Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 137 (Death of John the Baptist)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

a) Kematian Yohanes Pembaptis (Matius 14:1-12)


MATIUS 14:1-12
1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
(Keluaran 6:14-29, Matius 11:2; 21:26, Lukas 3:19-20; 9:7-9)

Para raja dan pemimpin memiliki cobaan yang khusus, karena mereka memikul beban tanggungjawab dan kekuasaan untuk melaksanakan rencana mereka. Mereka dikelilingi oleh para pendusta, penjilat dan mereka yang memuji-muji dia. Para peramal dan tukang sihir menunggu untuk mengatakan kepada mereka mengenai masa depan mereka dengan berkonsultasi kepada roh-roh jahat. Kekuasaan duniawi dan kesombongan mereka seringkali menjauhkan mereka dari Allah dalam kepahitan dan keterasingan dosa-dosa mereka. Mereka hidup dalam ketakutan, kegelisahan dan kebingungan. Setelah Herodes memerintahkan pembunuhan terhadap Yohanes Pembaptis, ia terus mengatakan mengenai Yesus, “Yohanes, yang sudah kupenggal kepalanya, yang bangkit lagi” (Markus 6:16). Ia dikuasai oleh roh-roh jahat, dan melihat di setiap sudut ada roh yang mengancamnya.

Dengan membunuh Yohanes, Herodes berpikir bahwa ia bisa menyingkirkan orang yang merepotkan itu sehingga ia bisa melanjutkan dosanya, tanpa halangan dan tanpa kendali. Tidak lama setelah Yohanes dibunuh kemudian ia mendengar tentang Yesus dan para murid-Nya yang memberitakan persis sama dengan yang diberitakan Yohanes. Lebih lagi, bahkan para murid menegaskan hal itu dengan mengadakan mujizat di dalam nama Tuhan mereka. Para pelayan Tuhan bisa saja dibungkam, dipenjarakan, dibuang, dan dibunuh, tetapi Firman Allah tidak bisa dibungkam.

Meski tidak bersalah, Yohanes Pembaptis dibelenggu di dalam penjara, karena Herodes didorong oleh hawa nafsunya. Ia menikah dengan istri saudaranya dengan menggunakan tipu daya. Yohanes menyebut perjinahan ganda itu sebagai dosa yang mengerikan dan teladan yang buruk bagi bangsa itu. Karena itu, Herodias, perempuan sundal itu, membuat rencana melawan Yohanes dan berhasil memenjarakannya.

Dosa yang ditegur oleh Yohanes Pembaptis dari Herodes adalah karena ia mengawini istri saudaranya, Filipus. Ia tidak mengawini janda Filipus (tidak ada masalah kalau hal ini yang terjadi), tetapi istrinya. Filipus masih hidup, dan Yohanes merampas istrinya dan menjadikannya istrinya sendiri. Ini adalah kumpulan dari kejahatan, perzinahan dan incest, selain kesalahan yang dilakukan terhadap Filipus, yang juga memiliki seorang anak dari perempuan itu. Yang lebih buruk lagi dalam kesalahan ini adalah karena Herodes dengan Filipus adalah saudara tiri, dengan ayah yang sama.

Untuk dosa ini Yohanes menegurnya dengan teguran yang keras, “Tidak halal bagimu menikah dengan perempuan itu.” Ia tidak mengatakannya sebagai tidak terhormat atau tidak aman, tetapi dengan jelas mengatakannya sebagai “Tidak halal.”

Beberapa sahabat Yohanes mungkin saja menuduh Yohanes tidak hati-hati dalam menegur Herodes, dan mengatakan bahwa lebih baik diam saja daripada membuat Herodes marah, yang memang kepribadiannya sudah sangat dikenal. Akibatnya adalah ia kehilangan kebebasannya. Tetapi kehati-hatian yang menghalangi orang untuk melaksanakan tugas sebagai pengadil, pelayan atau sahabat Kristen haruslah dijauhkan. Saya yakin bahwa hati Yohanes sendiri tidak mau menegur hal itu, tetapi kesaksian dari hati nuraninya mengikatnya kepada penderitaan karena melakukan kebaikan, yang lebih mudah ditanggung.

