Previous Lesson -- Next Lesson
13. Permulaan dari Pertempuran Terakhir Antara Terang dan Kegelapan
Rasul Paulus yang telah berkhotbah di daerah-daerah di Mediterania menyimpulkan dalam suratnya kepada penduduk roma dengan perkataan ini:
Rasul Paulus mengajarkan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, kegelapan terus berusaha untuk menghancurkan pemerintahan Kristus dengan serangan yang sudah dipersiapkan dengan baik. Itulah sebabnya Rasul Paulus memanggil semua pengikut Yesus untuk mempersenjatai diri mereka dengan perlengkapan terang. Yang dimaksudkan olehnya bukanlah pedang ataupun panah, juga bukan meriam ataupun gas beracun, juga bukan sinar cahaya laser ataupun senjata nuklir, karena kasih Kristus tidak memanggil kita untuk melakukan perang-perang yang tidak kudus. Sebaliknya, kita diingatkan untuk tidak menggunakan kekerasan kepada orang lain, seperti Kristus mengingatkan Rasul Petrus dengan menyatakan kepadanya:
Oleh sebab itu, ide di balik perang salib tidak memiliki dasar ataupun pembenaran di dalam Injil. Agenda kekristenan dicapai secara rohani bukan secara politik. Sarana yang digunakan haruslah secara rohani dan bukanlah senjata penghancur secara jasmani. Renungkanlah sifat dari senjata rohani yang disampaikan Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Efesus supaya kita dapat mengerti arti dari peperangan rohani:
Peperangan orang percaya tidaklah diutamakan untuk melawan musuhnya tetapi yang pertama dan utama adalah ditujukan pada dirinya sendiri. Oleh karenanya, kita harus mengalahkan dulu “Si AKU” dan untuk mempermalukan kecenderungan kita terhadap napsu, kemabukan dan perzinahan, penyangkalan atas benci, kecemburuan dan kesombongan dari pikiran kita di dalam nama Yesus. Apa yang kita inginkan dari sesamaka kita haruslah juga menjadi apa yang kita inginkan untuk diri kita sendiri, seperti yang dikatakan oleh Alkitab:
Untuk peperangan yang terakhir, pastilah akan sangat kejam dan tanpa belas kasihan, seperti yang diberitahukan Kristus kepada murid-murid-Nya:
Di hari-hari kesengsaraan umat manusia akan dengan mudah menerima ajaran yang salah dan ide yang sesat. Oleh karenanya, kami perlu berakar di dalam kebenaran. Yesus Kristus adalah satu-satunya kebenaran yang di dalam Dialah kita perlu dibangun. Kami harus menerima Dia di dalam kami seperti kami memakai pakaian terbaik kami, seperti yang dikatakan oleh Alkitab:
Demikianlah, para teman anda akan melihat Kristus di dalam perkataan dan perilaku anda. Jadi, berdirilah teguh di dalam kasih-Nya yang murni dengan kelemah-lembutan, dan dengan rendah hati lakukanlah yang baik untuk semua orang. Kebenaran Kristus akan melindungi anda dari si jahat dan dari kuasanya, karena Tuhanlah satu-satunya tempat anda berlindung dan anda akan memiliki rasa percaya diri, jika anda berdiam dalam pemeliharaan-Nya.
Sejak masa kuno, peperangan antara terang dan kegelapan sudah ada. Perang mengenai kebenaran, iman dan kejujuran. Kristus datang untuk menghancurkan pekerjaan setan. Dia memanggil setan dengan “pangeran dunia”. Yohanes, adalah rasul yang menyaksikan bahwa: “seluruh dunia berada dalam kuasa si jahat”. Tetapi siapa saja yang membuka hatinya untuk terang Kristus akan dilepaskan dari kuasa si jahat dan dipindahkan dari kegelapan kepada terang yang luar biasa. Yesus memberitahu orang-orang yang dikasihi-Nya:
Tidak ada seorang kristen, dengan usahanya sendiri, yang dapat mengalahkan setan dan para malaikatnya. Tetapi satu-satunya yang mengalahkannya adalah Anak Allah. Manusia tidak memiliki kuasa terang Ilahi jikalau diberikan Kristus padanya. Itulah sebabnya kita berdoa “bebaskanlah kami dari yang jahat”, kita mengakui bahwa kita tidak dapat membebaskan diri dari genggaman setan ataupun melarikan diri dari tipu muslihatnya. Anugerah Allah saja yang mengamankan kita di dalam Kristus dan membebaskan kita dari kekuasaan setan. Kita seperti ngengat yang tertarik pada cahaya, hanya untuk jatuh pada perangkap karena silaunya. Ketika kita menyerahkan diri kita kepada Kristus, “si AKU” lenyap dan Tuhan mewujudkan diri-Nya di dalam hidup kita.
Setan akan selalu berusaha dengan segala cara untuk menggoyahkan mereka yang di alam Kristus. Ketika dia gagal untuk memecah-belah gereja dari dalam, dia akan datang dengan ancaman, penyelidikan-penyelidikan, pemenjaraan dan penyiksaan untuk membuat para pengikut Kristus menyangkal Bapa surgawinya dan menodai nama-Nya. Kegelapan selalu melawan terang dan berusaha untuk memadamkannya. Kristus menyakinkan kita:
Di hari-hari terakhir, kita akan mendengar dan melihat melalui radio, televisi dan internet acara-acara yang menggairahkan dan mendengar tentang banyak hal yang diakibatkan oleh politik dan agama. Kita akan menjadi subyek dari kesengsaraan dari dunia. Tetapi batiniah kita akan tetapi ada damai sejahtera, karena suara lembut dari Roh Kudus lebih kuat dan mampu menundukkan suara-suara yang menipu, seperti yang diberitahu oleh Yesus kepada kita:
Kemudian akan dipenuhi kepada kita janji yang diilhamkan yang mengatakan: