Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy Spirit and the Apostles of Christ
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
III. Roh Kudus dan Para Rasul Yesus Kristus

9. Roh Kudus di dalam Wahyu Yesus Kristus Kepada Yohanes

(dituliskan antara tahun 94-96 Masehi)



WAHYU 1:4
4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, ...

Kata “tujuh” di dalam kitab Wahyu berarti “kesempurnaan” dari suatu barang, sebuah kelompok, atau sebuah perkumpulan. Di dalam salam yang diberikan oleh Yohanes kepada ketujuh jemaat di sana, dan juga kepada cabang-cabang pelayanan persekutuan rumah yang ada, ia terlebih dahulu mengingatkan mereka akan anugerah Ilahi yang sudah mengampuni mereka dari segala dosa mereka. Ia berbicara mengenai damai sejahtera yang mengalir dari pendamaian dengan Allah yang Kudus, yang di masa lalu dan di masa sekarang tetap sama, dan yang akan menyatakan diri dalam kemuliaan pada masa akhir jaman.

Setelah itu, Yohanes memberikan salam kepada semua jemaat di propinsi Asia dari ketujuh Roh, yang ada di hadapan tahta Allah. Sang Rasul ingin agar pemimpin dari ketujuh jemaat itu untuk memahami bahwa untuk masing-masing jemaat di wilayah itu, kepenuhan Roh Kudus senantiasa tersedia. Keseluruhan Roh ada di hadapan Allah, menyatakan tentang hakekat dan makna dari keagungan dan kemuliaan-Nya.

WAHYU 1:10-11
10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, 11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini ...

Saat itu adalah hari Tuhan, hari Minggu, di pulau gersang yang bernama Patmos. Yohanes sedang berdoa dan merenungkan tentang semua yang sudah dilakukan Tuhan di masa lalu. Ia berpikir tentang jemaat di Efesus, dan bagaimana Tuhan sudah memakai Paulus untuk mendirikannya, dan memakai dia, Yohanes, untuk menumbuhkannya. Ia mengingat tentang bagaimana penganiayaan sangat mengancam, sebagai akibat dari penyembahan terhadap Kaisar, dan penganiayaan itu akan terjadi di ketujuh jemaat yang ada di propinsi Asia.

Roh Tuhan kemudian datang ke atasnya dan mulai memenuhi pikiran dan perasaannya. Ia mendengar di belakangnya suatu suara yang nyaring yang memerintahkan kepadanya untuk menuliskan semua itu di dalam sebuah kitab. Itu adalah jawaban dari surga atas pertanyaan yang muncul di dalam pikirannya pada saat ia merenung. Ia harus mengirimkan seluruh jawaban itu kepada jemaat-jemaat yang berbeda di Asia.

Ketika sang bapa gereja itu menoleh ia melihat penampakkan Tuhan Yesus yang sangat mulia. Ia menuliskan, “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Wahyu 1:17-18). Tuhan kemudian melanjutkan dengan mendiktekan kepadanya tujuh surat kepada para pemimpin dari ketujuh jemaat.


Dari Ketujuh Surat

WAHYU 2:7
7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Di dalam suratnya kepada para pemimpin jemaat di Efesus, Yesus menjelaskan tentang diri-Nya sebagai Dia yang berjalan di antara ketujuh kaki dian, sebagai Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan berkat-Nya. Ini berarti bahwa Yohanes tidak perlu takut akan datangnya penganiayaan, karena Dia, Tuhan, memperhatikan jemaat-Nya, dan akan menjaga seluruh pemimpin di dalam tangan-Nya yang kuat.

Yesus memulai dengan memuji pemimpin jemaat induk di Efesus karena ketekunannya, kerja kerasnya dan kesabarannya. Ia sudah dengan benar membuka topeng para nabi palsu dan tidak mengenal lelah memikul bebannya yang berat. Akan tetapi, karena banyaknya kegiatannya, ia sudah kehilangan kasihnya yang mula-mula. Dan dengan itu, ia sudah menjadi pekerja yang rutinitas saja. Apabila ia tidak segera bertobat dan dengan tulus kembali kepada kasih yang mula-mula, maka Ia, Tuhan, pasti akan mengambil kaki dian dari padanya.

Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat di seluruh dunia bahkan sampai hari ini! Barangsiapa mengalahkan kelemahan rohani dengan menggunakan kuasa Yesus dan tetap setia kepada Tuhan di dalam penganiayaan yang akan datang, Tuhan akan memberinya makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. Jadi, ia tidak akan pernah mati (Kejadian 2:9; 3:22, 24; Wahyu 22:2).

WAHYU 2:11
11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.

Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada pemimpin jemaat di Smirna (Izmir) sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, Yang telah mati dan hidup kembali. Ia menghiburkan penatua yang sedang gelisah karena kecemasan, kemiskinan dan penghujatan yang diterimanya dari orang-orang Yahudi yang ada di sana. Ia memerintahkan kepadanya, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10).

Kemudian, Yesus menguatkan seluruh pemimpin jemaat: Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat. Barangsiapa mengalahkan ketakutan akan kematian dan penderitaan karena Yesus, melalui kuasa dari Roh Penghiburan, tidak akan pernah masuk ke dalam penghukuman kekal. Ia juga tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua pada saat dimana orang-orang lain, dengan ketakutan dan kengerian yang besar, meminta mati, tetapi tetap tidak bisa mati.

WAHYU 2:17
17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya.

Yesus menyatakan diri-Nya kepada pemimpin jemaat di Pergamus sebagai Hakim yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua. Ia memuji pemimpin yang setia itu karena keberaniannya dan bahwa ia tidak mengenal takut, secara khusus kalau diingat bahwa ia berada di tahta Iblis. Namun Tuhan juga menegur dia karena mengijinkan beberapa anggota jemaatnya untuk mengambil bagian di dalam penyembahan kepada dewa-dewa asing. Pengaruh berbagai budaya ini harus segera diakhiri, kalau tidak, kata Tuhan, maka ia akan menghakimi orang-orang yang terombang-ambing di dalam ketaatan mereka.

Barangsiapa yang telinganya tidak mampat hendaknya mendengar apa yang dikatakan Roh kepada semua gereja yang ada di dunia: Orang yang dengan tegas menolak bujukan dari budaya yang tidak sesuai dengan kebenaran di lingkungannya, dan yang hanya hidup bagi gereja Tuhan, bagi Dia Tuhan akan memberikan roti surgawi. Ia juga akan dikaruniai batu putih, yang di atasnya tertulis nama barunya.

WAHYU 2:26-29
26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; 27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku -- 28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. 29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada pemimpin jemaat di Tiatira sebagai Anak Allah, yang akan datang dengan mata yang menyala-nyala di dalam murka yang kudus, dengan kaki tembaga yang menyala untuk meremukkan sampai hancur menjadi debu, semua kejahatan yang ada di dalam jemaat-Nya. Ia memuji iman, kasih dan kesabaran dari pemimpin yang sangat bertanggungjawab di sana, tetapi dengan tegas menegurnya karena ia terlalu ramah dan mengijinkan seorang tukang tenung untuk membawa anggota-anggota jemaat masuk ke dalam jebakan Iblis. Ia akan memberikan kesempatan kepada tukang tenung itu untuk bertobat, tetapi kalau tidak, maka ia dan anak-anaknya akan mati.

Barangsiapa berpegang erat kepada pekerjaan Yesus dan mengalahkan pengaruh Iblis di dalam gerejanya di dalam nama Yesus, baginya Tuhan akan memberikan kuasa untuk missi menjangkau dunia—sebagaimana Dia, Anak Allah, sudah menerima kuasa dari Bapa-Nya untuk menghancurkan pekerjaan Iblis. Orang yang berjuang di dalam Roh Kudus harus mengenali kedatangan Tuhan, bintang yang gilang-gemilang, sebagai tanda yang pertama dan paling utama tentang hari baru yang datang ke dalam dunia. Berkaitan dengan pengaruh okultisme, jemaat-jemaat senantiasa mendapatkan peringatan:barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

WAHYU 3:1, 5, 6 3:1
1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! ... 5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. 6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Yesus memperkenalkan diri kepada pemimpin gereja yang mati secara rohani di Sardis sebagai Tuhan, dan di dalam Dia keseluruhan kepenuhan Roh Kudus tersedia. Ia sudah siap akan membangunkan dia yang sedang hidup di dalam jaminan yang palsu yang sudah hampir mati, dari kematian rohaninya. Yesus memberikan kepadanya lima perintah singkat untuk membangunkannya dan, sekali lagi, membuat dia berdiri kembali melaksanakan tanggungjawabnya. Para hamba Tuhan yang sudah keracunan secara teologis harus membaca dan memahami isi surat kepada jemaat ini!

