Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 051 (The Wonderful Works of Christ at the Hand of Peter)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
B - Perkembangan injil keselamatan ke Samaria dan Siria, dan awal pertobatan Orang-prang bukan yahudi (Kisah Para Rasul 8 - 12)

8. Karya Kristus Yang Ajaib Melalui Tangan Petrus (Kisah Para Rasul 9:31-43)


KISAH PARA RASUL 9:36-43
36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami." 39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. 40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. 41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. 42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. 43 Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.

Beberapa abad yang lalu Yesus memerintahkan kepada para rasul-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-Cuma” (Matius 10:7-8). Yesus memberikan kepada para rasul-Nya kuasa untuk melakukan semuanya itu di dalam nama-Nya. Mereka melakukan semuanya itu dalam keselarasan dengan Dia. Kehendak Yesus dinyatakan melalui karya para rasul. Roh Kudus menuntun mereka untuk memuliakan sang Anak dan mewujudkan kasih kerajaan-Nya.

Di Yope ada seorang murid yang meninggal dunia. Di sini kita membaca, untuk pertama kalinya dan satu-satunya di salam Alkitab, kata “”murid” dipakai untuk seorang wanita. Nama murid itu, “Tabita” adalah sebuah kata dalam bahasa Aram yang berarti rusa. Saudari seiman ini memiliki ciri khas dalam hal kesalehan dan kepribadiannya yang lemah lembut. Ia bergegas bukan untuk menabur perpecahan di antara sesamanya, tetapi bergegas untuk menolong yang sakit. Ia sudah membersihkan rumah orang-orang lanjut usia, menolong merawat anak-anak dari ibu-ibu yang kelelahan, dan berbelas kasihan kepada para janda di dalam gereja yang hidup dalam kesulitan. “Rusa” ini sudah mengorbankan banyak miliknya untuk menolong sesama orang percaya. Ia merenda di waktu luangnya, dengan kerinduan bahwa Kristus akan merenda nama-Nya sendiri di dalam hati anggota-anggota gereja. Ia ingin mereka bersama-sama menjadi seperti karpet yang indah bagi kemuliaan nama Yesus.

Tiba-tiba orang kudus ini meninggal. Bukan kebiasaan mereka meletakkan jasad orang yang meninggal di ruang atas. Akan tetapi, bagi Tabita, mereka memilih untuk melakukan hal itu, yang memungkinkan banyak orang untuk datang dan meratap, mengingat kasih dan pengorbanannya. Saudara yang terkasih, kalau anda meninggal, apakah anda pikir ada orang-orang yang akan meratap atas kematian anda karena perbuatan baik dan pengorbanan anda? Atau, mereka justru akan mengutuki anda karena sikap anda yang mementingkan diri sendiri, keras hati, dan tidak mau berkorban?

Para penatua gereja mendengar bahwa Petrus, salah seorang pemimpin di antara para rasul, sedang ada di kota terdekat. Mereka meminta dia datang dan menghibur orang-orang yang sedang berduka dan mendukung mereka dalam kesusahan mereka. Seperti mereka juga, almarhumah juga menantikan kedatangan Kristus, dan memiliki pengharapan akan bertemu dengan-Nya ketika ia masih hidup. Menjadi satu pukulan yang cukup berarti bagi gereja, karena salah seorang di antara wanita yang sangat baik sudah meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali.

Petrus mendengar permintaan itu dan langsung mengadakan perjalanan 18 kilometer dari Lida ke Yope untuk menguatkan jemaat di sana. Ia ingat bagaimana Tuhan sudah masuk ke rumah Yairus, dimana para wanita yang meratap menampar wajah dan menarik rambut mereka sendiri. Ketika masuk ke dalam ruangan dimana anak perempuan yang sudah meninggal itu diletakkan Yesus kemudian meminta para wanita yang meratap keluar dari sana, dan Ia menghidupkan kembali anak perempuan itu, dengan mengatakan, “Anakku, bangunlah.”

