Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 017 (The Letter of Jesus Christ to the Church Leader in Thyatira)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 1 - LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA! (WAHYU 1:1 - 3:22)
BAGIAN 1.2 PENGLIHATAN YANG PERTAMA DAN AKIBATNYA UNTUK DUNIA INI: KEDATANGAN ANAK MANUSIA UNTUK MENGUDUSKAN JEMAAT-NYA (WAHYU 1:9 - 3:22)
BAGIAN 1.2.2 SURAT DARI YESUS KRISTUS KEPADA KETUJUH JEMAAT DI ASIA KECIL (WAHYU 2:1 - 3:21)

4. Surat Yesus Kristus kepada Pemimpin Jemaat di Tiatira (Wahyu 2:18-29)


Orang-Orang Lain Di Tiatira, Yang Tidak Mengikuti Ajaran Itu Dan Yang Tidak Menyelidiki Apa Yang Mereka Sebut Seluk-Beluk Iblis, Kepada Kamu Aku Berkata: Aku Tidak Mau Menanggungkan Beban Lain Kepadamu: Kedalaman dari kejahatan sang penggoda itu jelas di dalam perkataan anugerah yang diucapkan oleh Yesus kepada semua orang lain di jemaat Tiatira. Hanya sedikit anggota jemaat sudah menutup hati mereka dari wahyu Iblis yang menarik dan sudah merasa puas hanya dengan Injil saja. Namun beberapa orang sudah berpegang teguh kepada anugerah Yesus Kristus, kasih Allah da persekutuan dengan Roh Kudus. Mereka yang setia di dalam roh tetap tidak tercemar secara mental dan tubuhnya.

Bahkan Hawa jatuh ke dalam jebakan Iblis ketika Iblis mencobai dia dan mengatakan bahwa Allah tidak ingin dia mengenal apa yang baik dan yang jahat. Si jahat mencobai Hawa untuk memakan buah pohon pengetahuan akan yang baik dan yang jahat, yang menumbuhkan keinginan untuk kejahatan di dalam dirinya. Hawa sudah lama mengenal Allah dan sekarang ingin mengenal yang baik dan yang jahat. Ketika ia menggigit buah yang terlarang itu, matanya terbuka terhadap dosa. Ia kehilangan persekutuan dengan allah dan diusir ke padang gurun kehidupan. Ia menjadi manusia yang fana.

Demikian juga dengan nabiah palsu di Tiatira, anak perempuan Hawa, yang ingin memimpin jemaat masuk ke kedalaman Iblis. Bersama dengan para pengikutnya ia menjadi sangat jahat. Barangsiapa di jaman ini ikut serta dalam tindakan okultisme, seperti membaca ramalan dari ampas kopi di cangkir atau mengambil bagian di dalam pertemuan yang dilakukan oleh kelompok spiritual untuk mendapatkan roh yang berkomunikasi atau yang meramal akan masa depan, akan keluar dari imannya dan langsung terjun masuk ke dalam wilayah si jahat. Ia sendiri akan menjadi jahat dan semakin lama akan semakin dikuasai oleh roh jahat. Karena itu, menjauhlah sepenuhnya dari semua praktek okultisme! Kita harus menjaga diri dari semua pembelajaran para-psikologi dan semua aktifitas yang berkaitan dengan hal supernatural. Semua wahyu, suara dan penglihatan di luar Alkitab semuanya adalah dusta. Hanya Yesus saja yang pernah menembus, mengalahkan dan menyatakan kedalaman Iblis. Wahyu-Nya sudah cukup.

Yesus menyebut Iblis, “si jahat,” dan mengajar anak-anak Allah untuk berdoa kepada Bapa di surga untuk “bebaskan kami dari pada yang jahat,” karena tidak seorangpun di antara kita yang bisa melawan kelicikan dan kekuatan Iblis. Kalau kita ada di dalam Kristus, kita akan memiliki janji perlindungan dari si jahat.

