Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 048 (Saul’s Preaching in Damascus and his Persecution)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
B - Perkembangan injil keselamatan ke Samaria dan Siria, dan awal pertobatan Orang-prang bukan yahudi (Kisah Para Rasul 8 - 12)

6. Khotbah Saulus di Damsyik dan Penganiayaan Terhadapnya oleh orang-orang Yahudi (Kisah Para Rasul 9:19b-25)


Kisah Para Rasul 9:19b-25
19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. 20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?" 22 Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias. 23 Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus. 24 Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia. 25 Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang.

Di mana Roh Kudus berdaulat, kasih akan menguasai kehidupan jemaat, dan Injil diberitakan di antara semua orang yang belum mengenal Yesus. Saulus tetap tinggal selama beberapa hari di antara jemaat di Damsyik, mendalami pemahaman akan Kitab Suci dan menaikkan syukur kepada Allah. Pemahaman tentang Perjanjian Baru melalui nubuat-nubuat di dalam Perjanjian Lama menjadi semakin nyata baginya.

Saulus tidak bisa menyembunyikan harta pengalamannya dan perjumpaannya dengan Kristus. Ia dikenal di sinagoge orang-orang Yahudi sebagai utusan dari mahkamah agama di Yerusalem. Ia datang ke tengah-tengah sinagoge dan secara terbuka memberitakan tentang Yesus. Ia tidak puas hanya dengan menunjukkan bahwa Dia yang dari Nazaret itu adalah hamba Allah, nabi yang agung, atau Mesias yang dijanjikan, sebagaimana yang dilakukan oleh para rasul di awal pemberitaan mereka. Ia sudah melihat kemuliaan Yesus, dan bersaksi bahwa Ia adalah Allah sejati dari Allah sejati, dilahirkan, bukan diciptakan, dan satu hakekat dengan Bapa. Kesaksian ini menyebabkan terjadinya revolusi rohani, dan menantang keyakinan yang mati dari orang-orang Yahudi tentang monoteisme. Setiap pernyataan yang menyebutkan bahwa Allah memiliki Anak dianggap sebagai penghujatan oleh orang-orang Yahudi, mencemarkan agama mereka. Akan tetapi, Saulus bersaksi tentang kebenaran mengenai Tritunggal yang Kudus sejak awal pemberitaannya. Ia sudah mendengar suara Yesus, melihat kemuliaan-Nya, dan memahami bahwa Manusia Yesus ini adalah Anak Allah sendiri. Ia tidak meragukan hal itu sama sekali, tetapi mempercayainya lebih daripada semua tradisi, tafsiran dan doktrin yang lain. Paulus menyatakan bahwa keberadaan Allah sebagai Bapa bukanlah sebuah pemahaman yang asing, karena Allah memang demikian, dan tidak pernah berubah. Tidak ada tuhan lain selain Bapa, Anak dan Roh Kudus. Keyakinan yang mati tentang monoteisme yang abstrak adalah imajinasi yang asing yang tidak memiliki bentuk kehidupan dan kuasa yang nyata. Allah kita adalah kasih, yang bisa dipahami melalui persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Barangsiapa menolak Anak, ia tidak mengenal Bapa, dan barangsiapa tidak percaya kepada Bapa surgawi maka ia tidak menerima Roh Kudus.

Saulus, ahli hukum yang sangat berpendidikan yang dipenuhi dengan Roh Kudus, membuktikan kepada bangsa Yahudi yang tidak taat dan pengeluh itu bahwa Yesus dari Nazaret memang Mesias yang sesungguhnya. Demikian juga, semua orang Yahudi adalah berdosa, karena mereka sudah membunuh Anak Allah yang diutus kepada mereka. Saulus tidak membicarakan hal-hal yang kurang penting kepada mereka, tetapi langsung menusuk ke pusat permasalahannya. Ia tidak membicarakan mengenai Kristus yang penuh kasih yang mencurahkan kebaikan-Nya kepada semua pendengar-Nya dan memberkati mereka tanpa syarat. Ia memanggil mereka untuk tunduk kepada Kristus sang Raja. Tuhannya sudah menyatakan diri kepada-Nya dalam terang yang suci dan membutakan, dan menunjukkan kepadanya bahwa kebenaran karena semangat pribadi sama sekali tidak ada gunanya. Anugerah saja yang bisa menjadi dasar bagi kehidupannya.

Orang-orang Yahudi di Damsyik merasa takut dan sangat terkejut. Mereka sudah berpikir akan bertemu dengan utusan mahkamah agama yang akan menjadi sekutu yang kuat bagi mereka untuk bersama-sama membongkar gerakan pengikut Yesus yang mulai berkembang di dalam masyarakat mereka. Namun sekarang ahli hukum Taurat itu justru mengatakan bahwa Yesus adalah Pemenang dan Allah yang hidup. Tidak ada satupun di antara orang Yahudi yang tegas dan legalistik itu yang bisa mengalahkan Saulus. Setelah beberapa hari semakin banyak di antara orang-orang Yahudi yang kemudian menjadi percaya kepada Kristus. Mereka, kemudian, menjadi murid-murid Paulus, yang menunjukkan antusiasme yang besar dalam kegiatannya. Karena itu pemimpin sinagoge memutuskan untuk membunuh Paulus. Paulus harus menyembunyikan diri ketika mata-mata orang Yahudi, yang menyamar sebagai sahabatnya, masuk ke rumah-rumah orang percaya. Mereka yang bisa mempengaruhi para pemimpin kota ikut mengambil bagian untuk menjaga gerbang kota, agar Saulus tidak bisa melarikan diri dari sana.