Bagi orang yang sudah tertidur secara rohani, Tuhan banyak memberikan janji, bahkan lebih banyak janji dibandingkan kepada para pemimpin jemaat yang lainnya, apabila dia membiarkan dirinya dibangunkan oleh panggilan Yesus. Kalau demikian yang terjadi, ia akan menang di dalam kuasa Roh Kudus. Ia juga, sebagai orang yang dibenarkan, akan mengenakan pakaian putih, yang menyatakan kebenaran Allah. Namanya tidak akan dihapus dari Kitab Kehidupan, meskipun ia sudah mati nanti. Pada hari penghakiman terakhir, Yesus akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Nya dan di hadapan para malaikat-Nya. Kalau saja banyak jemaat dan pemimpin jemaat masa kini yang mendengar kepada apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat itu!

WAHYU 3:12-13
12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. 13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Yesus menyebut diri-Nya kepada pemimpin jemaat di Filadelfia sebagai Yang memegang kunci untuk semua penyimpanan. Ia tahu pekerjaan dari pemimpin yang bertanggungjawab ini, dan akan membukakan baginya pintu yang tidak akan bisa ditutup oleh siapapun. Meskipun pemimpin jemaat ini hanya memiliki kekuatan yang sedikit saja, ia masih tetap memelihara firman Yesus. Tuhan sendiri akan menaklukkan orang-orang Yahudi yang keras kepala, sehingga mereka akan datang dan menyembah Allah di hadapan pemimpin jemaat ini, dan mengakui ia memang dipercaya oleh Allah untuk kota itu. Demi kesetiaan-Nya sendiri, Tuhan akan memelihara dia dari kesengsaraan besar yang akan segera menimpa seluruh dunia. Tuhan kemudian menyatakan kepadanya, “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” (Wahyu 3:11).

Yesus kemudian menghiburnya dengan sebuah janji: Kalau dia, di dalam kuasa Roh Kudus, mengalahkan cobaan-cobaannya, dan dengan penuh kasih menahan perlawanan dari orang-orang Yahudi, dan tidak menyimpang kepada kepercayaan sesat penyembahan kepada Kaisar, Tuhan akan menjadikan dia sebagai sokoguru di dalam Bait Allah milik-Nya, dan padanya akan dituliskan nama Bapa, Anak dan nama Yerusalem baru. Ini akan membuat dia tetap aman di dalam Tritunggal yang Kudus di sepanjang kekekalan. Siapakah yang mendengar dan mengerti apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat?

WAHYU 3:21-22
21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. 22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada pemimpin jemaat Laodikia yang kaya tetapi tidak memiliki kepedulian itu sebagai Permulaan dari ciptaan Allah, Saksi yang Benar. Namun, pemimpin jemaat ini yang akan dimuntahkan oleh Yesus. Yesus mengancam untuk memuntahkannya dari mulut-Nya kalau ia tidak menjadi panas atau dingin. Kekayaannya tidak ada gunanya sama sekali, dan pelumas mata yang dihasilkan di kota itu dihubungkan dengan kenyataan bahwa ia juga memerlukan minyak untuk melumasi matanya. Sebagai penghasil pakaian, terutama sekali, harus membuat dia mengenakan pakaian putih kebenaran, sehingga keadaannya yang telanjang dan memalukan itu bisa ditutupi. Tuhan akan menghukum dia karena kasih-Nya kepada pemimpin jemaat di sana, dengan tujuan agar dia kembali kepada akal sehatnya. Ia perlu belajar cepat bertobat dalam pertobatan yang penuh.

