Home -- Indonesian -- Colossians -- 003 (Greeting)
Previous Lesson -- Next Lesson
1. Salam dan pendahuluan (Kolose 1:1-2)
Dia yang diutus
Paulus diangkat menjadi Rasul oleh Tuhan Yesus yang telah bangkit, yang memilih untuk memperlengkapi dia untuk melayani dengan Roh Kudus melalui Ananias yang tidak berarti (Kisah Para Rasul 9:10-18). Orang-orang Kristen Yahudi yang berpengalaman, Barnabas dan Silas, menemani Paulus, sebagai rekan doa, dalam pelayanan Tuhan kepada orang-orang di wilayah Mediterania Timur. Dalam 13 Surat Paulus dalam Perjanjian Baru, ia menulis 14 kali tentang “Kerajaan Allah” dan 84 kali tentang gereja yang “dipanggil keluar” (ekklesia). Namun kita membaca nama “Yesus” lebih dari 190 kali dalam surat-suratnya. Nama ini menjadi lebih berharga dan lebih penting baginya daripada tema, kata, atau gelar lainnya. Yesus adalah Juruselamat dan Tuhannya, yang kedatangan-Nya kembali sangat ia rindukan. Ia memuliakan Dia dalam perkataan dan perbuatan, dengan pekerjaan tangannya, dan dengan kesabaran di tengah-tengah penganiayaan dan bahaya. Yesus adalah penyebab, titik fokus dan tujuan dari kehidupan dan pemberitaan Paulus. Ia menjadi duta-Nya yang setia dan berwenang bagi bangsa-bangsa yang najis. Dia bekerja keras selama bertahun-tahun di dalam kuasa dan kekuatan nama Yesus di antara bangsa-bangsa non Yahudi.
DOA: Bapa surgawi, kami bersyukur kepada-Mu karena Yesus yang mulia, sesuai dengan kehendak-Mu, telah menetapkan penganiaya gereja-gereja untuk menjadi saksi dari anugerah, kuasa dan kasih ilahi-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu karena kata-katanya, sampai hari ini, menjangkau kami, menghidupkan kami, dan menguatkan kami. Tolonglah kami, yang tidak layak dan tidak mampu, untuk diubahkan, dimampukan dan diutus sebagai hasil dari kasih karunia-Mu.
Siapakah Kristus?
Gelar resmi Yesus yaitu “Kristus”, dalam bahasa Ibrani “Mesias” (yang diurapi), mendapat perhatian khusus dalam surat ini, di mana beberapa orang Kristen Yahudi yang sangat legalistik mulai menganggap Hukum Musa lebih penting daripada keselamatan yang dibawa oleh Kristus. Di sinagoga di kota kelahiran-Nya, Nazaret, Yesus secara terbuka menggunakan gelar kedaulatan-Nya dalam pembacaan-Nya atas Yesaya 61:1-2, dengan menyatakan “Roh Tuhan ada pada-Ku, karena ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan." Ia menutup gulungan itu, memberikannya kembali kepada petugas, lalu duduk. Mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Ia mulai berkata kepada mereka: “Pada hari ini genaplah nas ini ketika kamu mendengarkannya.” (Lukas 4:18-21). Septuaginta, terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani, berbeda dalam beberapa rumusan bahasa Ibrani asli dari Nabi Yesaya. Namun demikian, isi dari kitab ini memiliki kandungan rohani yang sama. Yesus hanya membaca sebagian ayat dari Yesaya 61:2, seperti yang dicatat dalam Lukas 4:19. Ia menghilangkan kalimat “dan hari pembalasan Allah kita”, karena pada kedatangan-Nya yang pertama, Ia tidak datang untuk membawa penghakiman, tetapi keselamatan. Akan tetapi, ayat yang dihilangkan ini akan menemukan penggenapannya yang sempurna pada kedatangan Yesus yang kedua kali.
Dalam Perjanjian Lama, para raja, imam dan nabi diurapi dengan “minyak penebusan dan kuasa Allah” untuk melaksanakan tugas mereka (Im. 8:12; Bil. 35:25c; 1 Sam. 16:13; 2 Sam. 5:3, dst.). Akan tetapi, Yesus diurapi secara langsung oleh Allah pada saat pembaptisan-Nya di sungai Yordan (Mazmur 45:7-8; Matius 3:16-17; Ibrani 1:9). Oleh karena itu, Dia adalah “Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan” (Matius 28:18; 1 Timotius 6:15; Wahyu 5:6-12; 17:14; 19:16), “Imam Besar yang sejati, yang telah mempersembahkan diri-Nya sebagai Anak Domba Allah bagi orang-orang berdosa di dunia” (Ibrani 2:17-18; 4:14-16; 6:20; 7:26; 10:14, dsb.). Pada saat yang sama, Dia adalah “Firman Allah yang telah menjadi manusia”, yang menggabungkan semua nubuat sebelumnya ke dalam satu pribadi-Nya (Yohanes 1:1-3, 14; 1 Yohanes 1:1-2; Wahyu 19:13). Ketujuh Roh Allah hidup dan bekerja melalui Dia (Yesaya 11:2; Matius 12:18; Wahyu 5:6). Petrus mengenali Dia dan menjadi orang pertama yang mengakui: “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup”, dan Kristus menjawab dan berkata kepadanya: “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.” (Mat. 16:16-17). Paulus menulis kepada jemaat di Roma: “Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab, di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”" (Roma 1:16-17).
DOA: Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menyatakan dan bersaksi tentang kedaulatan-Mu di rumah ibadat di Nazaret. Engkaulah Tuhan di atas segala tuan dan memerintah di dalam kekekalan. Tolonglah kami untuk menundukkan diri kami sepenuhnya kepada-Mu, dan berikanlah kami kerelaan untuk diurapi dengan Roh Kudus-Mu - untuk kemuliaan-Mu.
PERTANYAAN:
- Mengapa “Kristus” bukanlah sebuah nama, tetapi gelar resmi dan berdaulat dari Yesus? Apakah arti dari gelar ini?