Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 178 (Equal Wages)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 3 – Pelayanan Yesus di Lembah Yordan dalam Perjalana nya ke Yerusalem (Matius 19:1 - 20:34)

8. Upah Yang Merata Untuk Semua Pengerja (Matius 20:1-16)


MATIUS 20:1-16
1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. 2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. 4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. 5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. 6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? 7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. 8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. 9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. 10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. 11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, 12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. 13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? 16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
(Roma 9:16, 21)

Perumpamaan ini mau menunjukkan kepada kita rahasia dati upah dan pahala dari kerajaan Yesus yang akan datang. Yesus sudah mengatakan di bagian penutup dari pasal sebelumnya bahwa “Orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.” Kebenaran itu, yang nampaknya bertentangan, membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Tidak ada rahasia yang lebih besar dibandingkan dengan penolakan orang-orang Yahudi dan panggilan terhadap orang-orang bukan Yahudi. Para rasul mengakui bahwa orang-orang bukan Yahudi akan menjadi rekan pewaris. Tidak ada yang lebih menyinggung perasaan orang Yahudi dibandingkan dengan hal ini. Dan ini yang nampaknya menjadi prinsip yang ditekankan dalam perumpamaan itu, untuk menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi akan menjadi yang pertama dipanggil masuk ke dalam kebun anggur, dan banyak di antara mereka yang akan meresponi panggilan itu. Akhirnya Injil diberitakan juga kepada orang-orang bukan Yahudi, dan mereka juga akan menerima dan mendapatkan hak istimewa dan keuntungan yang selama ini dimiliki orang Yahudi. Ide bahwa orang bukan Yahudi juga akan menerima hak yang sama, merupakan sesuatu yang sangat sulit dipahami dan diterima oleh sebagian besar orang Yahudi.

Kristus menyatakan penderitaan dan kematian-Nya kepada para murid-Nya. Ia menegaskan kepada mereka, pada saat yang sama, bahwa Ia adalah Tuhan yang akan bangkit dari kematian, dan memerintah pada Kedatangan-Nya yang kedua kali. Ia akan menyatakan kemuliaan-Nya yang nampak bagi semua manusia, membawa kerajaan damai-Nya ke dunia ini, dan memperbaharui segala sesuatu dengan kuasa kasih-Nya. Kerajaan Ilahi ini akan didominasi oleh prinsip-prinsip yang sangat agung dalam kaitannya dengan pahala dan hak yang berbeda dengan apa yang sekaranga ada di dunia. Di dunia ini kita menerima upah berdasarkan pekerjaan kita, kemampuan dan waktu kita. Tetapi di surga, semua orang akan menerima hal yang sama kalau mereka sudah siap untuk menyambut panggilan Allah untuk masuk ke dalam pelayanan di dalam kerajaan-Nya. Panggilan Allah melampaui segala alasan di dalam pikiran kita, karena hak yang ada pada kita adalah anugerah Allah dan diiberikan untuk melayani Dia di dalam tujuan-Nya. Melayani Dia adalah sukacita dan upah kita. Kehadiran kita di hadirat-Nya adalah pahala yang cukup bagi kita.

Allah adalah Tuan Rumah yang agung, yang kepada-Nya kita menyembah dan kita adalah milik-Nya. Sebagai Tuan Rumah yang agung, Ia memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan dan para hamba yang harus menyelesaikannya. Allah mengupah para pekerja bukan karena Ia membutuhkan mereka, tetapi Ia mempekerjakan mereka karena belas kasihan, menyelamatkan mereka dari pengangguran dan kemiskinan.

