Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 061 (Request of the Sons of Zebedee)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 5 - KRISTUS MENYATAKAN KEMATIAN DAN KEBANGKITAN-NYA KEPADA PARA MURID-NYA (Markus 8:27 - 10:45)

14. Permintaan Anak-Anak Zebedeus (Markus 10:35-40)


MARKUS 10:35-40
35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.”

Anak Domba Allah yang lemah lembut itu terus berjalan menuju mezbah kehidupan-Nya, sementara para murid masih tetap bertengkar mengenai politik, kekuasaan, kehormatan, dan pengendalian, mencari kemuliaan dunia ini. Mereka tidak memahami pentingnya salib, berpikir bahwa mereka bisa melayani Allah tanpa pertobatan dan kelahiran baru, dan mereka juga sombong. Yohanes dan Yakobus mengikut Yesus. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan, dan berpikir bahwa mereka lebih baik dari orang-orang lainnya, karena mereka memiliki hubungan keluarga dengan Yesus, dan karena mereka tergolong keluarga imam-imam. Mereka mengharap akan bisa memerintah di dunia ini dengan kemegahan dan kemuliaan, dan ingin mendapatkan penghargaan di hari kemenangan Yesus.

Yesus tidak langsung menolak permintaan mereka, tetapi menyalahkan mereka karena tidak tahu apa yang sedang mereka mintakan. Ia mengecam maksud mereka, dan membukakan ketidakpahaman mereka serta piciknya pemahaman mereka dengan sebuah pertanyaan yang menguji mereka: Bisakah mereka minum cawan murka Allah, dan menanggung baptisan penderitaan di kayu salib? Nampak sekali, dari jawaban mereka, bahwa mereka tidak memahami kelemahan dan kecemaran sendiri, serta tidak mengenal Allah yang Mahakudus di dalam murka-Nya, atau pentingnya Anak Domba Allah, dan pentingnya kematian Yesus. Mereka gagal dalam ujian mengikut Yesus, karena Roh Kudus memang belum berdiam di dalam kehidupan mereka, dan mereka juga belum pernah mengalami pengenalan akan dosa-dosa mereka yang sangat mendalam serta penebusan atas dosa-dosa itu melalui kayu salib. Mereka buta secara rohani, dan secara manusiawi tidak memiliki pemahaman.

Sangat luar biasa bahwa Yesus tidak menolak kesiapan mereka untuk menderita dengan Dia ketika mereka masih belum dibaharui, tetapi menyatakan kepada mereka bahwa mengikut Dia berarti menderita bagi orang-orang lain. Sebagaimana Yesus yang Suci itu menderita bagi orang-orang berdosa, demikian juga baptisan di dalam Roh Kudus tidak hanya mendatangkan sukacita, kasih karunia, dan kepastian tentang segala yang baik, tetapi juga diikuti oleh cobaan Iblis, dan kebencian dari orang-orang yang dikuasai oleh si jahat itu.

Apakah anda siap untuk membayar harga mengikut Yesus? Apakah anda siap untuk menyerahkan hidup anda di tengah-tengah kebencian dan hinaan?

Upah bagi persekutuan kita dengan Allah dan Anak-Nya bukanlah seperti yang dibayangkan oleh Yohanes dan Yakobus. Mustahil ada manusia yang duduk di sebelah kiri Kristus, karena itu adalah tempat bagi Allah Bapa. Permintaan dari anak-anak Zebedeus ini menunjukkan kesombongan si jahat yang mulai merasuk ke dalam pikiran para murid, berusaha untuk membalikkan mereka agar melawan Roh dari Tuhan mereka.

Dimanakah tempat kita di surga? Apakah kita termasuk orang-orang yang dibawa mendekat, atau di antara orang-orang yang dibawa menjauh? Semua orang yang percaya kepada Kristus ada di dalam Roh-Nya sampa selamanya. Kita adalah tubuh rohani-Nya, dan tidak bisa dipisahkan dengan Dia. Di dalam surga ada kasih, roh, dan kesatuan, dan bukannya sikap percaya diri atau keterpisahan karena kemegahan dan kecongkakan. Yesus berdoa meminta kepada Bapa-Nya, “Agar mereka menjad satu, Bapa, sebagaimana Engkau di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau.”

DOA: Oh Tuhan, Engkau sangat bersabar dengan kami yang sombong dan bodoh. Engkau tidak menolak kami, tetapi siap meminum cawan murka agar kami bisa hidup di dalam kuasa Roh Kudus-Mu. Engkau menanggung baptisan penderitaan di kayu salib sehingga kami bisa dibaptiskan di dalam Roh Kudus. Ampunilah kebodohan kami, sikap kami yang mengandalkan diri sendiri, dan yang mengejar kekuasaan. Ubahkanlah kami untuk menjadi serupa dengan gambaran-Mu sehingga kami bisa merendahkan diri kami, dan menjadi lemah lembut serta siap melayani orang-orang lain, dan menahan ejekan, penolakan serta pukulan mereka agar mereka juga bisa diselamatkan. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah permintaan anak-anak Zebedeus dan jawaban Yesus menyatakan keadaan rohani mereka?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 06, 2014, at 04:52 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)