Yesus menawarkan kepada pemimpin yang nampaknya kaya itu sebuah janji yang paling besar, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20). Kalau orang itu siap untuk meninggalkan persandaranya akan kekayaannya, Yesus akan menetapkan dia di tahta-Nya bersama dengan Dia di surga—sama seperti Dia sendiri juga sudah mengalahkan dunia dan duduk bersama dengan Bapa-Nya di tahta surgawi. Siapakah yang memahami kasih Anak Allah yang mencari dan yang menyelamatkan? Siapakah yang mendengar apa yang dikatakan Roh di jaman ini kepada jemaat-jemaat di negara-negara industri yang kaya? Siapa yang masih siap untuk bertobat di jaman ini?


Penyembahan kepada Allah dan Anak Domba-Nya

WAHYU 4:2-3
2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. 3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Di dalam kuasa dan hikmat Roh Kudus, Yohanes diangkat ke pintu ruangan tahta Allah. Dari sana ia bisa melihat tahta Allah yang sangat agung. Tahta itu tidak kosong, karena Dia yang duduk di atasnya nampak bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Allah kita adalah kasih yang suci, di dalam Dia cahaya kesucian-Nya yang tak bernoda dan keagungan kasih karunia-Nya saling menyatu. Pelangi yang bagaikan zamrud yang hijau yang melingkungi tahta itu berbicara mengenai kuasa dan kekuatan dari Yang Mahakuasa, yang memancarkan kasih dan kekudusan-Nya.

WAHYU 4:5
5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Tahta Allah menyerupai sebuah panel energi, dimana seluruh dunia diatur dan diarahkan. Guntur dan kilat adalah tanda-tanda kuasa dan keagungan Allah, tetapi juga murka dan penghakiman-Nya. Suara-suara itu bisa berupa seruan dari para pengikut Kristus yang sedang dianiaya, atau penyembahan dan lagu pujian dari orang-orang yang miskin dan papa, yang, meskipun mengalami kekurangan dan kelaparan, tetap memuji Bapa yang di surga. Sangat menarik melihat tujuh obor yang menyala-nyala di hadapan tahta Allah. Terangnya menyinari semua bagian yang gelap dan membukakan semua yang tersembunyi. Dari obor itu juga memancar lidah-lidah api yang menghinggapi mereka yang sedang berdoa pada hari Pentakosta. Keseluruhan kepenuhan Roh Allah berkehendak untuk membakar semua dosa dan menyalakan iman dan kasih yang baru di dalam diri kita.

WAHYU 5:6
6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Yohanes melihat penobatan yang sangat dramatis dari Anak Domba Allah. Tidak seorangpun yang bisa membuka kitab kudus dengan tujuh meterai dari tangan Allah yang penuh berkat, selain Anak Domba Allah yang sudah disembelih itu. Ia saja yang layak menerima kuasa dan penghakiman atas seluruh dunia ke dalam tangan-Nya.

Anak Domba kecil yang tak bersalah itu, bukannya lemah dan tak berdaya, karena ia memiliki tujuh tanduk yang melambangkan kemahakuasaan Allah, dan tujuh mata yang menggambarkan kegenapan Roh Kudus. Ketujuh Roh Allah akan diutus oleh Anak Domba ke seluruh dunia, sehingga mereka bisa menyelamatkan orang-orang yang bisa diselamatkan, dan menyucikan apa yang perlu disucikan. Pelayanan missi dunia sang Anak Domba itu berlangsung terus siang dan malam, baik kita ketahui ataupun tidak, dan apakah kita membuka diri terhadap Roh itu ataupun tidak. Kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya terjadi! Penghiburan yang sangat luar biasa tersimpan di dalam kitab Wahyu! Siapa yang bersyukur kepada Bapa dan Anak atas kasih yang kudus dan atas kemenangan surgawi di dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia?


Roh Allah dan Antikristus

WAHYU 11:8
8 Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.

Anak Domba Allah yang berkuasa akan memperhadapkan Israel dengan keputusan yang sangat sulit di akhir jaman. Ia akan mengutus dua saksi-Nya dan memperlengkapi mereka dengan kuasa yang besar, sehingga mereka bisa melakukan tanda-tanda penghakiman Musa dan Elia terhadap kaum sejaman mereka yang keras kepala. Namun hanya sedikit yang menjadi percaya. Iblis akan mengambil kesempatan dan menyusup masuk menunjukkan kuasanya dan kemudian mengutus anaknya, sang Antikristus, untuk membunuh kedua saksi Kristus itu.