Yesus juga menyebut Iblis, “si pendusta” dan “bapa segala pendusta.” Yesus membuka keberadaan Iblis dan menunjukkan bahwa dia adalah pembunuh sejak mulanya, yang tidak berpegang kepada kebenaran (Yohanes 8:44), yang paling licik di antara semua pendusta (Kejadian 3:1, bdk. Sura Al 'Imran 3:54). Barangsiapa tidak berpegang teguh di dalam Yesus dan tidak hidup di bawah perlindungan darah-Nya akan jatuh ke dalam kebinasaan. Ia menjadi cemar secara jasmani dan rohani, dan menjadi penyebeb kecemaran di dalam diri orang lain.

Yesus menyebut Iblis penguasa dunia ini yang akan diusir (Yohanes 12:31; 14:30). Paulus menyebutnya ilah jaman ini yang sudah membutakan pikiran banyak orang yang tidak percaya, kecuali kalau terang Injil kemuliaan Kristus, yang adalah gambar Allah, bersinar di dalam diri mereka (2 Korintus 4:4).

Yohanes melihat si jahat dalam bentuk naga yang merah menyala, yang memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk serta tujuh mahkota di atas kepalanya. Naga besar ini adalah si ular tua yang disebut Iblis dan Setan, yang mendustai dunia ini (Wahyu 12:3,7,9).

Jemaat tidak perlu mengambil bagian di dalam kursus atau pelajaran-pelajaran tentang spiritisme, karena Kitab Suci sudah membukakan kenyataan tentang si jahat itu sejak lama, tetapi barangsiapa tetap memilih untuk mengambil bagian dalam jalan Iblis akan jatuh ke dalam pengaruh si jahat dan semakin lama semakin terikat di dalam pengaruhnya.

Gereja tahu bagaimana membebaskan diri dari kuasa si jahat. Tuhan sudah memberikan tujuan lain selain belajar kedalaman Iblis, karena gereja harus menggali kedalaman keilahian. Tubuh Kristus di dunia ini, gereja, memiliki hak istimewa untuk melatih dirinya mengalami perubahan sesuai dengan gambar Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Roh Kudus menyelidiki kedalaman Allah (1 Korintus 2:10). Roh itu berseru, “Abba, Bapa.” Ia menunjukkan kepada kita bahwa Yang Mahakuasa, Pencipta yang kudus dan mulia atas langit dan bumi adalah Bapa kita, yang dari-Nya kita menerima jaminan lengkap dan kehidupan kekal. Roh Kudus juga menolong kita untuk memahami bahwa Yesus adalah Anak Manusia, untuk mengalami pemurnian kita dari dosa melalui darah-Nya, dan untuk percaya kepada penghakiman dari Yesus. Kasih Allah dinyatakan di dalam Kristus. Terang, kehidupan, kebenaran, jalan, dan penghakiman serta kebangkitan-Nya sudah cukup bagi kita. Kita tidak perlu memiliki pengalaman spiritualis selain dari yang kita ketahui dari Dia.

Yesus mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita, Roh Penghiburan, damai sejahtera yang tidak dikenal oleh dunia ini. Ia adalah kuasa Allah, terang, kehidupan, sukacita, kesabaran, kebenaran dan kesucian. Ia memberikan kepada kita kuasa untuk mengasihi. Barangsiapa membiarkan diri dipimpin oleh Yesus dan Roh-Nya ke dalam kedalaman Allah akan mengalami bahwa perkataan yang dituliskan oleh Yohanes di dalam suratnya, “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (1 Yohanes 1:7).

