Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 165 (Disciples’ Pride and the Children’s Humility)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
4. Prinsip-Prinsip Praktis Kerajaan Allah (Matius 18:1-35) -- Kumpulan Keempat dari Perkataan Kristus

a) Kesombongan Para Murid dan Kerendahan Hati Anak-Anak (Matius 18:1-14)


MATIUS 18:10-14
10 “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 11 [Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.]" 12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.
(Lukas 15:4-7, Ibrani 1:14)

Apakah anda percaya bahwa malaikat itu ada? Mereka adalah hamba-hamba Allah dan roh yang bercahaya dan bergerak cepat yang melaksanakan perintah Allah. Yesus mengatakan kepada kita akan sebuah rahasia penuh rahmat dimana Allah mengutus para malaikat-Nya untuk menjaga anak-anak. Para malaikat itu diperintahkan oleh Allah, karena Ia adalah Bapa kita yang sebenarnya, untuk menjaga anak-anak rohani yang hidup di bawah perlindungan malaikat-malaikat yang perkasa. Tidak diragukan, Iblis dan pasukannya berusaha untuk membinasakan mereka yang dilahirkan dari Roh Kudus. Kalau bukan karena malaikat-malaikat Allah yang melindungi anak-anak-Nya yang kudus, Iblis akan berhasil membinasakan mereka. Bapa surgawi kita tidak akan kehilangan satupun dari anak-anak-Nya.

Iblis ingin melawan kehendak Allah yang berkuasa, tetapi rencana dan keputusan Bapa jauh lebih berkuasa. Dari perkenanan-Nya yang kudus, terjadilah ciptaan dan penebusan, dan dari kehendak-Nya, anugerah dinyatakan. Untuk melaksanakan rencana-Nya sebagai Bapa, Allah mengutus Anak-Nya untuk mencari satu anak domba yang hilang sampai Ia menemukannya dan kemudian membebaskannya dari ikatan dosa. Kasih-Nya mendorong Gembala yang Baik itu untuk meninggalkan kumpulan orang-orang saleh Perjanjian Lama dan kemudian mencari orang-orang asing yang terhilang dan menyelamatkan mereka dengan sempurna. Pada awalnya kita bukanlah orang-orang yang mencari Allah dan Anak-Nya. Namun Dia sajalah yang menanggalkan kemuliaan-Nya, turun untuk orang-orang berdosa, membebaskan kita dari keterlibatan terhadap hawa nafsu dan dusta, dan membawa kita di bahu-Nya kepada Bapa.

Inilah kehendak Allah, bahwa tidak ada satupun umat pilihan-Nya yang binasa. Rancangan dan tujuan-Nya adalah bahwa Anak-Nya akan mati dan bukannya salah satu dari anak-anak-Nya binasa karena murka-Nya. Semua manusia sudah berdosa. Mereka akan binasa, karena tidak ada satupun yang baik. Tetapi barangsiapa membiarkan sang Juruselamat menemuinya dan memberikan tanggapan kepada panggilan Gembala yang Baik itu dengan seruan iman, pasti akan diselamatkan. Dengan perkataan itu, Yesus menyatakan tujuan dari penderitaan dan kematian-Nya. Ia datang untuk menyelamatkan anak-anak Allah yang terhilang dan Ia mati agar kita bisa hidup.

Yesus mengajarkan agar kita tidak meremehkan salah satupun dari anak-anak itu, baik di dalam masyarakat maupun di dalam gereja, tetapi justru belajar dari mereka. Sebagaimana orang tua bertanggungjawab untuk memperhatikan anak-anak mereka siang dan malam, Allah memperhatikan anak-anak, mereka yang sederhana, yang rendah dan lemah lembut.

Apakah pelayanan anda di dalam gereja hanya ditujukan kepada orang-orang yang terpandang saja, atau kepada anak-anak dan mereka yang dianggap rendah juga?

Kadangkala lebih baik membuka kelas Sekolah Minggu dan menjelaskan kasih Yesus kepada anak-anak yang membuka mata mereka lebar-lebar, daripada berusaha menjelaskan doktrin yang rumit kepada para pendengar yang tidak tertarik. Jiwa anak-anak sangat terbuka, dan belum ada yang dipahatkan di sana. Ambil kesempatan untuk mencurahkan di dalam hati mereka nama dan karakter Yesus dengan cara yang jelas. Buat kasih-Nya menjadi sebuah teladan bagi mereka sehingga mereka bisa disentuh dengan kerendahan hati dan kemurnian-Nya. Jangan lupa bahwa jalan orang Kristen bukanlah kesombongan dan kecongkakan, tetapi kasih dan kerendahan hati di hadapan semua orang.

DOA: Tuhan Yesus, Engkaulah Anak Allah. Engkau taat kepada kehendak Bapa-Mu dalam segala hal. Tetapi kami lari dari kandang milik-Nya, berpegang kepada kebiasaan dan dosa kami, dan jatuh ke dalam lubang kejahatan dan tipu daya. Ampunilah kami atas dosa-dosa kami, dan terimalah ucapan syukur kami, karena Engkau meninggalkan kemuliaan surga, mencari mereka yang hilang, datang kepada kami, memanggil kami keluar dari belenggu dosa, memurnikan kami sepenuhnya, dan membawa kami pulang kepada Bapa di bahu-Mu. Ajarkan kami untuk tidak menjadi sombong, tetapi memperhatikan anak-anak, untuk merendahkan diri, dan melayani orang-orang yang miskin di dalam kuasa Roh Kudus-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apakah kehendak Bapa Surgawi kita berkaitan dengan anak-anak?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:54 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)