Mayat kedua orang martir itu tidak akan dikuburkan, sebagai balasan atas mujizat berupa penghukuman yang mereka turunkan ke atas Yerusalem yang memberontak kepada Allah. Justru, mayat keduanya dijadikan tontonan umum, dan anjing-anjing memakan mayat mereka. Televisi akan menyajikan siaran dari dekat menunjukkan mayat orang yang tadinya sangat ditakuti itu—untuk menunjukkan kemenangan sang penguasa dunia itu. Pada jaman itu Yerusalem akan, dalam kacamata rohani, menjadi sama dengan Sodom, dengan segala macam perjinahan yang dilakukan, dan Mesir, dengan segala macam penyembahan berhala yang dilakukan. Karena hal itu kemudian mereka yang masih hidup, sekali lagi, tidak akan bisa mengenali Tuhan mereka, sama seperti mereka juga tidak bisa mengenali Dia ketika mereka menyalibkan Dia.

WAHYU 11:11-12
11 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. 12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Tiga hari setelah mereka diperlakukan dengan penuh penghinaan dan dibunuh, roh kehidupan dari Allah akan masuk ke dalam kedua mayat itu. Siaran televisi juga akan menangkap bagaimana orang yang mati itu menjadi hidup kembali, dan juga memperdengarkan berulang-ulang suara dari surga, yang memerintahkan agar kedua saksi yang sudah dibangkitkan itu untuk naik ke surga. Semua orang yang melihat akan menjadi sangat ketakutan dan gemetar karena hukuman Allah sudah tak terhindarkan. Para penonton yang sangat ketakutan akan menyaksikan bagaimana kedua saksi itu akan naik ke surga, diselubungi awan.

WAHYU 14:13
13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.

Antikristus dan nabi-nabi palsunya akan, setelah beberapa waktu berpura-pura mengejar kedamaian, menuntut orang banyak untuk menyembah penguasa tiran itu. Mereka akan menyiksa dan membunuh orang yang tidak mau tunduk tanpa syarat kepada mereka. Masa itu akan menjadi masa pengujian bagi orang-orang Kristen di seluruh dunia, dan akan menunjukkan apakah mereka lebih mengasihi hidup mereka dibandingkan dengan mengasihi Anak Domba Allah, dengan memahami bahwa satu-satunya yang tetap bisa dipastikan adalah Roh Kudus yang berdiam di dalam kehidupan sampai selamanya.

Suatu suara dari surga akan memberkati para pengikut Kristus yang sejati, yaitu mereka yang, di tengah-tengah semua cobaan di akhir jaman, tetap setia kepada Tuhan. Mereka tetap tinggal “di dalam Dia” meskipun mereka harus dibunuh di tengah-tengah kemurkaan Iblis. Roh Kudus menegaskan “Sungguh,” dan bersaksi bahwa para martir itu akan diberi perhentian dari semua penganiayaan yang menimpa mereka dan menerima kelegaan dari Allah. Semua yang sudah mereka berikan di dalam kasih dan doa bagi musuh-musuh mereka akan menjadi penghargaan bagi mereka (Matius 25:34-36; 1 Korintus 13:3).

WAHYU 17:3
3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Yohanes adalah nabi dari para nabi, yang menyatukan nubuat dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru di dalam kitab wahyunya. Roh Allah bisa membawanya ke padang gurun, lambang dari kebinasaan dan kematian. Di sana ia melihat seorang perempuan yang menarik duduk di atas seekor binatang yang merah ungu. Naga itu memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Ia bisa mengijinkan tujuh agama dan filsafat yang berbeda untuk berbicara, meskipun masing-masing memberikan pendapat yang bertentangan dengan kepala-kepala yang lain yang juga berbicara. Naga itu bukan hanya raja segala dusta, tetapi juga memiliki kuasa atas sepuluh kuasa dunia. Di tubuh binatang itu penuh tertulis nama-nama hujat, yang menyatakan pemberontakannya melawan Allah.

Yang sangat spesial dari penggambaran tentang Antikristus ini adalah perempuan yang duduk di atas punggungnya, yang mengenakan kain dengan warna yang dipakai oleh para uskup dan kardinal, yang mengarahkan binatang itu dengan tangan yang tenang. Beberapa penafsir mengatakan bawa perempuan ini adalah kaum Yudaisme yang haus kekuasaan dan gereja Kristus yang dipenuhi hasrat keduniawian. Roh Allah menganggap penting bahwa ketujuh jemaat itu pada waktunya akan memahami kengerian dari apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga mereka bisa menghindar dari bujukan dari kehormatan, kepintaran dan kekayaan.