Apa Yang Ada Padamu, Peganglah Itu Sampai Aku Datang: Yesus mengatakan kepada sisa yang kudus di dalam jemaat di Tiatira agar mereka memelihara diri menjauh dari nabiah palsu itu, “Kamu sudah sangat menderita di bawah anak perempuan naga itu. Kamu jangan sampai jatuh ke dalam tipu dayanya yang menyesatkan. Aku tidak mau meletakkan kamu di bawah ujian, beban atau penganiayaan yang lain. Tetapi jangan menjadi congkak dan berpikir bahwa kamu lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang sudah tersesat, karena Akulah yang memelihara kamu. Kami tidak memiliki kehormatan apapun selain anugerah-Ku. Kamu berdiri di samping sang Pemenang. Berpeganglah kepada anugerah-Ku sampai Aku datang.” Tuhan menegaskan kepada mereka yang miskin di hadapan Allah bahwa Ia akan datang kembali kepada mereka dan kepada orang yang menantikan Dia. Kedatangan Kristus ini akan segera terjadi dan merupakan bagian dari iman mereka.

Menang Dan Melakukan Pekerjaan-Ku Sampai Kesudahannya: Tidak ada manusia yang bisa mengalahkan kejahatan dengan kekuatannya sendiri. Namun, Tuhan memberikan kemenangan terus menerus kepada mereka yang berpegang kepada nama Yesus dan hidup dari kekuatan-Nya, dibangun di atas dasar keselamatan dari-Nya. Roh Kudus memimpin Yesus untuk menghadapi Iblis dan cobaan darinya agar Ia bisa menanggalkan kuasa si jahat itu, dan membuatnya mundur dalam kekalahan. Jadi, Roh Kudus memimpin Yesus ke untuk membongkar cobaan pribadi dan usaha roh jahat untuk menembus masuk ke dalam gereja, dan Yesus menaklukkan semuanya itu dengan firman Allah. Kebencian dari sang pembenci hanya bisa dikalahkan oleh kasih dari sang pengasih.

Sangat jelas bahwa kita tidak akan bisa mendapatkan kemenangan melalui pekerjaan, pengorbanan, pencapaian dan doa kita, tetapi hanya dengan berpegang teguh kepada pekerjaan, kekuatan dan kebenaran Kristus, seperti lagu yang dituliskan oleh Martin Luther,

Dengan tenaga yang fana,
niscaya kita kalah
Pahlawan kita Dialah,
yang diurapi Allah.
Siapa namaNya?
Sang Kristus mulia;
Tuhan Yang Esa,
Panglima semesta,
Niscaya Ia jaya!

Apakah Pekerjaan Yesus Kristus? Kelahiran Kristus berarti masuknya kehidupan Ilahi ke dalam dunia kita, yang sudah cemar oleh dosa dan maut. Ia menggenapkan Hukum Musa dan menetapi seluruh aturannya di dalam kehidupan dan kematian-Nya. Ia menyimpulkan keseluruhan isi hukum itu di dalam satu pernyataan: kita mengasihi sesama karena Ia sudah terlebih dahulu mengasihi kita (Yohanes 13:34).

Karya Yesus adalah indikasi dari kasih dan kuasa penciptaan-Nya. Ia menyembuhkan orang sakit yang datang kepada-Nya, mengusir roh-roh jahat, dan melipat-gandakan roti bagi mereka yang lapar akan kebenaran. Ia membangkitkan orang mati dan makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa.

Di kayu salib Ia memikul ke atas diri-Nya segala dosa dunia dan menahan penghukuman bagi kita. Dengan kematian-Nya sebagai pengganti Ia memuaskan murka Allah dan memperdamaikan kita dengan Allah. Ia menggenapkan keselamatan dari semua orang di dunia ini yang mengikuti Dia.

Kebangkitan Yesus menyatakan kemenangan-Nya atas maut dan Iblis. Kehadiran-Nya secara tubuh dan roh memberikan kepada kita gambaran untuk masa depan kita sendiri. Kebangkitan-Nya ke surga adalah bagian dari prosesi kemenangan-Nya. Ia hidup dan memeritah bersama dengan Allah, Bapa-Nya di dalam kekekalan.

Roh-Nya memimpin kita kepada sebuah missi kasih. Hari ini Yesus bekerja melalui para pengikut-Nya. Ia menyelamatkan mereka yang siap untuk diselamatkan.