Herodes takut kepada Yohanes dan keterusterangannya. Ia biasa meminta petunjuk darinya (Markus 6:20), karena ia merasa bahwa tawanannya yang membawa orang kepada pertobatan ini adalah satu-satunya orang yang berbicara kepadanya secara jujur dan tidak menjilat kepadanya sebagaimana yang dilakukan para pegawainya. Yohanes, sebenarnya, merupakan penasehat yang sangat efektif dalam membuat keputusan yang penting dan berpengaruh. Namun sang raja diperbudak oleh hawa nafsunya dan oleh roh jahat, dan keinginan yang licik dari perempuan sundal itu terpusat kepada satu hal saja, untuk membunuh Yohanes, yang sudah menyinggung perasaannya.

Tiba-tiba saja, kesempatan muncul dengan sendirinya. Ia mengundang anak perempuan dari suaminya yang pertama untuk menari di hadapan pamannya, raja yang mabuk itu, yang bersumpah akan memberikan apapun yang dimintanya, meski itu adalah setengah dari kerajaannya. Oleh perintah ibunya yang penuh kebencian, anak gadis itu meminta kepala Yohanes Pembaptis. Ini membuat sang raja sangat bersedih, tetapi ia tidak bisa menolak karena sumpahnya sendiri yang dibuat di depan tamu-tamunya. Ia mendapati bahwa ia tidak memiliki pilihan lain kecuali mentaati janjinya. Ia tidak takut kepada Allah, dan memerintahkan agar Yohanes, penasehatnya yang setia untuk dipenggal kepalanya.

Hati yang kosong dan tidak berbelas kasihan sangat mudah untuk jatuh ke dalam mengasihi hawa nafsu kedagingan. “Ketika hawa nafsu dibuahi, maka ia melahirkan dosa” (Yakobus 1:15), karena melalui hal itu Iblis mendapatkan dan menjaga kepemilikannya atas hati manusia.

Betapa menyedihkannya anak-anak yang mendapat nasehat dari orangtua mereka untuk melakukan kejahatan, yang mengajar mereka dan mendorong mereka di dalam dosa, dan memberikan teladan yang buruk kepada mereka. Karena hakekat yang cemar akan membawa lebih cepat ke dalam kejahatan melalui pengajaran yang buruk daripada dibawa kepada keteraturan kebaikan.

Demikianlah Yohanes Pembaptis, manusia terbesar di antara manusia dan para utusan Kristus, mati sebagai martir yang sesungguhnya, bagi dosa orang-orang lain yang dipanggilnya kepada pertobatan. Apakah anda mengasihi keselamatan diri anda dibandingkan dengan kebenaran? Tidakkah anda seharusnya menjangkau sahabat anda dengan kasih dan kerendahan hati atas dosa-dosa mereka? Memberitakan bukan hanya mencakup menunjukkan dan mengkomunikasikan kasih karunia, tetapi juga membutuhkan teguran kepada dosa dan pelanggaran.

Yosephus, seorang sejarawan Yahudi, menuliskan hal ini mengenai Yohanes Pembaptis dan kemudian menambahkan tentang kehancuran yang fatal dari pasukan Herodes dalam peperangan dengan “Aretas.” Raja dari “Petrea” (ayah dari istri Herodes, yang disingkirkan demi Herodias), pada umumnya dianggap oleh orang-orang Yahudi sebagai hukuman bagi dia karena sudah membunuh Yohanes Pembaptis. Juga dikatakan bahwa anak perempuan Herodias sedang berjalan di atas lapisan es pada suatu musim dingin, dan lapisan es itu pecah. Ia jatuh ke dalam air, dan lehernya tertusuk oleh ujung-ujung es yang runcing. Allah mengambil kepalanya sebagai ganti atas kepala Yohanes Pembaptis, yang, kalau memang terjadi demikian, merupakan sebuah tindakan pemeliharaan yang luar biasa.

DOA: kami memuji Engkau, Bapa, karena teladan yang luar biasa bahwa nabi-Mu Yohanes mengorbankan dirinya. Kami meminta agar Engkau memberikan kepada kami keberanian untuk kebenaran dan tuntunan yang benar dalam pelayanan agar kami bisa menjelaskan kepada sahabat-sahabat kami kebenaran mengenai dosa-dosa mereka. Kami tidak lebih baik dari mereka, tetapi Engkau sudah mengampuni dosa-dosa kami dan menguduskan kami dengan anugerah-Mu. Tolonglah kami untuk membawa mereka ke dalam pertobatan dan hancur hati, sebagaimana kami menerima keselamatan dari-Mu melalui pertobatan dan hancur hati dalam kuasa Roh Kudus-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apakah alasan dari kematian Yohanes Pembaptis?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 27, 2023, at 05:51 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)