Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Romans - 055 (The Aggravation of the Offense of the Israelite People)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 2 - KEBENARAN ALLAH TIDAK BERUBAH MESKI ANAK-ANAK YAKUB, ORANG-ORANG PILIHANNYA, MENGERASKAN HATI (Roma 9:1-11:36)
4. Kerajaan Allah hanya diperoleh melalui iman, dan bukan karena usaha untuk mentaati hukum Taurat (Roma 9:30 - 10:21)
b) Besarnya pelanggaran bangsa Israel adalah karena Allah menunjukkan lebih banyak kasih karunia kepada mereka dibandingkan kepada bangsa-bangsa lain (Romans10:4-8)ROMA 10:4-8 Paulus menyaksikan bahwa tujuan akhir dari hukum Taurat adalah Kristus Yesus, karena Dialah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia (Yohanes 14:6). Kristus dengan sempurna menggenapi seluruh persyaratan hukum Taurat, dengan segala perincian ketetapannya, dan menjadi teladan untuk diikuti. Karena itu ketika kita membandingkan diri kita dengan Dia, kita mendapati diri kita cemar. Ini berkaitan dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen, karena semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, karena semua manusia kurang dalam kasih dan kebenaran (Imamat 18:5; Roma 3:23). Pada saat yang sama, Yesus memperdamaikan seluruh dunia dengan Allah Yang Mahakudus melalui kematian-Nya sebagai pengganti (2 Korintus 5:18-21). Kristus menggenapi hukum yang lama dengan sempurna, dan karena itu Ia adalah hukum kita yang baru, di dalam Dia kita melihat hukum kasih karunia. Karena kematian-Nya sebagai pengganti maka kelahiran baru kita digenapi, bahwa kita mendapatkan pembenaran yang cuma-cuma oleh kasih karunia, untuk bisa menerima kehidupan kekal. Jadi, Kristus adalah kebenaran kita (Yesaya 45:24; Yeremia 23:6; 33:16), dan barangsiapa berpaling kepada-Nya tidak akan menerima hukuman. Tuhan mengatakan di dalam hukum Musa: barangsiapa mentaati perintah-perintah-Ku akan hidup. Tetapi tidak ada seorangpun yang mentaati segala perintah itu selain Yesus sendiri. Karena itu, tidak ada seorangpun yang hidup kekal dengan nilai-nilai pribadinya. Inilah sebabnya orang-orang Yahudi berusaha, melalui doa, pelayanan, puasa dan harapan mereka untuk mencoba menarik Mesias yang dijanjikan itu untuk datang kepada mereka dan menyelamatkan mereka dari murka Allah. Di sisi lain, mereka tidak mau mendengar, atau datang, kepada Mesias yang sejati yang sudah dengan rela datang kepada mereka. Kebenaran iman tidak memerlukan Kristus yang lain lagi untuk datang lagi dari surga, karena Kristus memang sudah datang kepada kita (Lukas 2:11), dan bangkit dari kematian (Matius 28:5,6), dan firman kehidupan sudah mencapai banyak orang. Injil yang diberitakan itu dipenuhi dengan kedaulatan Kristus. Barangsiapa mendengarkan dan percaya kepadanya akan menerima berkat Injil di dalam hatinya, dan barangsiapa mengucapkannya akan menemukannya ada di lidah mereka. Kita lebih kaya daripada yang kita bayangkan, dan karena itu seharusnya kita membagikannya kepada orang-orang lain sebagian dari makanan rohani kita, karena mereka berpikir bahwa diri mereka kuat dan besar, sementara pada kenyataannya mereka hanyalah makhluk yang fana dan mati di dalam pelanggaran dan dosa-dosa mereka. DOA: Ya Bapa Surgawi, kami menyembah Engkau karena Engkau sudah mengutus Anak Tunggal-Mu menggenapi hukum-Mu, untuk menanggung segala dosa dunia, dan untuk menjadi pengganti bagi kami. Karena kematian pendamaian-Nya yang universal maka hukum Taurat tidak bisa menggugat kami. Yesus sudah menggenapi masa hukum Taurat, dan membawa kita masuk ke dalam masa anugerah. Amin. PERTANYAAN:
|