Karya Kristus bukanlah kata-kata kosong belaka, tetapi tindakan yang penuh dengan kuasa dan anugerah. Ia membebaskan kita dari kutuk hukum taurat dan membawa kita masuk ke dalam dunia anugerah dari Allah Tritunggal. Dua janji yang besar akan berlaku di dalam diri orang yang berpegang teguh kepada anugerah-Nya dan mentaati perintah-Nya. Ia memberikan kedua janji itu kepada sisa jemaat di Tiatira, yang memiliki pelayanan yang penuh semangat dalam kasih.

Barangsiapa Melakukan Pekerjaan-Ku Sampai Kesudahannya, Kepadanya Akan Kukaruniakan Kuasa Atas Bangsa-Bangsa: Tidak ada orang Kristen yang diberi hak untuk menerima kuasa Ilahi yang membuat dia menguasai orang-orang lain. Kita semua hanyalah orang bersalah yang tidak berarti. Namun Yesus memberikan kuasa-Nya kepada beberapa orang Kristen di Tiatira karena mereka terus ada di dalam Dia dan pekerjaan-Nya sampai kejatuhan dari nabiah palsu itu. Mereka tidak memiliki kemampuan melawan argumentasi perempuan itu. Karena itu mereka berpegang teguh bukan hanya kepada perkataan Yesus, tetapi juga kepada pekerjaan-Nya.

Kuasa apakah yang diberikan oleh Kristus kepada orang-orang yang setia kepada-Nya? Di dalam Kisah Para Rasul 1:8 Yesue mengatakan kepada para pengikut-Nya, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Demi penyaliban Kristus para pengikut-Nya menerima kuasa untuk memberikan kesaksian yang membawa kepada kehidupan kekal.

Orang-orang kafir mati di dalam dosa. Orang-orang Yahudi menyebut mereka sebagai najis. Kesaksian Kristus adalah untuk membangkitkan orang mati yang najis itu. Kita semua sama seperti mereka—orang-orang berdosa yang bersalah dan mati secara rohani. Namun, darah Yesus Kristus membasuhkan kita dari segala dosa. Roh-Nya memberikan kepada kita kehidupan, kuasa dan kebenaran.

Orang-orang kafit hidup di dalam kuasa dan pengendalian Iblis. Mereka perlu dibebaskan dari belenggu mereka. Roh Kudus menuntun para pengikut Kristus untuk mengundang orang-orang yang belum percaya untuk meninggalkan dunia Iblis dan masuk ke dalam gereja Kristus. Ini menandakan pergumulan dan perlawanan. Itulah sebabnya Yesus mengatakan,

Ia Akan Memerintah Mereka Dengan Tongkat Besi: Tongkat besi di sini berari Firman Allah di dalam Hukum dan Injil-Nya, yang harus dilaksanakan oleh orang-orang percaya yang ada di Tiatira untuk membawa para penyembah berhala kembali kepada wilayah perlindungan Kristus, yang akan dengan setia memperhatikan mereka. Bagi para serigala, tongkat besi itu berarti kematian. Bagi domba-domba itu berarti kehidupan. Tetapi kalau seekor domba yang keras kepala jatuh ke dalam bahaya yang bisa mendatangkan maut, maka gembala akan memakai tongkat besi dan membawa kembali domba itu ke dalam kawanannya. Ia menghukum agar domba itu bisa tetap hidup.

Namun, pada saat sebagian besar manusia tidak siap untuk masuk ke dalam kawanan milik Gembala yang Baik itu, dan justru hidup jauh di dalam dunia yang tanpa hukum dan yang cemar, maka tongkat besi itu menjadi tongkat ukuran untuk kejahatan mereka dan tongkat penghakiman, yang menghukum manusia dan menjatuhkannya secara adil.

