Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Colossians -- 002 (Greeting)

This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 1 - Dasar-dasar Iman Kristen (Kolose 1:1-29)

1. Salam dan pendahuluan (Kolose 1:1-2)


KOLOSE 1:1-2
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, dan Timotius saudara kita. Kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.

Paulus memperkenalkan dirinya dalam surat ini dengan menggunakan nama Yunaninya, yang berarti “si kecil”. Pada mulanya, ia bernama “Saul” (yang diminta) yang diambil dari nama raja mula-mula dari suku Benyamin (1 Samuel 9-31). Akan tetapi, Paulus tidak ingin dikenal sebagai orang yang memberi penghormatan kepada seorang raja Israel, karena ia telah bertemu dengan Yesus dalam keagungan-Nya yang mulia di depan pintu gerbang Damsyik. Sebagai akibatnya, ia dibutakan selama tiga hari dan harga dirinya hancur.

Ia tumbuh sebagai seorang Yahudi Diaspora Helenistik, dan kemudian mempelajari Hukum Musa di bawah bimbingan gurunya yang terkenal, Gamaliel. Setelah itu, sebagai seorang ahli hukum yang fanatik terhadap Taurat, ia telah menganiaya dan menyiksa gereja-gereja Kristus di Yerusalem dan sekitarnya hingga hari ketika ia bertemu dengan Yesus yang telah bangkit dalam cahaya yang menyilaukan. Pertemuan itu menghancurkan seluruh pandangannya tentang kehidupan dalam Perjanjian Lama (Weltanschaung). Ia menyadari bahwa ia adalah seorang penjahat di hadapan Allah, menyebut dirinya sebagai orang yang paling berdosa (1 Tim. 1:15). Akan tetapi, Raja Surga telah berbicara dengannya secara pribadi, mengampuninya, dan menunjuknya untuk menjadi rasul bagi orang-orang non-Yahudi yang dibenci - rasul bagi bangsa-bangsa. Paulus telah memahami bahwa kesetiaannya kepada hukum Taurat dan perbuatan-perbuatannya yang saleh tidak ada gunanya baginya; kebenarannya hanya didasarkan pada kasih karunia Yesus. Lebih dari itu, ia telah memahami bahwa Dia yang Bangkit dan gereja-Nya telah menjadi satu kesatuan rohani yang tak terpisahkan. Setiap bentuk penindasan dan penganiayaan terhadap para pengikut Kristus ditujukan kepada Tuhan sendiri. Sejak saat itu, pengakuan akan ketiga fakta ini menghidupkan pesan “si kecil”: "Yesus hidup!” Dia yang Tersalib itu tidak mati! Ia membenarkan orang-orang berdosa hanya karena anugerah. Ia berdiam di dalam kesatuan yang sempurna dengan gereja-Nya. Ia adalah kepala jemaat; jemaat adalah tubuh rohani-Nya!

PERTANYAAN:

  1. Apakah peristiwa terpenting dalam kehidupan Paulus dan bagaimana peristiwa itu membentuk dirinya dan pesannya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 24, 2025, at 11:55 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)