Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Matthew - 005 (Genealogy of Jesus)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
A – Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak Yesus (Matius 1:1 - 2:23)

1. Silsilah Yesus (Matius 1:1-17)


MATIUS 1:1
1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Orang-orang Yahudi menghormati leluhur mereka Abraham, karena dengan dia dan sekelompok orang di dalam sejarah itulah hubungan mereka dengan Allah dimulai. Allah memanggil Abraham dari kediamannya di Haran dan memerintahkan dia untuk kelar dari kebudayaannya dan meninggalkan sahabat-sahabatnya serta perlindungan kaumnya. Allah memerintahkan agar Abraham mengadakan perjalanan seperti orang Beduin yang tidak memiliki rumah. Abraham membuang dirinya sendiri untuk bisa mendapatkan tuntunan yang benar dari Allah dan menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Sejak awal, Allah berjanji bahwa orang pilihannya itu akan memiliki keturunan yang banyaknya seperti bintang di langit, dan seperti pasir yang ada di tepi laut, dan bahwa dari benih keturunannya segala bangsa di dunia ini akan diberkati (Kejadian 12:2, 7; 13:16; 15:5, 18). Meskipun ia tidak memiliki tanah dan tidak memiliki anak, Abraham percaya kepada janji Tuhan dan menjadi bapa orang beriman.

Walau ia memiliki iman benar, tetapi ia juga jatuh ke dalam pencobaan. Ia tidak menanti sampai Allah memberikan kepadanya seorang anak tetapi dengan tergesa-gesa ia mengawini Hagar, pembantu istrinya yang berasal dari Mesir, dan Hagar kemudian melahirkan Ismael. Ketergesaannya itu mengakibatkan penderitaan dan kesakitan kepada banyak bangsa sampai berabad-abad.

Setelah berdiam diri terhadap Abraham selema kurang lebih tiga belas tahun, Allah memberikan kasih karunia kepadanya ketika ia berusia sembilan puluh sembilan tahun. Yang Mahakudus membuat sebuah perjanjian dengannya dan memberikan kepadanya lambang berupa sunat, dan berjanji kepadanya sekali lagi akan seorang anak perjanjian meskipun saat itu ia dan Sarah sudah sangat lanjut usia. Abraham percaya kepada Allah; ia juga percaya kepada janji Allah akan seorang anak laki-laki. Yang sebenarnya sangat bertentangan dengan hukum alam. Meskipun Sarah itu mandul, sang Pencipta memberikan kepada pasangan yang lanjut itu seorang anak laki-laki, Ishak. Hubungan antara Abraham dengan Allah menjadi sangat dekat, bahkan sebelum ia menaikkan doa syafaat untuk orang-orang di Sodom dan Gomorah, dan ia disebut sebagai sahabat Allah. Allah menguji Abraham, bapa orang beriman itu, dan memerintahkan kepadanya untuk mempersembahkan anaknya yang dikasihi yaitu Ishak. Orang beriman itu taat kepada suara Allah dan mempersiapkan untuk mempersembahkan anaknya yang dikasihinya bagi Tuhan. Dengan itu ia menjadi gambaran tentang Allah yang mengorbankan Anak-Nya karena kasih-Nya kepada kita dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan kita. Karena kesetiaan Abraham, pada saat itu juga Allah berjanji bahwa Ia akan memberkati semua bangsa keturunan Abraham (Kejadian 22:12, 16-17).

Kita tahu dari Paulus, sang rasul itu, bahwa pernyataan “keturunan Abraham” menunjuk kepada satu pribadi, Yesus Kristus (Galatia 3:16), dimana di dalam Dia dan melalui Dia maka semua bangsa diberkati. Tetapi pada saat Matius menyebut Yesus sebagai “Anak Abraham,” kebanyakan orang-orang Yahudi menolak Anak Allah ini dan menyalibkan sang penggenap janji itu. Penulis Injil memberikan penegasan sejak awal di dalam Injilnya bahwa tidak ada berkat yang akan datang kepada kaum Abraham atau kepada siapapun yang lain di dunia ini kecuali melalui Yesus, Penggenap janji, yang melalui-Nya semua kegenapan janji Allah bisa diterima.

DOA: Aku menyembah Engkau, Allah Mahakudus, karena Engkau memilih manusia yang jahat. Engkau tidak memilih manusia karena kebaikan dan iman mereka tetapi karena anugerah dan kasih karunia-Mu. Tolonglah saya hidup di dalam iman yang kuat, supaya saya bisa menjalani kehidupan yang sepadan dengan panggilan-Mu, berdiri teguh sebagai anak Abraham secara rohani, dan membagikan kepenuhan berkat yang diberikan kepada saya di dalam Anak-Mu Yesus.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Yesus bisa menjadi Anak Abraham juga?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 20, 2023, at 04:34 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)