Sisa di antara jemaat Tiatira yang lemah itulah yang justru menerima tugas missi global untuk menggembalakan dan menghakimi ini. Mengapa? Karena mereka tetap tinggal di dalam kasih dan kesabaran dari kasih mula-mula mereka, berpegang teguh kepada karya Yesus Kristus, dan tidak mengikuti pengajaran asing yang penuh tipu daya.

Tuhan memberikan kepada jemaat yang terguncang dan hamoir hancur itu tugas yang sangat mendasar dan sangat jelas. Ia mengingatkan orang-orang percaya mengenai janji-Nya di dalam Mazmur 2:8-12, dimana Ia menjelaskan karya-Nya sebagai Penguasa atas bangsa-bangsa. Dengan cara yang sama, jemaat di Tiatira dan jemaat-jemaat lainnya juga harus mematahkan kuasa budaya dan bentuk-bentuk asing dari kekafiran dan meremukkan filsafat dan program mereka sampai berkeping-keping dengan tongkat besi berupa Hukum Taurat dan Injil. Yang sangat penting dan mendesak bukanlah mendapatkan filsafat baru, program-program, kebiasaan dan pengajaran kelompok untuk memperbaiki dunia, tetapi justru kasih Kristus, yang didasarkan kepada anugerah-Nya dan dipersatukan dengan kehadiran kudus-Nya. Pada akhirnya, yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang terlemah menjadi yang terkuat. Yesus meninggikan yang rendah ketika mereka menyadari kelamahan mereka dan mengalahkannya dengan memandang dengan iman kepada sang Pemenang.

Yesus Menerima Kuasa dari Bapa-Nya: Yesus memperdalam janji agung-Nya kepada jemaat yang sedang gelisah di Tiatira, yang dipandang oleh banyak gereja lain dengan pandangan menghina. Ia menyatakan kepada mereka kuasa yang sudah dijanjikan-Nya kepada mereka yang terus ada di dalam kasih, kesabaran dan kesetiaan. Kuasa yang sama diterima oleh Anak Allah dari Bapa-Nya! Pernyataan yang sangat ajaib ini mengingatkan kita akan tugas missi yang diberikan oleh Yesus kepada para murid-Nya yang sedang sangat gelisah, yang merasa gagal di dalam iman dan pengharapan mereka, dengan mengatakan kepada mereka, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yohanes 20:21). Domba-domba yang hilang dan tak berdaya sekarang harus menjadi gembala-gembala—ditugaskan untuk menjadi pelindung, penghukum, dan hakim yang mewakili Anak Allah.

Yesus memberikan kuasa kepada pemimpin jemaat di Tiatira dan semua jemaat lainyang setia dengan menyatakan kepada mereka rahasia dari nama Allah di dalam Perjanjian yang Baru: Bapa. Yesus menyebut mereka “Bapa-Ku” untuk kedua kalinya di dalam Kitab Wahyu. Sebagaimana Bapa, demikianlah Anak!. Bapa memberikan kepada-Nya semua karakteristik dan gelar, segala kuasa, kekayaan, berkat, hormat karena sang Anak sama dengan Dia—rendah hati, lemah lembut, suci, dan penuh dengan kasih dan kesabaran. Bapa datang kepada kita di dalam Anak.

Sang Anak mengajar kita untuk berdoa, “Bapa kami yang ada di surga...” sehingga kita, yang telah “dilahirkan kembali” bisa masuk ke dalam hak Anak-Nya, dan mempermuliakan nama Bapa di hadapan semua bangsa di dunia ini, di dalam perkataan, perbuatan, doa dan pemikiran.