WAHYU 19:10
10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.

Utusan Allah itu, yang menyatakan diri di dalam terang kemuliaan Tuhannya, menunjukkan kepada Yohanes kebinasaan yang sangat mendadak dari pelacur Babel itu, yaitu sinagoge liberal, dan gereja liberal. Utusan Allah itu membiarkan Yohanes mendengarkan suara nyanyian para malaikat dan orang-orang kudus yang terjadi di surga, memberitakan kebinasaan dari sang penggoda itu. Utusan itu meyakinkan Yohanes bahwa pengantin perempuan Kristus, yaitu gereja yang teraniaya, akan mengenakan pakaian pengantin berwarna putih yang melambangkan kebenaran. Pengetahuan akan kontras yang luar biasa ini begitu menakjubkan bagi sang nabi. Ia tersungkur dan mau menyembah utusan Allah yang menyampaikan nubuatan itu kepadanya. Namun, utusan itu menunjukkan diri sebagai hamba Kristus yang benar, dan langsung melarang Yohanes untuk menyembah salah satu malaikat atau orang-orang kudus itu. Ia memerintahkan semua orang yang dikuasai ketakjuban karena penghakiman dan karena pernyataan akan kemuliaan itu untuk hanya menyembah Allah Tritunggal saja.

Perintah ini berisi hikmat di dalam Roh Kudus. Roh nubuatan tidak akan membiarkan kita menyembah siapapun selain Allah, dan tidak memberikan penghormatan yang berlebihan kepada pekerjaan atau aturan yang mereka buat. Namun, kita dibawa kepada sang Pencipta, Pemberi Hukum, dan Penebus saja. Pemujaan kepada para nabi, Budha, Bunda Maria, para rasul atau Muhammad, dan juga penyembahan terhadap mereka, sangat tidak Alkitabiah, dan bahkan merupakan penghujatan. Tuhan sajalah Allah kita. Ia menantikan pengucapan syukur kita dan penyembahan kita kepada-Nya (Lukas 1:46-50). Apakah ada yang anda sembah selain Allah? Bagaimanakah anda memakai waktu dan uang anda? Apa atau siapa yang anda kasihi lebih dari Allah? Bertobatlah dan langsung menyembah Tuhan sampai selama-lamanya.


Roh Kudus dan Ciptaan Baru

WAHYU 21:9-11
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." 10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. 11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Sebuah suara dari surga menyatakan kepada Yohanes rahasia dari ciptaan baru yang dilakukan oleh Roh Kudus. Suara itu meyakinkannya bahwa Allah sendiri yang akan berdiam di antara umat-Nya, orang-orang kudus yang diselamatkan dari antara segala bangsa (Wahyu 21:3-5). Setelah itu, salah satu dari ketujuh malaikat penghakiman itu mendatangi sang nabi dan berjanji untuk menunjukkan kepadanya pengantin perempuan Kristus – sang Anak Domba yang sudah disembelih.

Yohanes dipimpin oleh Roh Kudus ke sebuah gunung yang sangat besar untuk melihat pemandangan yang sangat luar biasa—sebuah kota emas dalam bentuk kubus yang sangat besar yang turun dari surga. Kemuliaan Allah memancar dari kota itu (Yohanes 17:22-24), dan terang cahaya kemuliaannya tak bercela dalam kemurniannya. Sebagaimana kubus memiliki ukuran yang sama dalam tinggi, lebar dan panjangnya, demikian juga kepenuhan jemaat Kristus. Jemaat dipelihara aman di dalam Allah Tritunggal, yang senantiasa berdiam di dalamnya. Yerusalem surgawi bukanlah kota yang dibuat menggunakan unsur-unsur di alam ini. Namun, ia akan melambangkan kesatuan dari semua orang-orang kudus yang sudah diselamatkan yang akan bersama-sama menyembah di hadirat Allah.

WAHYU 22:6
6 Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.

