Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 069 (The Sixth Seal)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.3 ANAK DOMBA ALLAH MEMBUKA KETUJUH METERAI (WAHYU 6:1-17)

6. Meterai Keenam: Awal dari Bencana Besar di Akhir Jaman (Wahyu 6:12-17)


WAHYU 6:12-17
12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. 13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. 14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. 15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. 16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." 17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”

Dengan wahyu ini Yohanes mengikuti apa yang pernah dilakukan Yesus Kristus. Inti dari yang dijelaskannya di dalam ayat-ayat itu, bisa kita temukan gambarannya di dalam Matius 24:29.

Wahyu tentang Akhir Jaman di dalam Perjanjian Lama: Sang Pelihat berusaha untuk tidak memakai kata-katanya sendiri dalam menjelaskan bencana di masa Akhir Jaman yang dinyatakan oleh wahyu yang ditunjukkan malaikat kepadanya, tetapi ia mengutip dari ingatannya beberapa nubuatan dari para nabi Perjanjian Lama.

Gulungan kitab di tangan Anak Domba Allah masih belum terbuka juga. Dibukanya keenam meterai itu tidak serta merta menunjukkan penjelasan tentang apa yang akan terjadi di masa Akhir Jaman. Yang ditunjukkan di dalam dibukanya meterai-meterai sebelumnya hanyalah gambaran kasar saja dan hanya bisa dipahami garis besarnya.

Namun di dalam penglihatannya ini Yohanes kemudian menyimpulkan berita dari para nabi Perjanjian Lama dan memperdalamnya, sementara ia menunjuk kepada Anak Domba Allah. Ia memberikan kesimpulan dari semua nubuatan dan karena itu ia menjadi sang pelihat dari para pelihat lainnya. Jangan sampai kita hanya membaca sepintas saja kata-kata di dalam ayat-ayat ini, karena berpikir bahwa kita sudah memahami isi tulisannya.

Alam semesta Berguncang: Yohanes sangat ketakutan ketika melihat bumi dan seluruh alam semesta berguncang pada saat Anak Domba Allah membuka meterai yang keenam. Tidak ada gunanya lagi semua perlindungan dan pengamanan manusia. Pada masa gempa bumi besar itu sama sekali tidak ada tempat untuk sembunyi.

Di dalam Perjanjian Lama gempa bumi menjadi tanda bahwa Allah datang untuk menjadi hakim atas dunia (Yesaya 13:13; Yehezkiel 38:19; Yoel 2:10; Nahum 1:5-6; Haggai 2:6). Gempa bumi adalah penghakiman Allah yang menimpa hati kita dan menyatakan segala kepalsuan kita sendiri. Dalam sekejap mata semua dosa kita nampak di hadapan kita ketika bumi berguncang.

Kalau anda membaca ayat-ayat yang disebutkan tadi dengan seksama, anda akan melihat bahwa roh nubuatan sudah menyatakan jauh sebelum kedatangan Kristus bahwa hari Tuhan akan datang dengan penuh kegentaran dalam kengerian dan murka. Semua kesalahan di dunia ini dan secara khusus yang berkaitan dengan penderitaan para martir akan dibukakan dan dihakimi. Yehezkiel melihat prototipe dari sebuah gempa bumi bersamaan dengan serangan yang dilakukan terhadap Israel yang dilakukan Gog dari Magog, yang sering dipahami di Timur Tengah sebagai “Russ dari Rusia” (Yehezkiel 38:18-39:29). Penulis surat Ibrani menjelaskan bahwa dunia yang lama harus diguncang sehingga ciptaan yang baru tidak akan bisa diguncangkan itu bisa dinyatakan (Ibrani 12:26-27). Anak Domba Allah melepaskan seluruh dunia dari pegangan sehingga bisa menciptakan dunia yang baru, yang rohani.

Muhammad mendengar dari beberapa pengajar Kristen di dekat wilayah Kaabah, yang sudah ada jauh sebelum dia lahir, bahwa Allah akan datang kembali, dan bahkan berdiri di depan pintu dan mengetuk. Bumi akan gemetar dan gunung-gunung akan terbang seperti wol yang dihembus angin, asap akan naik membubung dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Allah akan datang untuk menghakimi dan akan menuntut dari semua orang untuk menghitung secara lengkap seluruh kehidupannya.

