuasa si jahat”. Tetapi siapa saja yang membuka hatinya untuk terang Kristus akan dilepaskan dari kuasa si jahat dan dipindahkan dari kegelapan kepada terang yang luar biasa. Yesus memberitahu orang-orang yang dikasihi-Nya:

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau tidak tinggal di dalam Aku. (YOHANES 15:4-5)

Tidak ada seorang kristen, dengan usahanya sendiri, yang dapat mengalahkan setan dan para malaikatnya. Tetapi satu-satunya yang mengalahkannya adalah Anak Allah. Manusia tidak memiliki kuasa terang Ilahi jikalau diberikan Kristus padanya. Itulah sebabnya kita berdoa “bebaskanlah kami dari yang jahat”, kita mengakui bahwa kita tidak dapat membebaskan diri dari genggaman setan ataupun melarikan diri dari tipu muslihatnya. Anugerah Allah saja yang mengamankan kita di dalam Kristus dan membebaskan kita dari kekuasaan setan. Kita seperti ngengat yang tertarik pada cahaya, hanya untuk jatuh pada perangkap karena silaunya. Ketika kita menyerahkan diri kita kepada Kristus, “si AKU” lenyap dan Tuhan mewujudkan diri-Nya di dalam hidup kita.

Setan akan selalu berusaha dengan segala cara untuk menggoyahkan mereka yang di alam Kristus. Ketika dia gagal untuk memecah-belah gereja dari dalam, dia akan datang dengan ancaman, penyelidikan-penyelidikan, pemenjaraan dan penyiksaan untuk membuat para pengikut Kristus menyangkal Bapa surgawinya dan menodai nama-Nya. Kegelapan selalu melawan terang dan berusaha untuk memadamkannya. Kristus menyakinkan kita:

Alam maut tidak akan menguasainya.
Matius 16:18
Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Matius 24:13

Di hari-hari terakhir, kita akan mendengar dan melihat melalui radio, televisi dan internet acara-acara yang menggairahkan dan mendengar tentang banyak hal yang diakibatkan oleh politik dan agama. Kita akan menjadi subyek dari kesengsaraan dari dunia. Tetapi batiniah kita akan tetapi ada damai sejahtera, karena suara lembut dari Roh Kudus lebih kuat dan mampu menundukkan suara-suara yang menipu, seperti yang diberitahu oleh Yesus kepada kita:

Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berberbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. … Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. (YOHANES 16:1-3 dan 33).

Kemudian akan dipenuhi kepada kita janji yang diilhamkan yang mengatakan:

KRISTUS ADA DI TENGAH-TENGAH KAMU, KRISTUS yang adalah PENGHARAPAN AKAN KEMULIAAN.
Kolose 1:27

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 16, 2021, at 04:45 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)