Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 087 (Jesus Calms the Storm)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
B – Mujizat Kristus di Kapernaum dan Sekitranya (Matius 8:1 - 9:35)

5. Yesus Meredakan Badai dan Gelombang (Matius 8:23-27)


MATIUS 8:23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya. 24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
(Markus 4:35-41; Lukas 8:22-25; Kisah Para Rasul 27:22-34)

Kristus bisa saja mencegah badai ini dan menyiapkan perjalanan yang mudah bagi para murid-Nya, tetapi hal itu tidak akan begitu membawa kemuliaan bagi-Nya dan bagi penguatan iman para murid. Orang akan berpikir bahwa karena Kristus ada bersama dengan mereka, maka perjalanan mereka akan selalu menyenangkan. Sebaliknya, Kristus menunjukkan kepada kita bahwa menyeberangi samudera kehidupan ini ke sisi lain bersama Dia, ada badai keras yang juga harus dihadapi di sepanjang perjalanan.

Kristus tidak selalu memberikan kepada para murid-Nya kenyamanan dan kesenangan fisik. Namun Ia menyelamatkan mereka di tengah badai, angin ribut dan kesulitan, karena Iblis berusaha dengan segala cara berusaha menghilangkan perlindungan dari Kristus dan mengejutkan para pengikut Kristus dengan tipu daya, dusta dan jebakannya. Gereja Kristen pasti akan mengalami, saat masih di dunia ini, gangguan dan perpecahan.

Kristus tidur di perahu itu dengan tenang meski bahaya mengancam. Ia tidur untuk menunjukkan bahwa Ia hidup sebagai manusia seperti kita tetapi Ia tidak berdosa. Pekerjaan-Nya yang banyak membuat Dia lelah dan mengantuk, namun karena Ia tidak memiliki kesalahan, Ia tidak memiliki rasa takut yang mengganggu batin-Nya. Barangsiapa berjalan dengan Kristus ke dalam bahtera gereja, menyeberangi samudera kehidupan, akan merasa aman meski bahaya mengancam, karena Juruselamat yang setia dan kuat menyertai dia. Masuklah ke dalam bahtera Kristus dan jangan takut, karena Ia jurumudi yang terbaik. Kalau anda menyerahkan kemudi kehidupan anda kepada-Nya, Ia pasti akan membawa anda ke pelabuhan aman di mana ada kedamaian kekal.

Persekutuan anda dengan Kristus tidak membuat anda lepas dari badai yang mendadak dan berbahaya, yang mungkin mengancam anda bahkan sampai tenggelam. Pengalaman yang demikian biasa saja. Kita harus belajar dari pengalaman itu bahwa gereja tidak dijaga oleh manusia dan tidak ada yang bisa melindunginya kecuali Tuhan dan Pemiliknya, Yesus Kristus.

Nelayan yang berpengalaman itu meneruskan pekerjaan mereka di tengah badai, menguras air keluar dari perahu mereka, tetapi ketika laut yang bergelora mulai menimpa mereka dengan gelombang yang dahsyat, mereka menjadi takut dan gelisah serta mulai berteriak. Perahu mereka penuh dengan air dan hampir tenggelam. Mereka kehilangan kesabaran, membangunkan Yesus yang tidur dan menggoncang-Nya sambil berseru, “Tuhan, selamatkan kami! Tidakkah Engkau lihat bahwa kita di dalam masalah? Bagaimana Engkau bisa tidur saat kita di ambang kebinasaan?”

Kristus bangun dari tidur-Nya di tengah bahaya yang mematikan itu. Ia tidak langsung menyelamatkan mereka, tetapi menegur mereka, karena bahaya itu bukan disebabkan oleh badai yang dahsyat, tetapi karena iman mereka yang kecil di masa pencobaan. Kristus menuntut dari para pengikut-Nya sebuah kepercayaan yang berani dan mutlak kepada perhatian dan perlindungan dari Bapa surgawi mereka di setiap saat dalam kehidupan mereka, karena takut tidak selaras dengan kasih Allah.

Kristus kemudian menghardik angin yang kencang di danau itu. Ketika Ia memerintahkan dengan perkataan-Nya agar angin itu reda, angin itupun redalah, dan ada ketenangan yang sangat luar biasa. Ketakutan menyelimuti para murid ketika melihat mujizat ini, karena mereka melihat bukti bahwa Yesus juga adalah Tuhan atas alam. Dimanapun Kristus memerintah maka damai sejahtera surgawi akan datang ke dalam hati. Kapankah anda mau menyembah Yesus, percaya kepada kekuasaan-Nya atas alam, bangsa dan masalah? Serahkan diri anda kepada-Nya dan anda akan hidup dalam damai di tengah bahaya, terlindung dari jurang kematian.

DOA: Oh Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang mahakuasa. Ampunilah saya atas iman saya yang kecil di masa bahaya. Kuatkanlah kasih kami kepada-Mu sehingga kami bisa sepenuhnya percaya kepada-Mu. Berdiamlah di dalam kehidupan kami sehingga kami tidak kehilangan pengharapan di masa kesusahan. Bukalah mata kami sehingga kami bisa melihat Engkau dan memahami kemenangan-Mu atas segala kuasa, alam dan kesulitan, dan bahwa Engkau senantiasa mengasihi umat-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Yesus menegur para murid di tengah bahaya itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 25, 2023, at 10:32 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)