Muhammad sangat ketakutan. Ia melarikan diri dan bersembunyi di gua Hira di sekitar kota Mekkah, dimana kemudian ia merasa mendengar sebuah suara yang memerintahkannya untuk memberikan peringatan mengenai penghakiman yang akan datang. Sepertiga dari Surat di dalam Al-Quran berisi gaung Islam dari berita yang ada di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa Allah akan datang untuk menghakimi dunia.

Manusia suka bersandar kepada kesehatan mereka, kepada udara, air dan matahari, musim panas dan musim dingin, dan menganggap semua itu sebagai fakta yang tidak akan bisa berubah. Kemudian Tuhan mengguncang sendi-sendi dasar dari keberadaan kita dengan dahsyat sehingga kita bisa memahami bahwa tidak ada sesuatupun yang bisa sepenuhnya diandalkan! Semua hanyalah karena kasih karunia! Kalau Tuhan menarik kasih karunia-Nya dari kita, maka kita tidak akan bisa hidup lebih lama lagi.

Matahari Yang Terselubung: Yohanes menunjuk kepada nubuat di dalam Perjanjian Lama untuk menjelaskan penglihatan yang sangat menakutkan itu: Matahari menjadi pudar seperti gumpalan karung goni, terangnya lenyap, dan langit menjadi tanda perkabungan dan pertobatan bagi seluruh dunia. Bulan menjadi merah seperti darah (Yesaya 13:9-12; 24:23; Yehezkiel 32:7; Yoel 2:10; 3:3-4; Amos 5:8; Matius 24:29). Penjelasan ini mengingatkan kepada keadaan badai pasir di Timur Tengah. Badai yang demikian bisa berlangsung selama berhari-hari. Pada masa itu sinar matahari nampak sangat pudar seperti diselimuti oleh tirai pasir, dan bulan juga menjadi pudar seolah-olah hampir menjadi padam.

Hujan Komet: Yohanes menjelaskan lebih lanjut lagi bahwa bintang-bintang berjatuhan ke bumi bagaikan pohon ara yang sudah masak berjatuhan karena dihembus angin. Orang-orang Kristen yang memakai pemikiran rasional saja seringkali harus mengerutkan kening ketika membaca bahasa yang dipakai oleh orang-orang di masa dahulu itu, sampai komet Shoemaker-Levy comet pecah menjadi lebih dari 22 pecahan antara tanggal 16 dan 22 July tahun 1994 di atmosfir dari planet terbesar di tata surya kita dengan kecepatan 60 km per detik. Masing-masing pecahan itu memiliki diameter sekitar satu kilometer dan menghasilkan energi setara dengan 250.000 bom hidrogen! Ribuan gambar dari peristiwa kosmik ini dibuat dengan menggunakan teleskop yang terbesar; hasil gambar terbaik bisa juga dilihat di internet (http://www.jpl.nasa.gov/sl9).

Jatuhnya pecahan komet-komet itu mengingatkan kepada penglihatan Yohanes yang mengataan bahwa bintang berjatuhan seperti buah ara yang berjatuhan dari pohon karena dihembus oleh angin yang keras.

Komet Shoemaker-Levy menjadi bagaikan tulisan di dinding Allah yang dibuat untuk para penghuni bumi, yang ditulis oleh Allah sendiri di tembok alam semesta untuk menunjukkan bahwa masa-masa akhir sedang datang. Banyak ilmuwan yang sangat terkesan oleh gambar yang sangat bagus dari akibat benturan meteor itu. Mereka tidak memahami bahwa apa yang terjadi itu merupakan petunjuk Allah di langit bahwa kita harus segera kembali kepada-Nya dan bertobat.

Tidak seorangpun di dunia ini yang mati karena meteorit dalam 1000 tahun terakhir ini, kata para ilmuwan. Tetapi pada saat yang sama mereka mengakui bahwa "Nördlinger Ries" yang memiliki diameter 25 km itu mulai ada sekitar 15 juta tahun yang lalu sebagai sebuah asteroid yang hanya berdiameter 1500 meter saja. Asteroid ini kemudian menarik begitu banyak debu, pasir dan batu-batu yang bertebaran ke dalam atmosfir sehingga matahari tertutupi olehnya dan kehilangan sinarnya dalam jangka waktu yang lama dan bulanpun hanya bersinar dengan sangat redup saja. Mungkin jaman es yang pernah terjadi di bumi kita disebabkan karena bencana ini.

