Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 263 (Witnesses for the Death of Christ)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

29. Saksi-Saksi Tentang Kematian Kristus (Matius 27:54-56)


MATIUS 27:54-56
54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." 55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. 56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
(Lukas 8:2-3)

Kepala pasukan Romawi itu tahu bahwa Yesus disalibkan dengan tuduhan penghujatan, mendustai banyak orang, dan mengaku bahwa diri-Nya adalah Raja orang Yahudi dan Anak Allah. Tetapi apa yang dialami oleh kepala pasukan ini saat ia selama beberapa jam berdiri di dekat salib? Ia tidak menyaksikan kematian seorang penjahat, tetapi kematian seorang besar. Ia mendengar Yesus berseru dua kali kepada Allah dalam doa yang tulus. Ia tidak mengutuki musuh-musuh-Nya, dan tidak menjadi marah terhadap orang-orang yang mengolok-olok-Nya. Karena itu, kepala pasukan itu akhirnya berseru, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Orang yang tidak mengenal Allah inilah yang pertama kali menemukan pengalaman yang sangat unik di dekat salib bahwa Yesus adalah Anak Allah yang unik, dan ia mengakui hal itu di depan umum.

Pemahaman ini digemakan juga oleh para prajurit yang sudah membuang undi terhadap jubah Yesus. Pada awalnya, mereka sangat terpengaruh oleh gerhana matahari dan gempa yang dahsyat itu. Sekarang mereka sangat terkesan dengan kepribadian Sang Penebus yang mati itu sehingga mereka juga mengulangi pengakuan dari pemimpin mereka, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!”

Bukan hanya bangsa Romawi itu yang menjadi saksi mata terhadap kata-kata terakhir Yesus. Ada juga beberapa perempuan yang datang kepada Dia yang Disalibkan itu dengan penuh hormat dan rasa duka yang mendalam. Mereka sudah mengikuti Yesus sejak dari Galilea dan melayani Dia dengan persembahan mereka, menyiapkan makanan, membasuh pakaian, dan terus dekat dengan Dia dan kuasa Ilahi-Nya di dalam kekudusan dan kemurnian.

Para perempuan itu mengalami kesulitan untuk memahami bahwa Dia yang sudah menang atas penyakit dan roh jahat itu sekarang tergantung di kayu salib. Namun, beberapa perempuan itu menjadi saksi dari semua yang kemudian terjadi di kayu salib. Pengetahuan kita akan tujuh pernyataan Kristus di kayu salib, dan juga kata-kata yang diucapkan oleh para imam kepala, oleh kedua penyamun, dan para prajurit itu, didasarkan kepada kesaksian para perempuan itu. Para perempuan itulah saksi mata dari kematian Kristus. Empat dari antara mereka secara umum dikenali namanya. Dengan kesaksian mereka, menjadi sangat jelas bahwa kaum perempuan juga memiliki peranan yang sangat penting di dalam Kerajaan Surga. Tanpa mereka kita tidak akan memahami semua perincian peristiwa kematian dari sang Raja segala Raja.

DOA: Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan Yesus Kristus, karena Engkau membukakan hati kepala pasukan itu sehingga ia memahami dan percaya kepada keilahian-Mu dan mengakuinya, sebagai seorang asing yang pertama, bahwa Engkaulah Anak Allah. Kami berterima kasih kepada-Mu akan para perempuan yang terhormat yang mengikuti Engkau sejak dari Galilea, melayani Engkau, dan datang mendekat ke salib-Mu sehingga kami bisa mengetahui secara terperinci saat-saat terakhir dari keberadaan-Mu di kayu salib yang hina dan terkutuk itu. Mereka juga memberikan kesaksian mengenai kata-kata terakhir-Mu yang penuh kasih, iman dan pengharapan menghadapi kematian. Kami bersukacita di dalam Engkau dan memuji Engkau karena mempercayakan kepada para perempuan itu kesaksian keselamatan dari-Mu yang digenapkan bagi kami.

PERTANYAAN:

  1. Apakah peranan para perempuan itu di dalam penyaliban Kristus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 02, 2023, at 09:41 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)