Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy spirit in the Gospels
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
II. Roh Kudus di dalam Kitab-Kitab Injil

2. Pernyataan Roh Kudus pada saat Baptisan Yesus di Sungai Yordan



MATIUS 3:8-12
8 “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. 9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
(lihat juga Markus 1:3-13 dan Lukas 3:1-22)

Nabi yang paling penting dari Perjanjian Lama memberitakan pertobatan yang tanpa kompromi dan menuntut dari semua pendengarnya kesiapan untuk berpaling dari segala kecemaran. Ia memanggil mereka untuk mengakui dosa-dosa mereka dengan diselamkan ke dalam baptisan di sungai Yordan, sebuah tanda yang nampak jelas bahwa semua manusia berdosa dan layak ditenggelamkan. Yohanes menjelaskan kedatangan Mesias sebagai hakim dengan membawa kapak di tangan-Nya dan tanpa belas kasihan akan memotong dan membakar semua kayu yang sudah kering. Ia akan membersihkan pengirikan, menampi gandum, dan membakar semua debu jerami dengan api murka Allah.

Namun, Yohanes memahami, bahwa air baptisan ini tidak akan bisa memperbaharui kehidupan batin dari para pengikut yang baru bertobat itu, dan juga tidak bisa mematahkan kesombongan mereka. Karena itu, ia mengakui bahwa Mesias yang akan datang itu yang akan membaptiskan orang-orang yang sungguh-sungguh bertobat itu dengan Roh Kudus, sementara orang-orang yang mengandalkan kebenarannya sendiri yang mengeraskan hati akan menerima baptisan api. Yohanes Pembaptis menyebut orang-orang yang congkak dan merasa saleh itu sebagai keturunan ular beludak karena mereka berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan keselamatan mereka sendiri melalui ketaatan mereka yang berlebihan terhadap hukum Taurat dan berbagai aturan yang ada.

Khotbah pertobatan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis memang benar, karena Roh Kudus tidak membiarkan adanya dosa, bahkan di antara orang-orang yang percaya. Karena itu, sebuah pengakuan yang terbuka akan dosa seseorang perlu terjadi sebelum kasih karunia itu diterima, bersamaan dengan pertobatan yang mendalam dan kebencian yang besar akan perbuatan kecemaran dan kehendak yang kuat untuk meninggalkan kejahatan. Orang-orang percaya harus berusaha untuk menyingkapkan semua sudut-sudut yang gelap dari kehidupannya dengan belajar di dalam sekolah dari Roh Kudus. Semua kesalahan harus diakui di hadapan Allah. Hanya dengan demikian saja maka semua janji akan menjadi kenyataan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita” (I Yohanes 1:8-10)


Pernyataan Diri Tritunggal yang Kudus di dalam Pembaptisan Yesus Kristus

MATIUS 3:13-17
13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. 16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Ketika Yesus, sebagai seorang pemuda berusia sekitar 30 tahunan, datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptiskan, maka yang kemudian terjadi adalah sesuatu yang mirip dengan apa yang terjadi ketika Mari ibu-Nya mengunjungi Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis. Ketika Yesus mendekatinya, Yohanes langsung merasakan bahwa Dia, yang dilahirkan dari Roh Kudus, bukanlah seorang berdosa dan tidak membutuhkan baptisan pertobatan. Ia menolak membaptiskan Yesus! Namun, Yesus mau menunjukkan bahwa baptisan-Nya merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Namun, mengapa Yesus harus dibaptiskan sementara Dia tidak berdosa dan suci? Ia mau menggenapi kebenaran Allah! Karena itu harus diingat bahwa Yesus menanggung dosa semua manusia ke atas diri-Nya sendiri. Ia dibaptiskan bagi kita, orang-orang berdosa yang cemar, sebagai perwakilan bagi kita. Ia sudah lahir untuk menjadi korban pendamaian, mari untuk segala kesalahan dan kekejian manusia. Sejak pertama kali pelayanan-Nya di dunia ini, Ia menegaskan kenyataan bahwa Ia diutus untuk menggantikan kita menanggung murka Allah.

