Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Galatians - 025 (Stand fast in the liberty of Christ)

This page in: -- Arabic -- English -- French -- Georgian -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia

BAGIAN 4: KEBEBASAN DARI HUKUM MUSA ADALAH DASAR DARI PERILAKU DI DALAM ROH KUDUS (Galatia 5:1 – 6:18)

1. Berdirilah teguh dalam kemerdekaan Kristus (Galatia 5:1-12)


GALATIA 5:7-12
7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapa yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? 8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia yang memanggil kamu. 9 Sedikit ragi sudah membuat seluruh adonan mengembang. 10 Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari ini. Tetapi orang yang mengacaukan kamu akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia. 11 Dan lagi aku ini, Saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapa aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi. 12 Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!

Kehidupan seorang Kristen adalah sebuah perlombaan, di mana ia harus berlari, dan bertahan, jika ia ingin mendapatkan hadiahnya. Iman Kristen berarti pergerakan, kehidupan, dan aktivitas; dan perjalanan agama kita bukanlah tanpa tujuan, karena Yesus Kristus sendiri adalah satu-satunya tujuan kita, pusat perhatian kita, sumber kehidupan kita, dan akhir dari ucapan syukur kita.

Namun, kemajuan rohani jemaat di Galatia telah terhambat. Seseorang telah menghalangi para petobat yang berhenti di tengah-tengah perlombaan dan mengadakan percakapan tentang tujuan yang benar, jalan yang terbaik, dan tatanan ilahi dalam perlombaan itu. Seorang penipu telah melemparkan keraguan ke jalan mereka, dan mereka menyimpang dari jalan, kebenaran, dan kehidupan. Mereka merosot, tersandung, dan jatuh satu demi satu.

Paulus memanggil mereka dari jauh dan berkata kepada mereka: Allah tidak menipu kamu, dan Kristus tidak menuntun kamu kepada pendapat-pendapat legalistik, karena Ia telah membebaskan kamu dari kewajiban-kewajiban perjanjian yang lama. Antikristus telah menyesatkan kamu, meskipun ia datang kepadamu dalam rupa kesalehan. Pikiran-pikiran yang beracun adalah seperti ragi kecil yang akan mengembang dan mengkhamiri seluruh adonan. Karena itu, jangan biarkan pikiran legalistik menyebar di dalam pertemuan-pertemuan anda, karena Roh Kudus menentang semua usaha untuk menggabungkan atau mendamaikan agama-agama yang berbeda. Anugerah salib itu unik, dan barangsiapa yang datang dengan usaha perbuatan baik, ia menghina keselamatan yang cuma-cuma.

Paulus tidak membahas hal-hal ini dengan cara filosofis yang obyektif, tetapi ia berdoa untuk jemaat-jemaatnya, dan bersujud di hadapan Tuhannya untuk ketabahan mereka, sampai ia menerima dari suara Roh Kudus jaminan penuh bahwa saudara-saudaranya akan kembali dan tidak akan jatuh ke dalam jebakan Iblis. Pada saat yang sama, Roh Kebenaran menegaskan kepada Paulus bahwa pendusta di dalam gereja akan jatuh dan menanggung hukuman yang berat karena telah mengganggu keluarga Allah, dan menanamkan keraguan di dalam diri mereka yang telah dilahirkan dari Roh.

Celakalah pendeta, uskup, atau siapa pun yang tidak menyampaikan Injil kasih karunia secara murni kepada jemaatnya. Ia akan jatuh ke dalam penghakiman yang lebih berat daripada yang lainnya, karena Allah telah memberikan Anak-Nya untuk keselamatan semua orang. Lalu bagaimana mungkin si pendusta menyatakan perbuatan baik dan pemenuhan kewajiban hukum Taurat sebagai syarat keselamatan? Pemikiran seperti itu berasal dari neraka dan bukan dari surga.

Para penyesat itu mungkin berkata bahwa Paulus sendiri disunat, dan bahwa ia menyunat Timotius, yang lahir dari seorang wanita Yahudi. Sekarang, Paulus menjawab mereka dengan singkat bahwa penganiayaan yang dialaminya oleh orang-orang Yahudi adalah bukti bahwa ia tidak meninggalkan pesan salib, dan bahwa ia menganggap jalan lain adalah salah. Penghinaan terhadap salib adalah harta Paulus, dan kematian Yesus adalah alasan untuk kehidupan kekal bagi orang percaya.

Paulus mengakui bahwa tidak ada jalan lain untuk keselamatan selain melalui Dia yang Tersalib, melalui kita yang berpegang teguh kepada-Nya, dan menyebarkan kebenaran yang dikaruniakan kepada semua orang. Namun, orang-orang Yahudi yang melihat bahwa masuk ke dalam persekutuan dengan Allah dapat diperoleh melalui sunat, menjadi gila, dan berkali-kali berusaha membunuh Paulus, karena mereka tahu bahwa Injil kasih karunia menghapuskan agama hukum Taurat. Paulus menderita karena rencana dan kebencian mereka sehingga ia berharap agar semua penyesat itu disingkarkan agar mereka tidak mengganggu kedamaian orang-orang Kristen lebih jauh lagi, seperti yang telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri bahwa Bapa akan memotong setiap ranting yang tidak berbuah.

DOA: Oh Tuhan Yesus yang telah disalibkan dan dibangkitkan dari antara orang mati, ujilah hati, pikiran, dan hati nurani kami, apakah kami memiliki niat atau tindakan sendiri untuk menegakkan keselamatan kami atau untuk memuliakan diri kami sendiri. Buanglah dari kami semua akar ketidaktaatan kami sehingga kami bisa menyembah Engkau, percaya kepada keselamatan-Mu yang sempurna yang diberikan kepada kami secara cuma-cuma. Teguhkanlah kami di dalam kasih karunia-Mu yang besar sehingga kami dapat mengalahkan cobaan dengan kuasa Roh Kudus-Mu, dan bertekad untuk berjuang memberitakan Injil ke seluruh dunia, memberikan tetes darah kami yang terakhir untuk memuliakan nama-Mu yang mulia.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana Paulus menjadi yakin akan kembalinya anggota-anggota jemaatnya, dan akan hukuman ilahi terhadap para penyesat?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 31, 2023, at 09:30 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)