Dalam suasana pengharapan yang demikian, Petrus masuk ke rumah Tabita. Hatinya dipenuhi dengan kedukaan ketika ia mendengar dan melihat tangisan dari wanita-wanita yang meratap. Ia merasa marah terhadap kuasa maut atas orang-orang percaya yang hidup di dalam Kristus. Setelah menyuruh semua wanita peratap itu pergi, ia berlutut untuk berdoa sendirian. Roh Kudus menuntun doanya, yang meminta kepada Yesus untuk membangkitkan murid-Nya itu. Petrus menahan diri dari melakukan atau mengatakan suatu tindakan tertentu setelah ia merasa pasti bahwa Yesus akan memuliakan nama-Nya sendiri. Ia mengucapkan kata-kata yang sama yang diucapkan Yesus kepada anak perempuan Yairus, “Tabita, bangunlah.”

Yang luar biasa, Petrus tidak secara langsung menyebutkan nama Yesus, tetapi membangkitkan orang mati itu dengan kuasa Ilahi, memakai kata-kata yang sama seperti yang dikatakan Tuhan sendiri. Rasul yang paling berani dan paling terbuka itu tidak membangkitkan orang mati itu dengan kekuatannya sendiri, karena tidak ada orang yang memiliki kemampuan mengalahkan maut. Kristus saja, yang sudah menang atas maut ini. Iman Petrus kepada Kristus Yesus melucuti kekuasaan maut dan membuat murid itu hidup kembali.

Orang percaya yang sudah meninggal itu secara ajaib mendengar perkataan Yesus di dalam perkataan sang rasul dan membuka matanya. Ia duduk dan mencium bau wewangian di tubuhnya. Ia melihat ada orang asing di ruangannya, berdoa dan menatap ke arahnya. Petrus memegang tangannya dan menolongnya duduk. Petrus menjelaskan bahwa Yesus masih menghendaki agar ia melanjutkan pelayanan kepada-Nya di dunia ini. Ia harus menjadi kesaksian yang hidup dari kemenangan Kristus atas mau di semua kota-kota pesisir dan daerah-daerah di sekitarnya.

Ketika orang banyak dengan rasa takut memasuki ruangan, mereka menjadi bingung dan merasa malu. Beberapa di antara mereka mulai berdoa, sementara yang lainnya berlutut dan memuji Kristus, yang sudah mengalahkan maut. Berita itu tersebar dengan cepat ke seluruh penjuru kota. Orang datang berbondong-bondong untuk bergabung dengan iman dan mendapatkan kehidupan kekal melalui kepercayaan kepada Yesus Kristus. Akan tetapi, tidak semuanya berpegang teguh kepada Penguasa Kehidupan itu. Namun demikian, sejumlah besar orang bergabung dengan gereja dan menjadi anggota tubuh Kristus. Karena kebangunan rohani ini maka Petrus tinggal cukup lama di Yope, melayani gereja yang sedang bertumbuh itu.

Petrus tidak tinggal di sebuah rumah megah di dalam masyarakat itu, tetapi tinggal dengan seorang penyamak kulit yang sederhana, yang rumahnya pasti penuh dengan kulit mentah yang kotor dan berbau. Penyamak kulit ini tinggal di luar kota, sesuai dengan hukum yang mengatur bahwa penduduk tidak boleh mengalami masalah karena kotoran yang dihasilkan dari suatu pekerjaan yang berkaitan dengan penanganan bangkai binatang. Petrus tinggal dengan orang percaya yang sederhana ini, yang namanya tercatat di dalam surga.

DOA: Oh Tuhan, kami menyembah Engkau karena mujizat kebangkitan orang mati di Yope. Kami bersyukur kepada-Mu atas iman Petrus, yang taat kepada tuntunan suara-Mu. Ajarkanlah kepada kami untuk taat dan memahami tarikan Roh Kudus-Mu kepada pelayanan di dalam nama-Mu, dan sucikanlah kami agar kami bisa melayani Engkau di dalam kuasa-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah perintah Yesus untuk membangkitkan orang mati dinyatakan di dalam pelayanan para murid-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:33 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)