Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 239 (Predictions on the Way to Gethsemane)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

8. Prediksi Yesus dalam Perjalanan-Nya ke Getsemani (Matius 26:30-35)


MATIUS 26:30-35
30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. 31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. 32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." 33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." 34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."
Semua murid yang lain pun berkata demikian juga. (Mazmur 113-118, Matius 28:7, Yohanes 13:38, 16:32)

Pada saat perjamuan terakhir, Yesus meneguhkan perjanjian yang baru dengan para pengikut-Nya. Setelah meneguhkan sakramen Perjamuan Tuhan, Ia menutup perjamuan Paskah dengan mengucapkan pujian sebagaimana yang tertulis di dalam Mazmur 118. Kemudian ia berdiri dan melangkah menuju kematian-Nya dengan keteguhan hati yang mantap.

Ia tidak berpikir mengenai datangnya kesakitan dan penderitaan, tetapi mengenai para murid yang masih lemah. Ia memperingatkan mereka akan datangnya pergumulan yang berat agar mereka tetap setia kepada-Nya tetapi juga menghiburkan mereka dengan jaminan akan kebangkitan-Nya yang penuh kemenangan. Hari ini, Kristus membawa umat-Nya dalam kemenangan sebagaimana yang dijanjikan-Nya dan menguatkan para pengikut-Nya untuk hidup dalam kehidupan yang berkemenangan. Dengan kuasa-Nya, kita bisa mengikuti langkah kaki Kristus yang sudah bangkit dari kematian.

Para murid tidak mengantisipasi akan datangnya pergumulan yang berat yang ada di hadapan mereka melawan roh-roh jahat yang melawan rencana Allah. Mungkin mereka berpikir bahwa kekuatan mereka sendiri sudah cukup untuk menghadapi pergumulan yang akan datang. Karena mereka menganggap diri mereka lebih kuat dibandingkan si jahat, Kristus mengatakan bahwa mereka pasti akan kalah sepenuhnya.

Para murid tidak memahami kutipan yang dilakukan Yesus dari Alkitab, dan tidak memahami bahwa Allah akan memukul Gembala dan kemudian domba-domba pilihan-Nya akan tercerai berai (Zakaria 13:7). Hal ini tidak bisa mereka pahami dan menjadi batu sandungan bagi mereka. Mungkinkah Allah akan membiarkan Juruselamat dunia itu mati?

Petrus tidak senang dengan prediksi Yesus bahwa ia dan para murid lainnya akan menyangkal Kristus. Ia dengan sombong menolak dan membanggakan kesetiaannya yang penuh kepada Tuhannya. Namun, Yesus tahu tentang kokokan ayam jantan dan tiga kali penyangkalan murid-Nya ini. Ia memperingatkan Petrus dengan prediksi ini bahwa ia akan jatuh ke dalam dosa karena ia percaya kepada kekuatannya sendiri.

Petrus memang berani dan memiliki keyakinan yang besar akan dirinya sendiri. Dalam banyak kesempatan ia menjadi yang pertama kali berbicara, khususnya mengenai dirinya sendiri. Kadangkala perkataan Kristus menyatakan sebuah kebenaran, tetapi kadangkala perkataan itu membukakan keadaan dirinya seperti yang terjadi saat itu.

Petrus mengikatkan dirinya kepada sebuah janji bahwa ia tidak akan pernah menyangkal Kristus—sekarang dan seterusnya. Kalau janji itu dibuat atas dasar kerendahan hati yang bersandar kepada anugerah Kristus, maka hal itu akan menjadi pengakuan yang luar biasa. Menguji diri kita sendiri adalah tugas kita yang paling mendasar.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kami mengasihi Engkau karena Engkau sudah memperingatkan semua murid-Mu tentang cobaan yang akan datang. Engkau siap untuk menolong Petrus, secara khusus, agar ia bisa belajar untuk tidak percaya kepada dirinya sendiri. Namun, ia tidak memperhatikan peringatan-Mu. Ampuni kami kalau tidak memperhatikan peringatan-Mu dan hanya percaya kepada kepintaran dan kekuatan kami. Tolonglah kami untuk menjadi kuat dengan diam di dalam Engkau. Peganglah tangan kami dan pimpinlah kami agar kami bisa berjalan dalam lindungan-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Petrus tidak percaya kepada peringatan Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 02, 2023, at 07:24 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)