Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 114 (Answer to the Baptist’s Disciples)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
1. Tua-tua Orang Yahudi Menolak Kristus (Matius 11:2 - 12:50)

a) Jawaban Yesus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis (Matius 11:2-19)


MATIUS 11:16-19
16 “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: 17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. 19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
(Yohanes 2:2; 5:35, 1 Korintus 1:24-30)

Orang banyak datang kepada Kristus, tetapi bukan karena iman, dan hanya sekedar ingin melihat mukjizat. Mereka sudah pergi ke padang gurun untuk menemui Yohanes Pembaptis, orang asing yang memanggil bangsa itu untuk bertobat dan dibaptiskan. Namun kebanyakan mereka tidak berpaling dari kejahatan mereka, dan meneruskan kekejian mereka. Mereka dengan mengejek mengkritik Yohanes Pembaptis karena ia menyiksa diri dan memanggil orang lain untuk menyangkal diri. Kemudian orang banyak mengejek Kristus, karena Ia makan dan minum seperti orang-orang lain, dan bergaul dengan orang-orang yang dikenal sebagai orang-orang berdosa dan pemberontak agar mereka juga mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan. Banyak orang menuntut kesenangan dari Yohanes Pembaptis, dan kesedihan dari Kristus. Mereka tidak pernah bisa mengenali rahasia panggilan mereka karena sikap mereka yang kekanak-kanakan, dangkal dan bodoh.

Kristus menyebut orang-orang munafik sebagai “anak-anak” karena mereka tidak mengenal kenyataan hidup. Mereka bermain dan meratap, tetapi tidak tahu alasan atas kematian, belenggu dosa, atau ikatan dari Iblis yang sudah mengungkung mereka. Mereka tidak menantikan Kristus dan keselamatan dari-Nya, karena mereka menganggap diri mereka saleh dan benar. Namun, mereka yang percaya kepada Kristus memahami sesuatu tentang rahasia alam semesta, bahwa Allah adalah sumber kehidupan, bahwa Ia adalah Bapa mereka, Pribadi yang mengampuni, dan pemberi kehidupan kekal di dalam Anak-Nya Yesus. Mereka menerima kuasa Roh Ilahi dari membaca Injil, dan hidup kekal di tengah-tengah dunia yang sedang berlalu.

Kebanyakan mereka bodoh, ceroboh dan tidak bisa memperhatikan sebagaimana anak-anak. Kalau saja mereka menunjukkan diri sebagai orang yang berpengetahuan, akan ada harapan bagi mereka. Tempat ramai dimana mereka duduk atau berdiri hanyalah tempat kemalasan, dan bagi orang-orang hanyalah tempat usaha duniawi belaka. Bagi semuanya tempat itu hanyalah tempat yang dipenuhi dengan kebisingan dan penyimpangan. Kalau anda menanyakan alasan mengapa mereka hanya mendapatkan sedikit sekali dari anugerah Allah, anda akan mendapati bahwa penyebabnya adalah karena mereka terlalu bebal untuk peduli, atau karena kepala, tangan dan hati mereka penuh dengan keduniawian, yang kemudian akan “menghimpit Firman,: dan akhirnya menghimpit jiwa mereka sendiri. Karena itulah mereka ada di keramaian, dan mereka duduk di sana. Di dalam hal-hal itu mereka menenangkan diri, dan dengan semua itu mereka meneruskan kehidupan mereka.

Apakah anda merindukan Yesus sang Pembebas dunia, dan bersuka ketika mendengar nama-Nya? Atau apakah anda masih mengikuti si jahat, yang gemetar ketakutan ketika mendengar nama Yesus? Apakah ketenangan anda bergantung kepada berita yang anda terima hari itu? Apakah anda bergantung kepada TV? Atau apakah anda mengasihi Allah, siap untuk bergantung kepada-Nya dan menantikan dengan sangat akan kedatangan Kristus yang kedua kali? Apakah anda dikuasai dunia ini dan hanya menginginkan untuk mengumpulkan segala kesia-siaan uang dan dosa, membuang waktu anda yang berharga? Atau apakah anda mau menyerahkan diri anda kepada kehendak Raja segala raja, dengan memahami bahwa anda harus memberikan pertanggungan jawab atas setiap detik yang anda pakai di dalam kehidupan anda? Kristus mengundang anda ke dalam kerajaan-Nya sehingga anda bisa dipenuhi dengan Roh Kudus, dan menghasilkan banyak buah.

Di dalam perumpamaan ditegaskan tentang perbedaan karakteristik dari pelayanan Yohanes Pembaptis dan pelayanan Kristus, yang merupakan dua pancaran cahaya dari generasi itu.

Yohanes datang dengan muram, tidak makan dan tidak minum, dan tidak terlibat dalam pembicaraan sambil lalu saja, dan tidak makan makanan yang biasa, tetapi menyendiri, di padang gurun, dimana “makanannya belalang dan minum madu hutan.” Hal yang demikian, mungkin ada yang berpikir, akan langsung menyentuh hati orang, karena orang yang berperilaku demikian pasti hidup sesuai dengan ajarannya. Para pelayan yang mempraktekkan apa yang diajarkannya pasti akan mudah dipahami, tetapi bahkan pelayan yang demikian sekalipun tidak selalu bisa berhasil.

“Anak Manusia datang makan dan minum.” Ia berkata kepada mereka. Kristus mengadakan pembicaraan dengan berbagai macam orang, tidak terikat kepada satu standar tertentu. Ia sangat bersahabat dan mudah didatangi, tidak menjauh dari kelompok tertentu, dan bahkan kadangkala hadir dalam perjamuan, baik dengan orang-orang Farisi maupun dengan pemungut cukai. Mereka yang tidak suka kepada merengutnya Yohanes Pembaptis mungkin akan tertarik kepada senyumnya Kristus. Nampaknya Paulus belajar dari hal ini untuk “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya” (1 Korintus 9:22). Sekarang Tuhan Yesus, dalam kebebasan-Nya, sama sekali tidak mengecam Yohanes Pembaptis, meski karakter keduanya sangatlah berbeda.

DOA: Bapa Surgawi, kami bersyukur karena Engkau memberikan kepada kami kelahiran baru secara rohani sehingga kami bisa mengenal kasih-Mu. Engkau menyatukan kami dengan Anak-Mu sehingga kami bisa melayani orang-orang yang terhilang dengan kuasa Roh Kudus. Ampunilah kami kalau kami mengabaikan panggilan-Mu dan sudah dikuasai oleh kekhawatiran jaman ini dan ketakutan duniawi. Arahkan pandangan kami kepada Anak-Mu yang akan datang sehingga kami tidak bersikap seperti anak-anak, tetapi agar kami mempersiapkan jalan bagi kedatangan yang penuh kemuliaan dari Dia yang Akan Datang.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Yesus membandingkan orang-orang di jaman itu dengan anak-anak?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 26, 2023, at 04:46 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)