Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 195 (Marriage in Resurrection)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 4 – Pelayanan Terakhir Yesus di Yerusalem (Matius 21:1 - 25:46)
A – Sebuah Pertentangan di Bait Allah (Matius 21:1 - 22:46)

7. Pada Waktu Kebangkitan Orang Tidak Kawin Dan Tidak Dikawinkan (Matius 22:23-33)


MATIUS 22:23-33
23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. 26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. 27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati. 28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia." 29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! 30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: 32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." 33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.”
(Markus 12:18-27, Lukas 20:27-40, Kisah Para Rasul 4:2, 23:6, 8)

Di dalam nats tadi kita membaca mengenai pertentangan antara Kristus dengan orang-orang Saduki mengenai kebangkitan. Hal itu terjadi pada hari yang sama dengan hari ketika orang-orang Farisi menyerang Yesus mengenai membayar pajak kepada Kaisar. Iblis sangat sibuk saat itu melebihi waktu-waktu sebelumnya, berusaha untuk membungkam dan menggangu-Nya. Wahyu 3:10 menjelaskan perjumpaan ini sebagai masa-masa pencobaan. Kebenaran di dalam Yesus akan selalu menemui penentangan dalam berbagai cara.

Pada masa Kristus, ada dua kelompok radikal. Satu kelompok percaya kepada penglihatan, akan keberadaan malaikat dan dunia roh, dan pengaruhnya di dalam dunia yang tidak kelihatan. Kelompok yang lainnya menyangkal adanya kehidupan setelah kematian dan keberadaan di masa depan. Mereka adalah kelompok orang yang tidak bisa menangkap kebenaran rohani apapun. Karena itu, mereka hanya percaya kepada keberadaan dari hal-hal yang bisa mereka sentuh dan lihat. Orang-orang Saduki ada dalam kelompok ini. Mereka tidak berencana untuk menyingkirkan Yesus dengan memakai kekerasan, tetapi mereka mau menghina Dia dan merendahkan harga diri-Nya di hadapan orang banyak. Orang-orang Yahudi mengarang suatu keadaan yang dimaksud untuk membuktikan bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Kalau Yesus menyetujui kemungkinan akan adanya kenyataan itu, Ia akan kehilangan rasa hormat dari orang-orang yang memakai pikiran mereka. Kalau Ia menyangkalinya, orang-orang Saduki yang keras akan menghasut orang-orang percaya untuk melawan Dia, karena apa yang mereka yakini mengenai kehidupan setelah kematian.

Orang-orang Farisi, yang mengaku percaya kepada kebangkitan, memiliki pandangan yang bersifat daging mengenai hal itu. Dalam kehidupan setelah kebangkitan, mereka membayangkan akan adanya kesenangan dan kesukaan akan kehidupan yang natural, yang mungkin menjadi penyebab mengapa orang-orang Saduki menyangkal keberadaan kehidupan setelah kematian. Tidak ada yang lebih memberikan keuntungan kepada orang-orang atheis dan mereka yang tidak percaya selain dari kehidupan kedagingan yang dijalani oleh orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu dan kepentingan sekuler mereka. Dan saat itu orang-orang Saduki, dalam usaha untuk menjebak Yesus, bertindak seolah-olah mereka menerima pandangan dari orang-orang Farisi.

Kristus menyebut rekayasa untuk kasus ini sebagai ketidaktahuan. Ia mengatakan kepada mereka, “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.” Dengan perkataan itu, Ia mengecam jalan pikiran mereka, meremukkan kesombongan mereka, dan membuktikan kepada mereka bahwa falsafah pemikiran manusia tidak akan bisa memahami isi Alkitab, satu-satunya hal yang menyatakan kuasa dan rahasia Allah. Barangsiapa yang percaya akan bisa mengenali rahasia di dalam Firman yang diwahyukan kepada kita, dan menerima kuasa surgawi dari dalamnya. Namun, mereka ang memutuskan untuk menjadikan pikirannya lebih tinggi dari Roh Kudus hanyalah mendustai dirinya sendiri. Bacalah Injil, dan berdoa agar anda bisa menerima tuntunan kekal, kuasa dan penghiburan.

Kristus mengatakan bahwa kebangkitan tidak mengembalikan orang-orang percaya ke alam keadaan sebagaimana mereka sebelumnya, tetapi membawa orang-orang percaya ke tingkatan yang lebih tinggi, ke dunia roh. Di dalam dunia roh ini, hawa nafsu kedagingan akan berakhir, khayalan akan lenyap, dan manusia akan memiliki kasih yang murni di dalam sukacita dan damai sejahtera, atau menghadapi keterpisahan yang kekal dari Allah. Barangsiapa yang percaya kepada Kristus yang hidup akan hidup secara rohani. Dengan hati yang murni, ia akan memberikan pelayanan yang sepenuh hati.

Mereka yang percaya kepada Kristus akan menjadi seperti malaikat Allah di surga, dalam arti bahwa mereka tidak akan dibangkitkan dengan mengenakan tubuh duniawi mereka, tetapi dengan tubuh rohani. Dalam kebangkitan, mereka tidak terikat dalam perkawinan, dan tidak akan menginginkan kesenangan dan kepuasan yang bersifat sementara. Namun, mereka akan hidup di dalam roh, kebenaran, dan kekudusan. Barangsiapa membayangkan atau mengharapkan adanya hubungan seksual di surga, ia sangat keliru. Ia tidak mengenal Kitab Suci dan belum mengalami kuasa pembaharuan dari Allah.

Semua orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dipersatukan dengan Dia di dalam kuasa kehidupan-Nya. Mereka menjadi anak-anak yang dikasih Allah, dan mereka mengenal Bapa surgawi mereka dengan lebih baik dibandingkan dengan apa yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama. Inilah keistimewaan dari perjanjian yang baru. Allah mengadopsi sebagai anak semua orang yang menerima Kristus; Ia memberikan kepada mereka kehidupan kekal, dan mereka tidak akan mengalami penghukuman. Mereka sudah berpindah dari maut kepada hidup.

Yesus mengajarkan bahwa Abraham, Ishak, dan Yakub tidak mati tetapi hidup, karena mereka membuka hati mereka kepada suara Roh Kudus dan percaya kepada kedatangan Kristus. Barangsiapa berbalik kepada Yesus akan hidup. Bagi orang-orang percaya, kuasa Allah mengalahkan cobaan terhadap dosa dan benih maut sehingga kebangkitan bisa menjadi milik mereka sekarang ini. Iman di dalam Kristus adalah kehidupan, sukacita, dan pengharapan, bukan pesimisme dan maut. Karena kehidupan yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus berdiam di dalam kita, kita tidak menginginkan kesukaan duniawi, tetapi merindukan persekutuan kita dengan Allah kita yang Kudus dan penuh kemuliaan.

DOA: Bapa Surgawi, kami memuliakan Engkau dan bersukacita, karena Engkau sudah membangkitkan kami dari maut dan membuat kami menjadi rekan sekerja-Mu di dalam Kristus. Kami tidak lagi mati karena pelanggaran dan dosa kami, karena Engkau sudah menyelamatkan kami oleh iman di dalam Anak-Mu. Penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu. Bangkitkanlah saudara dan sahabat kami dari kematian rohani mereka sehingga mereka juga merindukan kekudusan dan persekutuan dengan kehidupan Kristus dan segala kesukaan kudus yang terjadi karena hal itu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Yesus membuktikan kepada orang-orang Saduki mengenai kekekalan dari mereka yang hidup dengan Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:49 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)