Kalau salah satu dari 2000 asteroid besar yang memiliki diameter lebih dari satu kilometer atau salah satu dari 320.000 asteroid yang lebih kecil dengan diameter hanya 100 meter saja teralihkan dari orbitnya karena kekuatan gravitasi Yupiter, maka ada kemungkinan asteroid itu akan jatuh ke bumi kita. Kejadian bombardir planet Yupoter bisa menjadi “contoh” bahwa hal itu bukan hanya mungkin tetapi sudah sungguh-sungguh terjadi dan bisa difoto.

Apaka Kita Lambat untuk Mendengar? Siapakah yang mendengar suara Allah di alam semesta ini? Siapakah yang memahami peringatan-Nya? Siapakah yang sungguh-sungguh bertobat dan menasehati sesamanya untuk berbalik kepada Allah dan Anak Domba-Nya? Hari Tuhan akan datang secara tiba-tiba seperti pencuri di waktu malam. Siapa yang menyiapkan diri untuk kedatangan-Nya?

Orang-orang Jerman kuno pernah menganggap bahwa pada waktu akhir jaman, maka langit akan jatuh menimpa kepala mereka. Apakah mereka lebih bijaksana dibandingkan dengan kita yang hidup di jaman serba modern ini?

Di jaman ini film-film fiksi-ilmiah mempersiapkan generasi yang akan datang mengenai bahaya yang akan menimpa alam semesta. Asteorid yang beredar di angkasa diselidiki siang dan malam oleh para peneliti terbaik dan orang bertanya-tanya apakah batu yang datang itu bisa dihancurkan dengan menggunakan peluru kendali. Apakah orang-orang kudus berdoa meminta pimpinan Roh Kudus di masa Akhir Jaman di bumi kita yang kecil ini?

Perkembangan yang Terjadi di alam Semesta: Penjelasan Yohanes bahwa langit akanmenyusut seperti gulungan kitab yang dihembus oleh sebuah kekuatan yang tak kelihatan, bisa kita lihat muncul lagi di dalam diskusi para ahli astronomi. Perpindahan titik merah di foto dari bintang-bintang yang jauh menunjukkan bahwa bintang-bintang itu bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi seolah-olah mereka berterbangan saling menghindar. Nampaknya bintang-bintang itu bergerak dalam jalur berbentuk spiral yang mengingatkan kita seperti per yang melingkar-lingkar.

Langit yang nampak ini bukanlah sebuah permukaan. Alam semesta sedang terus bergerak. Langit dan bumi terbang di hadapan Dia yang menciptakan semuanya, karena Ia datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati.

Runtuhnya Gunung-gunung: Yohanes melihat di dalam penglihatannya bahwa semua gunung dan pulau-pulau bergerak dari posisi mereka.

Para ilmuwan di jaman ini berusaha untuk menyelidiki dengan mengukur apakah mungkin bahwa Gunung Api Etna, sebagaimana yang mereka yakini, memang runtuh dan lenyap ke dalam Laut Tengah. Di Kalifornia ada potongan di bawah tanah yang bisa mengakibatkan terpisahnya lempegan daratan dengan lempengan lautan. Jadi, di Lautan Pasifik selain ada ancaman gempa bumi juga ada ancaman tanah yang tenggelam. Dari Portugis juga dilaporkan ada fakta yang serupa itu. Bukan janya langit, bumi juga terus bergerak, karena kedatangan Tuhan yang sudah mendekat.

Usaha-usaha Menolong Diri Sendiri: Bencana-bencana datang silih berganti dengan cepat. Namun kadangkala bencana itu bisa diperkirakan sebelumnya. Yohanes menulis bahwa para penguasa, orang-orang kaya dan para pembesar berusaha untuk bersembunyi di gua-gua dan bukit-bukit untuk menghindar dari pecahan komet yang jatuh sehingga mereka seperti masuk ke dalam perlindungan dari serangan udara. Dalam kejadian demikian bukan hanya akibat langsungnya yang menimbulkan bencana, tetapi juga akibat susulannya dan jumlah debu dan batu pecahan yang tak terhitung banyaknya menjadi seperti hujan bahan peledak yang mengakibatkan akibat ledakan yang sangat mengerikan dan lubang besar menganga di sana-sini.

