Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 067 (The Fourth Seal)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.3 ANAK DOMBA ALLAH MEMBUKA KETUJUH METERAI (WAHYU 6:1-17)

4. Meterai Keempat: Penunggang kuda Hijau Kuning (Wahyu 6:7-8)


Binatang Buas, Cemeti Keempat dari Allah: kita tidak tahu apakah ketika malaikat Tuhan mengucapkan perkataan itu ia menunjukkan binatang itu kepada Yohanes, sang pelihat, yaitu binatang yang mencabik-cabik para saksi Yesus Kristus di arena pertunjukkan Romawi, karena para saksi itu menolak untuk menyembah Kaisar yang sedang berkuasa.

Mungkin juga penyebutan tentang binatang buas itu menunjuk kepada kembalinya serigala dan kucing-kucing besar seperti harimau dan sejenisnya ke tempat-tempat yang sudah jarang penduduknya akibat dari peperangan, kelaparan dan wabah penyakit.

Kita juga bisa berpikir bahwa serangga nyamuk Anofeles yang menyebabkan malaria dan sudah kebal terhadap berbagai jenis vaksin sejak beberapa tahun lalu. Serangga itu sudah menyebar ke berbagai negara baru di sekitar katulistiwa. Budak-budak yang dimerdekakan yang kembali dari Amerika Serikat ke Liberia, ke tempat asal nenek moyang mereka, membuat perangko sebagai penghargaan kepada nyamuk itu sebagai “pembunuh kaum kulit putih”!

Meskipun binatang keras bisa melukai manusia dengan cara yang sangat mengerikan, manusia yang berperilaku seperti binatang buas seringkali melakukan hal yang lebih mengerikan lagi kepada sesamanya. Berulangkali manusia kehilangan belas kasihan dalam kejadian dimana ada histeria massa, dalam peperangan atau dalam serangan teroris dan sikap haus darah mereka. Pada masa Revolusi Perancis, di kamar gas buatan Hitler, yang dilakukan oleh Para Tentara Merah di Cina, oleh Pol Pot di Kamboja atau oleh Kaum Fundamentalis Islam di Mesir dan Aljazair, kekerasan mereka tidak terkatakan. Potensi kebencian antara orang-orang Israel dengan orang-orang Arab masih belum berakhir dan hanya menunggu saatnya untuk pecah. Pembantaian kaum Hutu dan Tutsi, perang sipil di Sudan dan Lebanon menunjukkan bahwa di dalam diri manusia tersimpan naluri binatang yang yang apabila dibebaskan akan melakukan hal yang lebih buruk dibandingkan dengan binatang, karena binatang hanya berburu untuk memenuhi rasa lapar mereka dan bukannya untuk mencabik-cabik orang lain tanpa tujuan hanya karena keinginan untuk membalas dendam.

Muhammad menyatakan peperangan tanpa batas terhadap semua orang yang tidak mau percaya kepadanya, mengutuk mereka dan memerintahkan orang-orang Muslim untuk membunuh mereka semua di dalam nama Allah dimanapun mereka bertemu. Orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen sudah ditundukkan tanpa syarat dan direndahkan smapai kepada keberadaan yang sangat terhina, karena mereka tidak bisa menerima Muhammad sebagai nabi (Surat al-Baqarah 2:191-193; al-Anfal 8:39; al-Taubah 9:4.29-20).

Perang agama menggerakkan naluri terdalam dari hati manusia dan menyesatkan mereka ke dalam pembunuhan berdarah dingin dan kebrutalan yang berlebihan sementara pada saat yang sama mereka sebenarnya memiliki hati nurani yang baik.

Karena itu Yesaya menuliskan tiga kali kepada pembaca tulisannya, “Tidak ada damai sejahtera” kata Tuhan, “bagi orang-orang fasik” (Yesaya 48:22; 57:21; 59:8).

Namun Anak Domba Allah sudah memerintahkan: Kasihilah musuhmu, berkatilah mereka yang mengutuiku, berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu sehingga kamu menunjukkan bahwa kamu adalah anak-anak Bapamu yang di surga (Matius 5:44-45).

Kalau manusia menerima doktrin tentang Yesus Kristus, hak pendamaian dan kuasa Roh Kudus, maka tidak akan ada lagi peperangan dan penghakiman murka Allah. Kemudian penunggang kuda putih dan para pengikutnya tidak akan menemukan pintu masuk kepada bangsa-bangsa. Namun hanya beberapa orang saja yang sungguh-sungguh dipanggil oleh Yesus dan dengan sukarela mengikuti sang Anak Domba. Sebagian besar manusia akan mengeraskan hati mereka terhadap sang Juruselamat dan Ia akan menyerahkan mereka kepada keinginan untuk saling membinasakan (Roma 1:18-32). Meski hukuman dari Allah sudah sangat meningkat tetapi mereka yang memiliki kepirbadian serigala tetap tidak mau menjadi domba.

DOA: Tuhan Kristus yang Mahatinggi, Engkau menyatakan kepada murid-murid-Mu bahwa penguasa dunia ini menguasai sebagian besar manusia, tetapi Engkau mengalahkan dia di kayu salib; dan Engkau mengutus hamba-hamba-Mu ke seluruh dunia untuk meneguhkan kerajaan kasih-Mu di dalam hati orang-orang yang mau bertobat. Biarlah malaikat-Mu meniupkan sangkakala kemenangan di tengah-tengah kebinasaan, karena kerajaan-Mu memang sedang datang.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah tidak ada damai sejahtera di antara manusia di jaman ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:55 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)