Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Romans - 071 (Problems of the Church of Rome)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek? -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish? -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 3 - KEBENARAN ALLAH NAMPAK DI DALAM KEHIDUPAN PARA PENGIKUT KRISTUS (Roma 12:1 - 15:13)
8. Masalah khusus jemaat di Roma (Roma 14:1-12)ROMA 14:1-12 Para pengikut Kristus memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang dilarang, dan apa yang diperbolehkan, karena Yesus tidak membuat hukum mengenai hal itu, tetapi menawarkan kepada kita keselamatan yang sempurna, pembenaran yang pasti, dan kuasa Roh Kudus. Ia membutuhkan meja hukum hanya untuk mengajarkan satu aturan yaitu mengenai kasih kepada semua orang. Inilah sebabnya kita mendapati pandangan yang berbeda-beda dari satu gereja ke gereja yang lainnya. Ada yang mengatakan bahwa memakan daging babi itu dilarang. Tetapi Yesus mengatakan, “Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. ... Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang.” Jelas sekali bahwa makan daging babi bisa membahayakan seseorang, dan bisa mempengaruhi kesehatannya, tetapi hal itu tidak membuat dia najis secara rohani. Beberapa orang Kristen merokok, sementara orang-orang lain menganggap bahwa merokok adalah dosa yang mematikan. Tentu saja, merokok berpengaruh buruk bagi kesehatan si perokok maupun orang-orang yang ada di sekitarnya, yang juga terpaksa menghisap asap rokok, tetapi rokoknya sendiri, yang dihisap oleh si perokok, bukanlah roh kenajisan, tetapi racun yang berbahaya, yang harus dihindari karena alasan kesehatan. Karena itu merokok itu sendiri, bukanlah dosa, tetapi barangsiapa merokok juga berdosa sebagaimana orang-orang lain juga. Beberapa orang melarang alkohol dan obat terlarang, dan memang seharusnya demikian, karena barangsiapa melibatkan dirinya di dalam minum-minuman keras dan obat terlarang menjadi budak mereka. Karena itu, kita menyarankan kepada semua orang untuk menghindari alkohol dan obat terlarang. Minum alkohol dalam jumlah sedikit untuk kepentingan pengobatan tidak menjadi masalah. Namun, tetap harus disebutkan di sini bahwa air putih yang segar, adalah minuman yang paling sehat yang langsung diberikan oleh Allah. Pertanyaan yang sangat penting di dalam jemaat pada masa Rasul Paulus adalah, “Apakah dosa kalau seseorang memakan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala?” karena beberapa orang memakan daging ini dengan selera yang berlebihan, sementara beberapa orang lain memandang daging itu dengan rasa jijik. Paulus menegaskan bahwa kedua kelompok itu sama-sama benar, karena daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala itu bukanlah barang rohani melainkan hanya daging saja. Ia mengatakan hal ini karena ada beberapa orang yang berpikir bahwa daging itu sudah ada di bawah pengaruh roh kenajisan. Namun, Yesus mencakup hal itu juga dalam keselamatan yang diberikan-Nya. Mereka tidak lagi ada di bawah hukum, tetapi bebas dari hal-hal yang kurang penting, dan yang bodoh. Karena ada beberapa orang berpegang kepada hari Sabat, beberapa yang lain berpegang kepada hari Jumat, dan yang lainnya hari Minggu, Paus mengatakan kepada mereka, Kamu semua benar, karena Yesus tidak menyucikan hari, Ia menyucikan manusia. Karena itu kamu bisa berdoa dan menyembah Allah setiap hari dan setiap saat, karena doa tidak terbatas hanya kepada hari tertentu saja, atau jam tertentu saja, tetapi doa adalah sesuatu yang bisa dilakukan setiap hari dan setiap saat. Sangat penting bagi anggota jemaat untuk tidak saling merendahkan, atau menghakimi orang lain secara sepintas saja. Yesus mengatakan, “Janganlah kamu menghakimi, agar kamupun tidak dihakimi.” Karena itu, barangsiapa yang kuat di dalam iman jangan menghina orang lain, yang lemah dalam pengetahuan, atau mempermalukannya dengan cara apapun, tetapi menghindari semuanya itu dengan kasih. Ia harus duduk bersama dengan yang lemah, menguatkan mereka, dan menolong mereka. Dengan cara yang sama, yang lemah juga tidak boleh menghina yang kuat dalam iman, atau berbicara dengan jahat atas mereka, tetapi mengasihi mereka, karena Yesus sudah mengasihi semua orang. Paulus menegaskan kepada semua manusia, “tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, tetapi kita sudah menyerahkan diri kita kepada Tuhan Yesus sepenuhnya dan selamanya. Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, jika kita makan atau minum, kita adalah milik Tuhan yang sudah memberikan kehidupan baru-Nya berdiam di dalam diri kita.” Karena roh penghakiman menyusup dengan sangat cepat ke dalam gereja, Paulus memperingatkan yang kuat dan yang lemah, dengan mengatakan kepada mereka, Berhati-hatilah, karena kamu semua akan berdiri di depan Hakim yang kekal. Jangan menghakimi orang-orang lain, hakimilah dirimu sendiri. Akuilah dosamu, dan kalahkan semua itu dengan nama Kristus. Kalau kamu berpikir bahwa kamu harus membebaskan orang-orang lain dari dosa-dosa mereka, berbicaralah dengan kesabaran, dengan kasih yang didasari oleh banyak doa, karena kamu sendiri tidak lebih benar dari orang-orang lain. Berusahalah sekuat mungkin agar tidak menjadi batu sandungan orang-orang percaya dalam kehidupan iman mereka. DOA: Ya Bapa Surgawi, ketika kami mengukur diri kami sendiri dengan kekudusan-Mu, tidak ada lagi kehormatan, kebenaran, dan harga diri yang tersisa di dalam diri kami. Ampunilah kami atas semua kelemahan kami, dan tolonglah kami agar tidak menghakimi orang-orang lain. Kuatkanlah kasih kami agar kami bisa mengasihi semua orang, dan tidak menganggap diri kami yang paling terutama. PERTANYAAN:
|