Nama Bapa adalah jawaban Allah kepada Islam. Nama ini bisa memperbaharui Yudaisme yang sudah rusak dan memberikan pengharapan kepada dunia yang tanpa allah. Barangsiapa melihat Anak maka ia melihat Bapa. Anak adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Di dalam Anak sang Bapa datang untuk mencari dan menemukan kita. Ia mau membebaskan kita dari kesombongan dan menyelamatkan kita dari dosa, sehingga Ia bisa menarik kita keluar dari kuasa Iblis dan maut. Ia mau mencurahkan kehidupan kekal-Nya bagi kita. Hal ini hanya bisa terjadi dengan percaya kepada Yesus Kristus, satu-satunya Anak Allah, yang mau membangkitkan kita, memberikan kehidupan kepada kita, dan memimpin kita dengan Roh Kudus-Nya. Barangsiapa mengenal Bapa, dia mengenal Allah, dan mengenal nama yang memiliki segala kuasa dan kewenangan untuk menciptakan dunia yang baru (Yohanes 10:30, 36-38; 14:9-11; 17:21-26; Rom 8:14-18).

Kepadanya Akan Kukaruniakan Bintang Timur: Yesus memberikan kepada orang yang berkenan kepada-Nya anugerah demi anugerah dari kepenuhan-Nya. Yesus kemudian berjanji kepada pemimpin jemaat dan sisa yang dikuduskan di antara jemaat bahwa Ia akan mengaruniakan bintang timur sebagai kelengkapan untuk pelayanan. Lambang ini memiliki beberapa makna. Orang yang melihat bintang timur akan tahu bahwa malam sudah akan segera berakhir, dan suatu hari yang baru akan segera dimulai. Ini bisa memberikan kepastian di dalam hati hamba yang rendah hati itu tentang kedatangan Kristus yang akan segera terjadi, yang akan membangun sebuah kerajaan yang baru dimana kebenaran akan berdiam di sana.

Pada jaman Yohanes, Venus biasa disebut sebagai Bintang Timur, yang dipahami sebagai tanda kemenangan dan kekuaaan. Dalam pemahaman ini maka janji ini mengandung makna adanya kemenangan besar dari dunia baru yang sedang dinyatakan melalui orang-orang yang penuh kasih dan kesabaran di Tiatira, yang berpegang teguh kepada anugerah Kristus.

Dan akhirnya bintang timur menunjuk kepada Yesus sendiri, yang datang dengan terang yang cemerlang di tengah kegelapan malam di masa akhir jaman. Cemerlang terang-Nya semakin jelas saat ini bagi semua orang yang mengenal Dia. Ia akan menyatakan diri dan tidak menunda lagi, seperti matahari yang terbit dengan kekuatannya. Sebagai “Bintang Timur” Yesus akan memberikan diri-Nya kepada mereka yang lemah. Kuasa dan kedaulatan-Nya akan dinyatakan did alam kasih yang suci.

Siapa Bertelinga, Hendaklah Ia Mendengarkan Apa Yang Dikatakan Roh Kepada Jemaat-Jemaat: Sekarang, pembaca yang terkasih, berita apa yang anda dapatkan dengan membaca buku ini? Apakah anda langsung melupakannya, seperti pepatah “masuk telinga kiri, keluar telinga kanan?” Atau anda mendengarkan Firman Allah dan mentaatinya? Yesus memuji orang yang tidak melupakan perkataan-Nya, tetapi yang melakukannya dengan semestinya.

DOA: Oh Anak Allah, Hakim yang Adil dan Gembala yang Baik, Engkau mengenal keterbatasan karunia di dalam diri para hamba-Mu; tetapi barangsiapa berpegang kepada karya keselamatan-Mu dan tidan menyangkal nama-Mu, “Yesus,” akan menerima dari-Mu kuasa untuk melayani Engkau di antara bangsa-bangsa yang dianggap najis. Bapa-Mu juga memberikan kepada-Mu kuasa untuk menyebarkan kebaikan di tengah-tengah kejahatan. Tolonglah kami agar kami tidak menjadi penghalang kuasa-Mu disempurnakan di dalam kelemahan kami, dan agar kami percaya serta mengakui kemenangan-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apakah janji-janji yang diberikan oleh Kristus kepada gembala jemaat di Tiatira?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 10:43 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)