Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Galatians - 001 (An Introduction to the Epistle to the Galatians)

This page in: -- Arabic -- English -- French -- Georgian -- INDONESIAN -- Russian

Next Lesson

GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia

Pengantar untuk Surat kepada Jemaat di Galatia


Galatia merujuk pada kota dan provinsi Romawi di Asia Kecil, tempat orang-orang Galatia yang merupakan keturunan Galia tinggal pada tahun 250 SM, dan dari suku-suku inilah wilayah ini mendapatkan namanya, Galatia. Rasul Paulus pernah mengunjunginya dalam perjalanan misinya yang aktif.

Namun, setelah kunjungan Paulus, datanglah orang-orang Kristen yang berasal dari bangsa Yahudi dari Yerusalem, dan menafsirkan Hukum Taurat Musa kepada jemaat Galatia dengan cara-cara lama, mencoba menundukkan mereka kepada kewajiban sunat, yang diperlukan untuk meneguhkan mereka di dalam perjanjian Allah, dan mereka menaruh di dalam pikiran penduduk Galatia bahwa Paulus hanyalah salah satu dari para rasul, dan bukan seorang rasul Kristus, karena ia tidak pernah melihat Tuhan Yesus selama hidupnya di dunia ini.

Namun, jemaat di Galatia tidak langsung melakukan sunat, tetapi mereka mulai merayakan hari-hari raya Yahudi. Oleh karena itu, Paulus menulis surat ini, yang mengalir dengan kecemburuan dan kasih, kepada jemaat-jemaat tersebut, mungkin di akhir atau sebelum perjalanan misinya yang ketiga, karena alasan-alasan berikut:

Pertama, untuk menegaskan kemandiriannya sepenuhnya dari para rasul mula-mula, yang ia temui setelah sekian lama sejak pertemuannya dengan Kristus di jalan menuju Damsyik, dan yang di hadapan mereka ia bersikap dengan bebas dan penuh keyakinan, bahwa ia menentang pendapat mereka tentang memperoleh keselamatan melalui ketaatan pada hukum Taurat.

Kedua, untuk membela (dalam pasal 3 dan 4) ajaran-ajarannya, dan membuktikan kepada mereka kebesaran dari pembenaran yang cuma-cuma oleh iman sebagai satu-satunya cara untuk membebaskan orang Kristen dari hukum Taurat.

Kemudian rasul kepada bangsa-bangsa selain bangsa Yahudi mulai berkhotbah dengan tegas (dalam pasal 5 dan 6) memperingatkan agar tidak menggunakan kebebasan dengan cara yang salah, dan mendorong orang-orang percaya untuk mempraktikkannya dengan cara mengasihi sesama, menaati Roh Kudus. Surat Galatia memiliki tema yang sama dengan surat Roma, yaitu kebenaran ilahi yang dikaruniakan kepada kita melalui anugerah. Namun, perbedaan di antara kedua surat ini adalah bahwa sang rasul menolong jemaat di Roma untuk bertumbuh dalam kebenaran iman, sedangkan ia berusaha membawa jemaat di Galatia kembali kepada prinsip ini, karena mereka mendekati bahaya untuk murtad dari kasih karunia, dengan mempertahankan pengudusan mereka sendiri yang didasarkan pada perbuatan mereka sendiri yang legalistik.

Surat-surat ini adalah teks Alkitab yang paling penting bagi orang-orang percaya pada masa reformasi, sehingga Luther menulis, "Surat kepada jemaat di Galatia adalah surat yang indah, yang saya terima ketika saya menikah dengan istri saya yang saya hormati", dan Luther menafsirkannya dua kali huruf demi huruf. Selama berabad-abad, surat ini telah menjadi sumber kebangunan rohani dan kekuatan. Surat ini membebaskan banyak hati dari kuk keagamaan yang membabi buta dalam menaati Hukum Taurat sebagai alasan kebenaran yang palsu. Pada saat yang sama, rasul Paulus memeteraikan pikiran dan iman kita dengan surat ini agar kita dapat berdiri teguh dengan penuh sukacita di dalam kemerdekaan Kristus, menaati kasih-Nya yang besar.

PERTANYAAN:

  1. Di manakah letak jemaat-jemaat di Galatia?
  2. Apakah khayalan dan kepercayaan palsu yang merasuk ke dalam jemaat-jemaat ini?
  3. Apakah tiga bagian dari surat ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 21, 2023, at 04:25 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)