Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 010 (The Letter of Jesus Christ to the Pastor in Ephesus)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 1 - LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA! (WAHYU 1:1 - 3:22)
BAGIAN 1.2 PENGLIHATAN YANG PERTAMA DAN AKIBATNYA UNTUK DUNIA INI: KEDATANGAN ANAK MANUSIA UNTUK MENGUDUSKAN JEMAAT-NYA (WAHYU 1:9 - 3:22)
BAGIAN 1.2.2 SURAT DARI YESUS KRISTUS KEPADA KETUJUH JEMAAT DI ASIA KECIL (WAHYU 2:1 - 3:21)

1. Surat Yesus Kristus kepada Pemimpin Jemaat di Efesus (Wahyu 2:1-7)


WAHYU 2:1-7
1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. 2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. 3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. 4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. 5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. 6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. 7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus ...: Kota yang terbesar dan paling penting di propinsi Romawi itu, Asia, sudah mendengar Injil lebih dari 30 tahun (yaitu sejak 53 atau 55 M). Rasul Paulus, lebih dari sekali, sudah dilarang oleh Roh Kudus untuk mengadakan kunjungan ke Efesus dalam perjalanan missinya yang kedua (Kisah Para Rasul 16:6-8). Namun, dalam perjalanan missinya yang ketiga ia tinggal di ibukota propinsi Asia Kecil ini selama tiga tahun, dimana ia melakukan penginjilan secara terbuka (Kisah Para Rasul 19:8-10; 20:31). Sebuah kerusuhan yang dipimpin oleh seorang pengrajin patung perak kemudian muncul melawan Gereja Kristen (Kisah Para Rasul 19:23–20:1). Pidato perpisahan Paulus di depam para pemimpin jemaat-jemaat di kota yang besar ini menjadi bagian yang paling menarik di dalam Kitab Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 20:17-35). Di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus, yang saat itu sedang ada di dalam tahanan rumah, menyebut anggota-anggota jemaat di sana sebagai “orang-orang kudus” (Efesus 1:1).

Setelah Paulus dipenggal di Roma pada tahun 63 M, dan setelah Petrus disalibkan pada tahun 64 M, ada kemungkinan bahwa asisten Paulus, Timotius, untuk sementara waktu menjadi pemimpin jemaat di pusat administrasi multikultural ini. Yakobus, saudara Yesus, sudah mati dirajam pada tahun 62 M. Jadi Yohanes, satu-satunya Rasul dan saksi mata akan kehidupan Yesus Kristus yang masih hidup, bergegas untuk memikul tanggungjawab sebagai pemimpin dari pusat Kekristenan yang baru ini. Namun, Tuhan Yesus mengijinkan bahwa dia dipindah-pindah seperti buah catur ke sebuah pulau bernama Patmos, sehingga dia, di dalam keterasingan dan kesendirian, bisa menuliskan surat yang sangat menyentuh kepada jemaat, dan juga menuliskan penglihatan-penglihatan tentang akhir jaman kepada gereja di seluruh dunia di sepanjang jaman!

Tuhan Yang Memegang Ketujuh Bintang Itu Di Tangan Kanan-Nya Dan Berjalan Di Antara Ketujuh Kaki Dian Emas Itu: Yohanes mendengar perintah Yesus Kristus kepada pemimpin jemaat di Efesus (disebut di sini sebagai “malaikat” atau “utusan”). Penilaian dan kritik terhadap jemaat yang dituliskan Rasul Yohanes bukan berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari Yesus Kristus. Tuhan sendiri yang berbicara kepada pemimpin jemaat dan anggota-anggotanya.

Seluruh surat kepada ketujuh jemaat dimulai dengan perintah dari Yesus kepada Yohanes untuk menulis. Karena itu, Yohanes, sebagai pengirim surat-surat itu, memperkenalkan diri-Nya dengan cara yang berbeda-beda (Wahyu 2:1,8,12,18; 3:1,7,14). Penjelasan yang agung mengenai Yesus ini diambil sebagian besar dari pendahuluan Kitab Wahyu atau dari pendahuluan yang diberikan oleh Yesus Kristus sendiri (Wahyu 1:17-18).

Kemudian dijelaskan diagnosa dari keadaan rohani masing-masing pemimpin jemaat dan anggota-anggotanya. Untuk kelima jemaat itu, analisa rohani yang diberikan adalah untuk mendorong jemaat bertobat, karena kalau tidak, ada ancaman yang terkandung di sana!!

Untuk kedua jemaat lainnya, bukannya panggilan pertobatan yang ditulskan, tetapi dorongan untuk bertahan di tengah-tengah penganiayaan. Janji-janji yang mulia dari yesus menjadi akhir dari masing-masing surat itu—kalau para pemimpin jemaat, dengan kuasa Roh Kudus, mengalahkan godaan dari dalam dan dari luar yang berusaha untuk menyesatkan mereka. Kedua belas janji* itu adalah janji-janji antispatori dan memberikan gambaran mengenai penggenapan keselamatan yang akan datang, yang secara lengkap dijelaskan di dalam pasal 19-22 dari Kitab Wahyu**. Demikianlah isi dari surat-surat itu sangat selaras dengan keseluruhan isi Kitab dan berisi hal-hal yang sangat penting untuk masa akhir jaman yang dibukakan.