Karena itu, pintu surga terbuka lebar: karena itu, Roh Kudus menyatakan diri-Nya dalam rupa seekor merpati putih: karena itu, Allah sendiri berbicara! Setelah Yesus menegaskan tentang kematian-Nya menggantikan kita dan memikul salib-Nya, bahkan sebelum Ia mulai mengajar dan melakukan mujizat, Tritunggal yang Kudus sudah dimanifestasikan dengan cara yang luar biasa.

Pintu surga tidak lagi tertutup, tetapi sudah terbuka lebar! Jalan Allah sekarang bisa dijalani oleh siapa saja secara cuma-cuma. Dosa tidak lagi memisahkan manusia yang terkutuk dengan Allah yang Kudus. Roh Allah yang baik bisa turun tanpa ada halangan untuk datang dan hinggap di dalam diri Yesus yang tak berdosa. Turunnya Roh Kudus dengan penuh rahmat ini menyatakan kelemah-lembutan dan kerendahan hati-Nya, ketundukan-Nya kepada kehendak Allah, dan kasih-Nya kepada mereka yang terhilang. Jadi persamaan sifat karakter antara Yesus dengan Roh Kudus menjadi nampak kesetaraannya!

Dan kemudian Allah sendiri berfirman! Firman yang diucapkan Allah dalam peristiwa itu sangat unik dan luar biasa. Perkataan itu diulangi lagi ketika Yesus dipermuliakan, sebelum Ia disalibkan (Matius 17:5). Bapa di surga sangat bersukacita bahwa Anak-Nya yang sulung sudah mengalahkan kecongkakan, ego dan pemberontakan umat manusia, dan bahwa Ia sudah siap untuk mati sebagai korban pendamaian menggantikan manusia yang selalu diliputi keraguan. Tritunggal Kudus yang Esa meruntuhkan tembok pemisah dan berbicara dalam bahasa manusia dan menyampaikan pernyataan yang sangat penting kepada semua yang berasal dari debu tanah itu: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi yang memberikan sukacita yang suci kepada-Ku! Demikianlah, Tuhan Allah dan Bapa dari Yesus Kristus menyaksikan bahwa Dia, Anak-Nya yang dikasihi-Nya, adalah sepenuhnya penggenapan kehendak dan rancangan keselamatan-Nya. Yesus adalah firman Allah yang berdaulat! Ia tidak mengatakan hal lain kepada manusia. Keseluruhan kehendak dan rencana Allah dinyatakan di dalam Yesus. Ia adalah satu-satunya yang dilahirkan dari Roh Kudus! Di dalam Dia Roh berinkarnasi. Barangsiapa mau untuk memahami Roh Kudus harus belajar, mengikuti dan memahami Yesus.


Pertobatan Yohanes Pembaptis

YOHANES 1:29-37
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." 35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. 36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" 37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Pembaptisan Yesus dan turunnya Roh Allah dalam bentuk merpati memberikan kesan yang sangat mendalam dan nyata di dalam hati Yohanes Pembaptis. Ini adalah tanda dari Allah yang sebelumnya dinyatakan kepadanya yang melaluinya ia akan mengenali Mesias yang akan datang.

Akan tetapi, Mesias yang dinantikan itu tidak datang sebagai seorang Hakim, yang datang dengan membawa kapak dan api, tetapi sebagai Anak Domba Allah yang lemah lembut yang membiarkan diri-Nya dibaptiskan sama dengan orang-orang lain, dan yang memikul dosa manusia ke atas diri-Nya sendiri. Ia siap untuk mati sebagai korban pendamaian bagi orang-orang yang jahat! Pengakuan akan hal ini menghancurkan semua bentuk imajinasi di dalam diri pengkhotbah pertobatan yang berapi-api itu! Ia hanya bisa mengatakan, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” Sejak saat itu ia menyaksikan bahwa Yesus sajalah yang akan membaptiskan orang-orang yang bertobat dengan Roh Kudus.

Lebih lagi, Yohanes Pembaptis yang pertama kali menyaksikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Tidak ada yang memiliki kasih dan kedaulatan yang lebih besar untuk menyelamatkan orang-orang berdosa yang cemar selain Dia yang dilahirkan dari Roh Kudus. Yohanes begitu dikuasai oleh keyakinan ini sehingga ia memperkenalkan kepada para pengikutnya sang Anak Domba Allah, satu-satunya yang bisa secara mendasar mengubahkan kehidupan dan menyucikan mereka melalui baptisan dengan Roh Kudus.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 10:41 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)