Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 008 (Baptism of Jesus Christ)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 1 - PERSIAPAN UNTUK KEDATANGAN KRISTUS (Markus 1:1 - 1:13)

3. Pembaptisan Yesus Kristus (Markus 1:9-11)


MARKUS 1:9-11
9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. 10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. 11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Yesus meninggalkan Nazaret, kampung halaman-Nya di Galilea, dan mendatangi sekelompok orang yang sedang bertobat di sekeliling Yohanes Pembaptis. Pada saat itu Nazaret adalah sebuah kota yang sangat jauh dari pusat keahamaan dan budaya di Yerusalem. Meski menyandang nama yang buruk secara sosial, dan meski kota itu memang jauh dari kesan budaya yang halus dan bahkan memiliki dialek yang kasar, tetapi Yesus yang muda itu, Anak Maria, tetap tidak berdosa. Dia tidak membutuhkan baptisan untuk pengampunan dosa, karena Dia memang tidak memiliki dosa, kudus dan suci. Ia tidak mengakui kesalahan, tetapi Dia dibaptiskan menggantikan manusia, setelah menerima panggilan Allah untuk menanggung segala dosa dunia.

Yesus beusia sekitar tiga puluh tahun ketika Dia menerima tanggungjawab untuk missi ini, dan memulai karya-Nya untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Dan ketika Dia dibaptiskan bagi kita, langit terbuka, dan mujizat Tritunggal yang Kudus dinyatakan ketika Roh Kudus turun dalam rupa seekor merpati, dan hinggap di atas Yesus sebagai lambang perdamaian. Damai sejahtera Allah berdiam di dalam hati sang Raja Damai itu, dan tinggal di dalam Dia, karena Dia sudah menundukkan sepenuhnya hakekat kemanusiaan-Nya kepada pelayanan akan Allah. Pada saat pembaptisan-Nya, suatu suara dari surga terdengar, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mu Aku berkenan.”

Tidak perlu diragukan lagi, Kristus sejak kekekalan memang dipenuhi dengan Roh Kudus. Namun, sekarang Allah membuktikan kepada-Nya dengan cara yang supernatural bahwa Dia memang ada dalam keharmonisan dengan Kristus, yang dengan tulus dan sepenuh hati menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa-Nya.

Dimanapun Roh Kudus berada, Bapa berfirman. Dia menyatakan diri sebagai Bapa, dan mempermuliakan Kristus sebagai Anak Allah. Tidak ada satupun manusia yang bisa memakai kata-kata kasih yang demikian sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa mengenai Anak-Nya sebagai kesaksian yang kekal akan hakekat-Nya, dan roh manusia juga tidak akan pernah bisa menyelami kata-kata itu, karena Allah sendiri sajalah yang sudah menyingkapkan selubung itu, menyatakan diri sebagai rahasia kasih dan sukacita yang kekal, dan menyaksikan bahwa Kristus adalah Anak-Nya dan di dalam Dia berdiam seluruh hakekat Keilahian dalam tubuh-Nya.

Kepenuhan keilahian ini dinyatakan di dalam kebaikan, belas kasihan, kelemah-lembutan, dan kesabaran. Yesus adalah satu-satunya yang dikasihi-Nya, yang penuh dengan kasih Allah, karea Dia sudah memperdamaikan dunia yang semula berseteru dengan Allah yang Kudus, dan membukakan bagi kita kemungkinan untuk menjadi anak-anak Allah, dan mengambil bagian di dalam perkenanan-Nya. Apakah Allah berkenan dengan perilaku hidup anda?

DOA: ya Bapa Surgawi, kami menyembah Engkau dengan pujian dan ucapan syukur, karena Engkau sudah menyatakan kepada kami hakekat-Mu sebagai Bapa yang kekal bagi Anak-Mu yang Kaukasihi Yesus Kristus, dan membuat kami bisa memastikan kasih-Mu yang tidak pernah berubah melalui kuasa Roh Kudus-Mu, mengampuni segala dosa kami, dan memenuhi kehidupan kami dengan ucapan syukur atas anugerah-Mu. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Tritunggal yang Kudus nampak dalam persitiwa ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:28 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)