Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 181 (The Greatest and the Least)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 3 – Pelayanan Yesus di Lembah Yordan dalam Perjalana nya ke Yerusalem (Matius 19:1 - 20:34)

11. Siapakah Yang Terbesar dan Siapakah yang Terkecil? (Matius 20:24-28)


MATIUS 20:24-28
24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
(Markus 10:44-45, Lukas 22:24-27, 1 Korintus 9:19, Filipi 2:7, 1 Petrus 1:18-19)

Para murid yang lain juga tidak lebih baik dibandingkan dengan dua murid dan ibu mereka tadi, karena permintaan khusus itu memunculkan iri hati dan kecemburuan di antara mereka. Mereka tidak memahami Kristus dan tidak memahami bahwa ia mendekati kematian di dalam rancangan keselamatan.

Meskipun Kristus duduk di sebelah kanan Bapa surgawi-Nya, rancangan Kristus bukanlah untuk memberikan kepada kita kedudukan di sebelah kanan atau di sebelah kiri-Nya. Rancangan-Nya adalah bahwa sang Anak memilih kita agar kita bersama-sama menjadi tubuh rohani-Nya. Kita tidak ditentukan untuk duduk di sisi Yesus, tetapi sebagaimana sang Anak diam di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia, demikian juga Ia memilih kita untuk diam di dalam Dia dan hidup bersama Dia di dalam kesatuan rohani sampai selamanya.

Kesatuan ilahi ini tidak hanya akan dinyatakan di surga, tetapi sedang dinyatakan sekarang di tempat kita berada. Kita, dengan demikian, harus mengikut Dia, menyangkal diri, dan memikul salib kita mematikan dosa dan kesombongan kita. Tidak ada dominasi atau pilih kasih di antara anak-anak Allah, tetapi yang ada adalah ketundukan sukarela dan pelayanan yang terus menerus. Orang yang paling terhormat dan paling dihargai di dalam gereja dan masyarakat kita adalah orang yang paling siap melayani dan paling rendah hati serta siap menyangkal diri. Orang yang berdoa, mengasihi, melayani dan memberikan dirinya dengan penuh syukur bagi orang-orang lain adalah yang sungguh-sungguh terbesar.

Tahukah anda bahwa Yesus menyebut diri-Nya sebagai Hamba dan bukan Tuan? Ia membongkar dan membalikkan prinsip dan budaya dunia, karena semua orang mengejar kecongkakan dan ingin dilayani oleh orang-orang lain. Tetapi Kristus merendahkan diri-Nya sendiri, dan melakukan pelayanan-Nya baik bagi mereka yang baik maupun yang jahat, dan menjadi teladan bagi kita. Barangsiapa mengikuti Dia tidak akan berusaha menjadi tuan yang semena-mena atau diktator, tetapi akan menjadi hamba seperti Tuannya. Barangsiapa tidak menerima perubahan mental yang demikian tidak akan bisa melanjutkan kehidupan sebagai hamba Kristus.

Kematian Yesus adalah tebusan bagi banyak orang, karena Ia adalah Penebus yang berkuasa. Yesus lahir untuk membayar tebusan atas manusia yang diperbudak oleh dosa agar mereka bisa dibebaskan dan memenuhi syarat untuk menjadi hamba-hamba yang kudus di dalam kerajaan-Nya. Tidak akan ada pengharapan bagi dunia tanpa pengorbanan Yesus. Kita mengasihi Dia, karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).

DOA: Penebus yang setia, kami memuliakan Engkau karena Engkau sudah menjadikan diri-Mu hamba bagi semua. Engkau mati sebagai tebusan agar semua orang yang menerima tebusan-Mu dengan syukur akan bisa diubahkan menjadi serupa dengan gambaran-Mu dan melatih diri mereka sendiri untuk melayani Engkau. Tolonglah kami agar tidak ingin menjadi tuan atau pemimpin, tetapi untuk merendahkan diri seperti Engkau. Tolonglah kami untuk mengkomunikasikan penebusan-Mu kepada semua orang yang kepadanya Roh-Mu memimpin kami.

PERTANYAAN:

  1. Apa arti perkataan Yesus, “Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani”?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 11:38 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)