Juga hamba-hamba dan pelayan-pelayan, budak laki-laki dan perempuan juga berusaha untuk melarikan diri pada saat itu juga dari saat murka Allah. Ia akan melakukan pembalasan bagi para martir-Nya kepada seluruh penduduk bumi dan menghukum semua orang yang sudah menolak Injil. Orang-orang yang sangat memprihatinkan itu tidak tahu bencana apa yang akan terjadi pada saat kedatangan Yesus Kristus dan bahwa karena dahsyatnya bencana itu, usaha apapun untuk melindungi diri sama sekali tidak ada gunanya.

Doa Orang-orang yang Putus asa: Dalam keadaan yang demikian bahkan orang-orang yang tidak bertuhan juga mulai berdoa! Namun mereka tidak datang kepada Allah dan Anak Domba-Nya untuk meminta pengampunan dan keselamatan, tetapi mereka meminta kepada gunung-gunung dan bukit-bukit agar menimpa mereka dan meremukkan mereka sampai menjadi debu sehingga mereka bisa lepas dari konfrontasi melawan Allah dan Anak Domba-Nya. Hanya di bagian ini saja kita melihat Alkitab menulis mengenai murka Anak Domba! Kekudusan Allah dan murka dari Anak Domba yang lemah lembut begitu nyata dan keras sehingga manusia menginginkan kematian. Wajah Allah begitu adil dan mulia sehingga di hadapan-Nya semua pelanggaran, dosa, pemberontakan, kedurhakaan, kesombongan dan pengerasan hati, dusta, kecemaran, pencurian dan kurangnya kasih dari orang tua dan kasih kepada pasangan dibukakan secara jelas tanpa menggunakan kata-kata.

Semua orang yang tidak mengakui dosa-dosanya kepada Yesus dan belum dibasuhkan hati nuraninya melalui darah Anak Domba, akan berusaha untuk lepas dari penghakiman-Nya karena kengeriannya, tetapi tidak akan berhasil. Pada saat itulah semua manusia akan menyadari bahwa hari yang paling menentukan di dalam sejarah dunia sudah tiba. Kelembutan dari Dia yang disalibkan akan menghakimi pemberontakan dari orang-orang yang sombong tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Murka Anak Domba itu penuh dengan keadilan. Bukan hanya Yesus menanggung segala dosa semua manusia dan memperdamaikan semua manusia dari penghakiman, tetapi musuh-musuh Anak Domba sudah dengan sengaja menolak kasih-Nya dan membunuh orang-orang yang sudah diutus untuk menyaksikan kasih karunia-Nya kepada mereka. Lebih lagi, mereka juga sudah menghalangi saudara mereka dan juga orang-orang sebangsa mereka untuk menerima keselamatan dari Yesus Kristus. Mereka lebih memilih harta milik bersama dibandingkan dengan penebusan melalui korban pendamaian yang unik dari Yesus.

Permusuhan orang-orang yang tidak percaya melawan Allah dan Anak Domba-Nya begitu mendalam dan berasal dari musuh bebuyutan Allah yang penuh dengan kebencian.

Di masa-masa yang sangat menentukan ini musuh-musuh kayu salib akan menyadari apa yang selama ini mereka pikirkan tetapi yang tidak mau mereka percayai: bahwa Yesus hidup dan memerintah bersama dengan Bapa sampai selama-lamanya. Rasa takut yang muncul karena sudah merendahkan, menolak dan menyangkali Dia, yang adalah pengharapan bagi dunia, pastilah sangat dahsyat. Akan ada tangisan dan kertak gigi di sana.

DOA: Kami bersyukur kepada-Mu Tuhan Yesus Kristus karena Engkau sudah berjanji kepada para murid-Mu, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi Firman-Ku tidak akan lenyap.” Kami memuliakan Engkau dengan penuh keyakinan karena janji-Mu itu teguh dan kuasa kehidupan-Mu di dalam kehidupan para pengikut-Mu terus hidup dan tak pernah berakhir.

PERTANYAAN:

  1. Apakah bencana-bencana yang terjadi di akhir jaman, yang dijelaskan sebelumnya oleh Wahyu kepada Yohanes kepada kita?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:57 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)