Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Matthew - 118 (Disciples Pluck the Heads of Grain)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
1. Tua-tua Orang Yahudi Menolak Kristus (Matius 11:2 - 12:50)
e) Para murid Memetik Bulir Gandum di Hari Sabat (Matius 12:1-8)MATIUS 12:1-8 Para murid Kristus merasa lapar karena mereka tidak memiliki uang. Mereka berdoa kepada Bapa, “Berikanlah kami makanan untuk hari ini,” dan percaya kepada Allah dan pemeliharaan-Nya setiap hari, percaya bahwa Ia akan mengubah hati manusia menjadi aliran air. Saat para murid-Nya menantikan pemberian Allah, mereka mulai memetik bulir gandum karena mereka lapar. Ini tidak dianggap sebagai mencuri karena memang sejak jaman Perjanjian Lama hukum mengijinkan seseorang mengambil seperlunya sejumlah yang bisa dimakan kalau ia dalam keadaan lapar, tetapi kalau sampai dibawa dengan menggunakan wadah, itulah yang dianggap sebagai pencurian. Menurut Perjanjian Baru, tidak pantas untuk mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Orang-orang Farisi tidak menuduh para murid karena mengambil gandum, tetapi karena mengambilnya dan kemudian mengupasnya pada hari Sabat, karena hal yang demikian sudah dianggap sebagai bekerja. Ini, menurut pemahaman mereka, merupakan pelanggaran terhadap hukum Sabat dan layak dihukum mati. Ketaatan kepada hukum Sabat merupakan simbol besar yang menghubungkan mereka dengan hukum Tuhan, yang sudah memisahkan dan memilih mereka dari antara semua bangsa yang lain. Tetapi Kristus, di dalam hikmat-Nya, menjelaskan kepada mereka, melalui contoh dari Daud dan para imam, bahwa perintah untuk mengasihi Allah dan manusia lebih besar dibandingkan dengan hukum Sabat. Ia membandingkan para murid-Nya dengan para imam dan raja, karena orang-orang yang miskin di dalam Allah, pada dasarnya, adalah para imam dan raja di hadapan Allah. Mereka juga adalah bagian dari Perjanjian Baru, yang aturannya berbeda dengan yang lama. Kristus menyebut diri-Nya sebagai Tuhan atas hari Sabat, karena Ia membawa hukum yang baru – hukum kasih. Pemberi hukum surgawi mengajarkan kepada kita bahasa manusia tidak dibenarkan karena menaati hukum, tetapi hanya karena anugerah dan darah Anak Domba Allah. Pengajaran Kristus menghendaki kita untuk melayani dengan kasih dan sukacita, bahkan di hari Sabat sekalipun. Dengan kasih kita disucikan. Tanda yang sangat jelas bahwa orang-orang Kristen tidak berada di bawah hukum dan tuntutannya, adalah bahwa mereka beribadah di hari Minggu dan bukan di hari Sabat. Minggu adalah hari dimana Kristus bangkit kembali dari kubur setelah mengalahkan maut. Minggu adalah lambang dari kehidupan Ilahi yang diberitakan oleh kebangkitan Kristus. Dan pada saat yang sama itu adalah alat kebebasan kita dari tuntutan Hukum Musa. Kita tahu bahwa kita tidak dibenarkan karena menaati hukum Sabat atau hukum hari Minggu, karena terkutuklah orang-orang yang berusaha dibenarkan melalui hukum, tetapi barangsiapa mengambil bagian dalam Roh dan kehidupan Kristus akan hidup dan disucikan setiap hari sampai selamanya. Kristus tidak menyucikan waktu dan musim, tetapi Ia menyucikan para pengikut-Nya sehingga mereka bisa hidup dalam kekudusan setiap hari di sepanjang minggu dan bukan hanya di hari Sabtu atau Minggu saja. DOA: Bapa Surgawi, kami bersyukur dari lubuk hati kami karena Engkau sudah menyucikan kami dan membebaskan kami dari tuntutan ibadah formal. Dimuliakanlah Engkau karena sudah menyertai kami di sepanjang hari dalam pekerjaan kami. Engkau memenuhi setiap jam kami dengan kasih-Mu. Tolonglah kami untuk memahami dan hidup di dalam kuasa kebangkitan Anak-Mu di dalam kehidupan kami sehingga kami bisa hidup di jalan kekekalan. Amin. PERTANYAAN:
KUISPembaca yang terkasih, Setelah membaca tafsiran tentang Injil menurut Matius di dalam booklet ini, anda sekarang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Jika anda menjawab 90% dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, kami akan mengirimkan kepada anda seri yang selanjutnya untuk pelajaran anda. Jangan lupa untuk menuliskan nama lengkap dan alamat anda dengan jelas di dalam lembar jawaban anda.
Kami mendorong anda untuk menyelesaikan dengan kami penyelidikan tentang Kristus dan Injil-Nya sehingga anda bisa menerima harta yang kekal. Kami menantikan jawaban anda dan berdoa untuk anda. Alamat kami adalah: Waters of Life Internet: www.waters-of-life.net |