Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 030 (One Sitting on the Throne)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17) -- BAGAIMANA ALLAH; SANG BAPA; MEMBERIKAN SEGALA KUASA DAN KEDAULATAN KEPADA ANAK-NYA SETELAH KEBANGKITAN-NYA
BAGIAN 2.1 ALLAH, KUDUS DAN MAHAKUASA DI SURGA (WAHYU 4:1-11)

1. Dia yang Duduk di Tahta (Wahyu 4:1-3)


WAHYU 4:1
1 4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Pintu Terbuka di Surga: Di dalam wahyu-Nya ini Kristus pertama-tama menguji ketujuh jemaat-Nya di Asia Kecil dan memaksa mereka masuk ke dalam pengudusan mereka melalui kasih-Nya yang kudus (Wahyu 2:1-3:22). Bagi-Nya, jemaat-Nya sama berharga seperti biji mata-Nya. Jemaat-Nya itulah ujung jembatan bagi kerajaan-Nya di dunia. Jemaat itu jugalah buah dari karya keselamatan-Nya.

Namun sekarang arah dan isi dari wahyu itu mengalami perubahan. Malaikat Tuhan menunjukkan sesuatu yang baru kepada Yohanes. Ia langsung mengarahkan pandangan sang pelihat iru ke surga. Di sana, ia melihat ada pintu yang terbuka di surga. Pintu surgawi ini sudah dibuka bahkan sebelum Yohanes menyadarinya. Tabir penghalang Ruang Mahakudus memang sudah terbelah ketika Yesus mati (Matius 27:51). Dia yang Disalibkan dan Bangkit itu sudah membuka lebar pintu kepada Allah dan sudah melewati langit serta menghadap hadirat Bapa-Nya (Ibrani 4:14-16; 6:19-20; 9:24).

Sejak saat itu semua pengikut Kristus memiliki sebuah pintu yang terbuka kepada Bapa! Kita sekarang adalah anggota keluarga Allah dan senantiasa memiliki akses kepada-Nya (Efesus 2:18-19; 3:12). Stefanus, sang martir, melihat langit terbuka dan Anak Allah berdiri di sebelah kanan Bapa-Nya (Kisah Para Rasul 7:55-57). Namun para saksi Sanhedrin yang seharusnya bertanggungjawab justru tidak mau mendengar tentang surga yang terbuka dan bahkan menutup telinga mereka (Kisah Para Rasul 7:57).

Bagi orang-orang Muslim surga tetap saja tertutup. Ketika roh-roh Islam berusaha untuk masuk, mereka tetap harus ada di luar (Sura al-Jinn 72:8). Menurut kehendak Allah mereka, semua orang Muslim harus terlebih dahulu masuk ke dalam panasnya api neraka (Surat Maryam 19:71-72). Hanya mereka yang takut akan Allah memiliki kemungkinan untuk keluar lagi dari neraka.

Tulisan apokaliptik Yahudi berbicara mengenai adanya tiga, tujuh, sepuluh, atau bahkan sembilan ratus enam puluh dua surga. Yohanes tidak suka dengan spekulasi yang demikian, dan ia menuliskan bahwa hanya ada “satu” surga dan menyebutkannya sebanyak 46 kali di dalam kitab Wahyu.

Orang-orang Muslim mengatakan bahwa ada tujuh lapis surga. Di lapisan langit pertama berdiamlah Adam, di dalam surga kedua berdiamlah anak Maria bersama dengan Yohanes Pembaptis, di surga ketiga berdiamlah Yusuf anak Yakub, di surga keempat berdiamlah Idris, di surga kelima ada Harun, di surga keenam ada Musa, dan di surga ketujuh ada Abraham. Allah sendiri bertahta di atas segala surga itu, dan menurut Islam, terpisah sama sekali dari firdaus Muslim yang juga terpisah dari surga. Di dalam surganya ajaran Islam tidak ada satupun orang Muslim tinggal di sana, menurut ajaran Al-Quran.

DOA: Bapa, kami berterima kasih bahwa Anak-Mu sudah membuka lebar pintu surga bagi kami.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah pintu surga kemudian terbuka lebar bagi semua manusia?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:08 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)