Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Genesis -- Genesis 05 (Is marriage good?)
This page in: --Cebuano -- English -- French -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Telugu -- Yoruba

Previous Genesis 04 -- Next Genesis 06

KEJADIAN - Apa Pendapat Anda Tentang Adam dan Hawa?
Awal dari Kehidupan Manusia, Dosa dan Rencana Keselamatan Allah

05 -- Apakah pernikahan itu baik?


KEJADIAN 2:18-25
18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu 21 TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. 24 "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Allah menciptakan manusia untuk bertanggung-jawab atas binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan dan seluruh bumi, tetapi tidak untuk manusia lainnya. Prinsip ini harus kita mengerti dan terapkan di sekolah-sekolah, di dalam dunia ekonomi, dan di dalam dunia politik. Pada dasarnya, semua manusia bebas, tetapi semua binatang diberikan kepada manusia untuk dijaga dan untuk dimengerti dan untuk memimpin mereka. Inilah maksud dari ayat bahwa Adam menamai mereka. Tetapi manusia dengan sesamanya tertutup satu dengan lainnya, tetap tidak saling memahami dengan utuh. Juga dia tidak untuk menghakimi sesamanya, karena menghakimi manusia adalah dalam kuasa Allah, karena hanya Allah yang mengetahui apa yang ada pada manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar-Nya. Jadi Dia tahu rahasia jiwamu, setiap sudutnya dan kerumitannya dan kebutuhannya. Dia mampu menyembuhkan anda.

Kemudian Allah tahu bahwa manusia membutuh seseorang untuk menolongnya, seseorang yang lebih dekat daripada orangtuanya. Oleh karenanya Dia menciptakan seorang wanita, yang sederajat dengannya dan serasi dengannya. Penjabaran tentang bagaimana seorang wanita dijadikan sederajat dengan pria diungkapkan dalam sebuah tafsiran lama berikut ini: “Allah tidak mengambil tulang dari kepala pria supaya istrinya berkuasa atas dia. Dan Allah tidak mengambil dari kakinya supaya dia dapat menginjak-ijak istrinya. Melainkan, Allah mengambil tulang rusuknya supaya istrinya dapat berdiri berdampingan dengannya dan melayaninya, seperti dia melayani istrinya dengan kasih dan kesabaran dan sukacita.” Walaupun laki- laki menjadi kepala bagi wanita setelah kejatuhan dalam dosa, namun laki-laki lah yang keluar meninggalkan keluarganya untuk bersama dengan istrinya, dan bukan sebaliknya. Inilah rahasia yang besar yang ditegaskan Kristus dalam perkataan.

Demikianlah pernikahan bukan hanya penyatuan tubuh, tetapi terutama adalah penyatuan secara rohani dan emosi. Allah tidak menciptakan laki-laki untuk dua atau tiga orang wanita, tetapi hanya satu, sehingga dia dapat mengenalnya dan mengasihinya dan menjadi satu keluarga dengannya, di mana kasih menutupi kebencian dan kebutuhan. Demikianlah penyatuan tubuh adalah bagian dari kesatuan cinta, karena sang kekasih melayani pasangannya dengan seluruh keberadaannya, sampai pada masa tua dan masa sakit.

Jadi janji nikah adalah hadiah dari Allah, dari sebelum manusia jatuh dalam dosa. Kesatuan tubuh dalam pernikahan bukanlah dosa, karena berasal dari Firdaus. Tetapi, semua kenajisan dalam pikiran, ataupun perkataan ataupun perbuatan,yang terjadi diluar pernikahan, adalah bukti dosa. Sungguh menyedihkan karena hari ini kita tidak hidup dalam kemurnian Firdaus, melainkan hidup dalam lereng menuju neraka! Bukalah mata anda, maka anda akan melihat percabulan di jalan-jalan, di televisi dan juga di dalam hati anda.

HAFALKAN: TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18 (TB))

DOA: Ya Bapa, Engkau mengenalku dan Engkau tahu pikiran-pikiranku yang najis. Ampuni dosaku dan kuduskan hatiku dan tubuhku supaya aku menjadi murni. Jagalah aku untuk setia pada pasangan hidupku, dan ajarku untuk melayani dalam pernikahan yang sehati, seperti semua pendamping hidup di Saudi Arabia, dan Yemen dan Oman.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 24, 2022, at 03:35 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)