Saulus yang baru saja percaya itu mengalami, untuk pertama kalinya, bahwa memberitakan Injil itu memunculkan reaksi: penerimaan atau penolakan, ucapan terima kasih atau kutukan, kasih atau kebencian. Saulus memutuskan untuk tidak tinggal di Damsyik. Ia tidak mengatakan kepada dirinya sendiri, “Sekarang, aku akan tetap tinggal di sini apapun yang terjadi, dan menderita sebagai martir bagi Kristus.” Namun, ia setuju dengan beberapa orang saudara seiman yang akan menurunkannya dari tembok kota dengan sebuah keranjang di malam hari. Sekarang ia menjadi pelarian, yang perlu secepatnya meninggalkan kota oasis itu. Dahulu hatinya pernah menjadi beku, keras dan penuh dengan semangat membela hukum Taurat, sekarang kasih Kristus menyala-nyala di dalam hatinya. Kuasa Roh Kudus mendorong dia yang dahulu menjadi rasul bagi Yudaisme itu untuk menjadi rasul bagi seluruh dunia.

DOA: Ya Anak Allah, kami menyembah Engkau. Kami menyerahkan hati dan pikiran kami kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu karena Engkau sudah menyatakan kepada kami Bapa Surgawi-Mu, melenyapkan kesalahan kami, dan mengurapi kami dengan Roh Kudus-Mu. Peliharalah kami di dalam nama-Mu, dan doronglah kami untuk memberitakan Injil-Mu, sehingga banyak orang bisa mengenal nama-Mu dan Bapa yang penuh kasih.

PERTANYAAN:

  1. Apakah artinya dari pernyataan yang berikut ini: “Manusia Yesus adalah Anak Allah yang sejati”?

KUIS - 3

Pembaca yang terkasih,
Sekarang setelah anda sudah membaca penjelasan kami tentang Kisah Para Rasul maka anda akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Kalau anda menjawab 90% pertanyaan itu dengan benar, kami akan mengirimkan seri selanjutnya dari bagian ini, yang dituliskan untuk membangun anda. Jangan lupakan untuk menulis nama dan alamat lengkap anda dengan jelas di lembar jawaban.

  1. Mengapakah hanya Stefanus yang dikenakan tuduhan itu? Mengapakah kedua belas rasul tidak dikenai tuduhan yang sama?
  2. Apakah rahasia dari kehidupan Abraham?
  3. Bagaimanakah Yusuf menjadi gambaran dari Yesus Kristus?
  4. Bagaimana kita tahu bahwa Musa tidak mengalami pembaharuan hidup karena pendidikan yang baik?
  5. Apakah pentingnya Allah menyatakan diri-Nya kepada seorang gembala berusia 80 tahun di padang gurun itu?
  6. Apakah ketiga pokok utama dari khotbah Stefanus di hadapan mahkamah agama berkenaan dengan Musa dan hukum Tauratnya?
  7. Mengapakah Stefanus lebih suka akan kemah suci dibandingkan dengan Bait Suci yang megah dan berhiaskan emas itu?
  8. Pernyataan-pernyataan penting apakah yang disampaikan Stefanus dalam dakwaan yang dilontarkannya terhadap sidang pengadilan tinggi itu?.
  9. Tulislah tiga pernyataan Stefanus yang terakhir, dan jelaskanlah apa artinya, sesuai dengan pemahaman anda.
  10. Apakah kejadian yang paling penting selama masa penganiayaan bagi orang-orang Kristen di Yerusalem?
  11. Apakah perbedaan antara iman kepada Kristus dan percaya kepada kata-kata para hamba-Nya?
  12. Apakah dosa Simon? Bagaimana Petrus memerintahkan dia untuk mengalahkan dosa itu?
  13. Apakah isi kabar baik yang dijelaskan oleh Filipus kepada bendahara negeri Etiopia itu?
  14. Apakah makna pernyataan Kristus di dalam kemuliaan-Nya itu bagi Saulus?
  15. Apakah makna dari pemenuhan Saulus dengan Roh Kudus?
  16. Apakah artinya dari pernyataan yang berikut ini: “Manusia Yesus adalah Anak Allah yang sejati”?

Kami mendorong anda untuk mengisi pertanyaan dari Kisah Para Rasul ini, karena dengan melakukan hal itu maka anda akan mendapatkan harta yang kekal. Kami menantikan jawaban anda dan berdoa untuk anda. Alamat kami adalah :

Waters of Life
P.O.Box 600 513
70305 Stuttgart
Germany

Internet: www.waters-of-life.net
Internet: www.waters-of-life.org
e-mail: info@waters-of-life.net

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:31 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)