Tetapi pikiran manusia justru menemukan ketidakadilan di dalam pengaturan Tuhan. Kita mungkin berpikir bahwa mereka yang sudah percaya, melayani, menderita bagi Kristus, berdoa dan berpuasa adalah orang yang melakukan penyangkalan diri lebih banyak dibandingkan dengan orang-orang yang lainnya dan perlu mendapatkan bayaran yang lebih baik atau derajat yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang lainnya. Mereka yang sudah mengorbankan uang, memberikan banyak persembahan melayani orang yang sakit dengan berjerih payah, dan menyaksikan nama Yesus di tengah bahaya, mungkin berpikir bahwa nama mereka seharusnya diangkat di puncak surgawi. Namun Yesus mengubah sepenuhnya perhitungan manusiawi berkaitan dengan upah dan pahala itu. Ide tentang preferensi tidak ada di surga, karena kita semua adalah orang berdosa yang tidak layak masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. Panggilan Tuhan ke dalam pelayanan-Nya hanyalah anugerah dan hak istimewa yang diberikan atas dasar pengudusan saja. Tidak ada seorangpun yang layak untuk melayani Allah. Namun Yesus membenarkan orang-orang jahat sehingga Yang Maha Kudus itu akan dimuliakan melalui pertobatan mereka dan perilaku mereka yang baik. Karena itu kita menerima anugerah-Nya sebagai keselamatan dan persekutuan dengan Allah, Bapa kita, tanpa harus membayar. Ia adalah upah bagi kita.

Seperti biasa, para pekerja hari itu dipanggil dan dibayar pada sore harinya. Sore hari adalah waktunya perhitungan. Juru bayar harus diperhatikan di masa sore hari kehidupan kita, karena setelah kematian akan datang penghakiman.

Orang-orang Yahudi berpikir bahwa mereka memiliki keistimewaan dibandingkan dengan orang-orang bukan Yahudi yang mereka anggap najis, karena Alkitab dinyatakan kepada mereka 1.350 tahun sebelum kedatangan Kristus. Mereka menderita karena perjanjian mereka dengan Allah dan mengharapkan adanya berkat khusus, kemakmuran dan kehormatan di antara bangsa-bangsa. Namun mereka mengalami penjajahan yang brutal dan penghinaan. Sebagai akibatnya mereka sangat membenci Yesus ketika Ia membatalkan keistimewaan mereka dan mengancam mereka bahwa mereka akan menjadi yang terkemudian kalau mereka terus melanjutkan kesombongan mereka dan tidak mau bertobat. Dan memang benar bahwa banyak sekali orang-orang pilihan dari antara orang bukan Yahudi yang masuk ke dalam pelayanan Tuhan dan menyerahkan kehidupan mereka kepada Raja segala raja itu, sementara sebagian besar anak-anak Abraham justru masih ada dalam ketidaktaatan dan menolak menyembah sang Penebus dunia itu.

Namun, kita orang-orang yang percaya jangan sampai merendahkan siapapun dari antara anak Abraham itu, karena iman kita sebenarnya bukan milik kita, tetapi kita mendapatkannya semata-mata karena anugerah di dalam pergumulan rohani kita. Barangsiapa menganggap dirinya berarti kuat, hendaklah ia berjaga-jaga agar jangan sampai ia jatuh. Kita tidak membangun pengharapan kita di atas dasar pekerjaan, tetapi atas dasar salib saja. Kita hanyalah hamba yang tak berguna yang belum menyelesaikan apa yang seharusnya kita selesaikan.

DOA: Bapa Surgawi, kami tunduk di hadapan-Mu dan menyerahkan kehidupan kami kepada-Mu, karena anak-Mu sudah memanggil kami untuk melayani di kebun anggur-Mu. Kami tidak layak menyembah Engkau. Terima kasih karena Engkau tidak membinasakan kami atas dosa-dosa kami. Kami mengasihi Engkau dan memohon agar Engkau menuntun kami agar setia dalam pelayanan dan senantiasa berjuang. Tolonglah kami untuk memanggil banyak sahabat kami ke dalam pelayanan bagi Kerajaan-Mu sehingga mereka bisa mengambil bagian dalam memuliakan nama-Mu yang kudus.

PERTANYAAN:

  1. Apakah rahasia dari upah yang diberikan oleh Kristus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 11:29 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)