Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 057 (All Creatures Worship the Lamb)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.2 YESUS KRISTUS DINOBATKAN DENGAN DIBERI GULUNGAN KITAB YANG DIMETERAI (WAHYU 5:1-14)

3. Semua Makhluk Menyembah Anak Domba (Wahyu 5:8-14)


Semua Makhluk Menyembah sang Anak Domba

WAHYU 5:13-14
13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" 14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Pujian yang sangat agung dari balatentara malaikat itu bisa di dengar di kedalaman surgawi dan sampai ke ujung bumi, bahkan dampai di bawah bumi, sehingga semua makhluk bisa merasakan kalau dunia yang diperbaharui itu sudah dimulai. Turunnya penghakiman itu adalah permulaan dari penciptaan dunia yang baru. Yohanes mendengar ada seruan yang sangat nyaring dari semua makhluk di alam semesta tanpa ada pemberontakan di dalamnya. Segala makhluk dan semua manusia memuji Dia yang disalibkan dan bangkit yang bisa mereka kenal: Anak Domba Allah itulah satu-satunya penjamin dari jaman yang baru.

Meski memiliki pendidikan ilmu pengetahuan dan keahlian teknis tetapi pemahamankita tetap saja terbatas dan sangat sukar untuk memikirkan bagaimana binatang dan unsur-unsur alam menyanyikan pujian. Keselamatan yang digenapkan di dalam Yesus mencakup bukan hanya manusia dan malaikat tetapi juga seluruh ciptaan yang menjadi tanggungjawab manusia. Dengan ketidaktaatannya kepada Allah, manusia sudah menyeret mereka semua ke dalam pergumulan keberadaan yang tidak mengenal belas kasihan. Seluruh dunia menjadi terganggu karena masuknya dosa. Iblis menjadi penguasa dunia ini. Semua makhluk menanti dengan sangat rindu akan penebusan dari anak-anak Allah (Roma 8:18-24). Ketika Yesus kembali, akan terjadi banyak hal yang tidak bisa kita bayangkan saat ini terhadap tumbuhan dan hewan-hewan.

Daud sudah mengetahui bahwa ular-ular naga laut, api, dan hujan es, salju dan kabut, angin badai bisa memuji Allah (Mazmur 148:7-8). Ia juga mengajak matahari, bulan dan bintang-bintang untuk memuji Tuhan (Mazmur 148:3). Semua orang yang hidup oleh Roh Kudus akan melihat melampaui semua kedangkalan materialisme yang ada di dalam masyarakat kita sekarang ini, dan akan mengetahui adanya hubungan yang dalam antara sang Pencipta dengan makhluk-Nya. Kalau pengajaran para ilmuwan dan perancang menghubungkan antara Allah dengan pengajaran mereka secara bertanggungjawab, maka kita tidak akan mencemari dunia ini dengan bahan-bahan kimia dan limbah atom.

Pujian dari para makhluk adalah sesuatu yang tetap terjadi di sepanjang kitab Wahyu. Allah, sang Pencipta, dan Anak Domba sangat dihormati, disembah dan dimuliakan. Bagi kedua-Nya segala kuasa dari kekal sampai kekal. Tetapi bagi keduanya sama sekali tidak mungkin timbul kecemburuan.

Dia yang duduk di tahta dan Anak Domba ada dalam kesatuan, dan itulah yang menjadi dasar dari keberadaan kita. Penciptaan dan pendamaian, pemeliharaan dan pengudusan, penghukuman dan penyempurnaan semua dikerjakan oleh Bapa dan Anak di dalam kesatuan. Hanya kasih yang besar antara Bapa dan Anak itulah yang menjadi dasar bagi kehidupan kita, karena itu pujian kita layak dinaikkan bagi Bapa dan Anak di dalam kuasa Roh Kudus.

Yohanes melihat bagaimana seruan untuk damai sejahtera dari semua makhluk dan pujian kepada Yesus yang dinaikkan oleh para malaikat naik kembali bagaikan gelombang di sekitar tahta itu, dan keempat penjaga tahta meneguhkan dengan seruan amin atas apa yang mereka dengar itu. Kedua puluh empat tua-tua tersungkur mewakili kita dan menyembah Dia, yang duduk di tahta dan Anak Domba.

Anak Allah sudah kembali ke rumah-Nya setelah kemenangan-Nya di Golgota. Bapa sudah memberikan kepada-Nya segala kuasa dan menjadikan-Nya Penguasa atas seluruh dunia.

Peristiwa yang sangat luar biasa di surga yang dilaporkan oleh Yohanes dalam penobatan Anak Domba itu mengubah pandangan kita akan sejarah. Sudahkah tahta Bapa dan Anak menjadi pusat di dalam kehidupan kita? Apakah kehidupan kita menunjukkan pujian akan kemuliaan kasih karunia yang tak terkatakan ini? Apakah kita meninggikan diri sendiri atau meninggikan Dia, yang duduk di tahta, dan meninggikan Anak Domba?

DOA: Bapa Surgawi, Betapa agungnya kasih-Mu kepada orang-orang berdosa sehingga Engkau menciptakan mereka dan setelah mereka jatuh ke dalam dosa Engkau menyelamatkan mereka melalui pendamaian yang digenapkan oleh Anak-Mu yang kudus, yang sudah Engkau terima dan Engkau muliakan setelah Ia bangkit, dan Ia sudah duduk di sebelah kanan-Mu, memerintah dalam keharmonisan dengan diri-Mu, mengatasi semua orang yang sudah menerima dan menyangkali Dia sampai Ia datang kembali untuk kedua kalinya sebagai Hakim. Tolonglah agar kami dikuduskan uga di dalam Engkau dan mentaati perintah-perintah-Mu dengan sukacita dan penuh syukur.

PERTANYAAN:

  1. Apa bagian yang paling menyentuh hati anda berkaitan dengan pujian yang penuh keagungan di surga itu? Pujian yang mana yang bisa anda jadikan pujian pribadi anda kepada Allah dan Anak Domba-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:36 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)