Penglihatan dan gambaran di dalam kitab Wahyu tidak selalu bisa masuk akal, dan tidak bisa diukur dengan memakai pembandingan ukuran dari dunia ini. Wahyu ini bersifat rohani, dan hanya bisa dipahami di dalam Roh. Semua pernyataan yang benar berasal langsung dari Allah, yang menanamkan Roh-Nya ke dalam hidup para nabi-Nya sehingga mereka bisa melihat dan mendengar apakah kehendak Allah, dan mengerti apa yang harus disampaikannya. Perkataan-perkataan mereka benar dan pasti, bahkan kalaupun kita tidak bisa langsung memahaminya. Dari waktu ke waktu Roh Allah berbicara kepada kita melalui nabi-nabi-Nya, menyatakan apa yang akan terjadi di masa depan baik yang dekat maupun yang jauh. Dengan demikian, jemaat bisa mempersiapkan dengan iman dan doa, karena semua itu baru akan terjadi.

WAHYU 22:17
17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.

Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk mempersiapkan jemaat Anak Domba untuk kedatangan Kristus yang akan segera terjadi (Wahyu 2:1-3, 22). Roh Allah dan penganiayaan yang sangat besar dari Antikristus akan menyebabkan jemaat di akhir jaman akan merindukan Pengantin mereka untuk segera datang. Jemaat akan berseru dengan penuh harap, “Maranata! Datanglah, Tuhan Yesus!”

Roh sendiri menolong kita di dalam kelemahan kita dan mendorong kita untuk berdoa, “Datanglah, Tuhanku! Datanglah!” Cobaan dan dosa di dunia ini akan berkembang begitu besar sehingga tidak ada satu orangpun yang, di dalam dan dari dirinya sendiri, akan merasa diberkati atau berbahagia. Karena itu, Roh, dengan seruan-Nya “Datanglah” dari sepanjang waktu, mengingatkan kita bahwa kita perlu terus merindukan kedatangan kembali Tuhan kita dengan segenap hati dan tubuh kita.

Pada saat yang sama, Roh Kudus mengalir tanpa bisa dihalangi, seperti sungai yang besar dan deras melalui segala tempat yang ada (Wahyu 22:1-5). Barangsiapa menunduk diundang untuk meminum dari “air hidup”i itu dan dipuaskan. Ia juga diberi tugas untuk memanggil orang-orang lain agar mereka minum dari sungai kasih karunia, yang mengalir dari tahta Allah dan Anak Domba-Nya. Sudahkah anda minum dari air kehidupan? Apakah anda sudah dipuaskan? Kalau sudah, undanglah orang-orang lain agar mereka juga datang dan minum dari mata air anugerah itu. Mereka, juga, bisa minum dan dipuaskan dengan kasih dan damai sejahtera dari Allah.

DOA: Kami menyembah Engkau, Bapa, Anak dan Roh Kudus, karena Engkau sudah menyiapkan keselamatan yang belum pernah terbersit di dalam pikiran manusia, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum nampak oleh mata siapapun. Kami menyembah Engkau karena Engkau dengan cuma-cuma membasuhkan orang-orang berdosa dan menempatkan Roh Kudus-Mu di dalam tubuh kami yang fana—sebuah jaminan bahwa kami bisa mengasihi, sebagaimana Engkau mengasihi, dan hidup selamanya, sebagaimana Engkau hidup selamanya. Ampunilah kami ketika kami terlalu banyak berpikir untuk diri kami sendiri dan keluarga kami. Tingkatkanlah pemahaman kami, sehingga kami bisa mengasihi dan memberkati semua orang yang belum mengenal keselamatan yang dari-Mu, sehingga mereka juga bisa membuka diri mereka kepada anugerah-Mu. Kami bersyukur kepada Anak Domba Allah, yang sudah mengutus Roh-Nya dengan kuasa dan kewenangan ke seluruh penjuru bumi, bahkan sampai menjelang saat hari besar kedatangan-Mu kembali ke dunia. Haleluya!

Maka aku melihat
di tengah-tengah
takhta dan keempat makhluk itu
dan di tengah-tengah tua-tua itu
berdiri seekor
Anak Domba seperti
telah disembelih,

bertanduk tujuh
dan bermata tujuh:
itulah
ketujuh Roh Allah
yang diutus ke seluruh bumi.

(Wahyu 5:6)

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 11:23 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)