* Berikut ini adalah daftar janji kepada masing-masing jemaat: Jemaat yang pertama dan kedua masing-masing menerima satu janji (Wahyu 2:7, 2:11), jemaat yang ketiga dan keempat menerima dua janji (Wahyu 2:17, 2:26-28), jemaat kelima menerima tiga janji (Wahyu 3:5), jemaat keenam menerima dua janji (Wahyu 3:12), dan jemaat ketujuh menerima satu janji (Wahyu 3:21).
** Wahyu 2:7 berkaitan dengan Wahyu 22:2; 2:11 dengan 10:6; 2:17 dengan 19:12; 2:27 dengan 19:15 dan 22:16; 3:5 dengan 20:12 dan 21:27; 3:12 dengan 22:4; 4:1 dengan 7:15.

Di dalam pendahuluan-Nya sebagai pengutus suray kepada jemaat Efesus –“Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya...”—Yesus menunjuk kepada gambaran yang pertama yang dilihat oleh Yohanes di dalam penglihatannya tentang Anak Manusia yang penuh kemuliaan dan Hakim atas seluruh dunia. Yesus meyakinkan gembala jemaat di Efesus bahwa Dia, Tuhan, tidak meninggalkan atau melupakan jemaat, meskipun ada peristiwa pembuangan Yohanes. Ia mengatakan bahwa Ia memegang dan melindungi baik gembala jemaat itu maupun para hamba Tuhan lainnya di tangan kanan-Nya yang penuh berkat.

Kemudian, Tuhan yang hidup berjalan di tengah-tengah ketujuh kaki dian emas. Para gembala dan ketujuh jemaat mereka semuanya mengalami kehadiran Yesus Kristus yang penuh kuasa. Sebagai Imam Besar Ia mengisi minyak Roh Kudus di dalam lampu di kaki dian itu, sehingga lampu itu bisa senantiasa menyala. Ia membersihkan juga sumbu peringatannya, sehingga nyala api bisa memancarkan terangnya. Tuhan Tuhan memelihara agar pancaran cahaya dari jemaat-jemaat-Nya tidak terganggu. Mereka tidak pernah sendirian, dan tidak dibiarkan untuk mengandalkan kekuatan sendiri.

Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanm: diagnosa yang dibuat oleh Tuhan menunjukkan bahwa Ia tahu tentang semua tindakan para pemimpin jemaat di Efesus—yang baik ataupun yang buruk. Yesus maha tahu dan penuh hikmat. Ia tidak menanggapi dengan cara yang keras ketika Ia tidak berkenan. Ia menunggu dengan sabar dan melihat segala sesuatu. Ia menerima semua karya pelayanan, baik yang penting maupun yang dianggap tidak penting. Ia memahami bahwa bekerja di dalam gereja, khususnya sebagai missionaris di antara orang-orang yang bukan Kristen, adalah pekerjaan yang berat. Pelayanan yang demikian tidak akan selesai hanya dalam waktu delapan jam sehari; namun, membutuhkan perhatian dan pemikiran yang terus menerus, seperti pekerjaan seorang perawat atau seorang bidan. Kata pekerjaan –yang berarti pelayanan rohani—muncul lebih dari dua puluh kali di dalam Perjanjian Baru. Para gembala di dalam Jemaat harus terus bergerak, berbicara, melayani dan berdoa. Kasih dari Yesus Kristus mendorong dan meyakinkan kita untuk pergi kepada tetangga kita dan kepada sesama orang Kristen, menawarkan kepenuhan rahmat Kristus kepada mereka. Yesus tidak memerintahkan kita untuk tetap duduk di bangku gereja, tetapi untuk bangkit dan berusaha menjadi segala bangsa sebagai murid-Nya. Yesus mendorong kita untuk beralih dari kehidupan gereja yang hanya berputar-putar di tempatnya dan membawa kita kepada arah yang benar. Di Efesus Ia melihat ada komunitas orang percaya yang sangat giat dan menjalani kehidupan iman di dalam perkataan dan tindakan.

Aku Tahu, Bahwa Engkau Tidak Dapat Sabar Terhadap Orang-Orang Jahat: Di dalam pekerjaan mereka sebagai para pembawa damai, jemaat di Efesus dan para gembala mereka menghadapi tantangan yang keras, baik dari para penyembah berhala maupun dari orang-orang Yahudi, yang berpegang kuat kepada ide mereka tentang pembenaran melalui usaha mereka sendiri dan menyepelekan anugerah Kristus.

Beberapa dari anak Yakub menyebut diri mereka sebagai orang-orang Kristen, tetapi mereka lebih seperti orang Yahudi dibandingkan orang Kristen. Mereka berbicara seperti orang Kristen, namun kalau dianalisa lagi sebenarnya mereka hidup seolah-olah pembenaran mereka dicapai dengan usaha mereka sendiri. Mereka memakai topeng kesalehan dan memiliki pemahaman yang sangat mengagumkan tentang Perjanjian lama. Tetapi Yesus menyebut mereka pelaku kejahatan. Kesalehan tidak selalu menjadi tanda tentang adanya pemuridan Kristen yang sesungguhnya. Iblis juga memakai istilah-istilah Alkitab ketika ia berbicara dengan Adam dan Hawa, untuk mencobai mereka. Ie berusaha untuk menggoda Hawa agar ia menuhankan dirinya sendiri dan membangun di dalam dirinya pemahaman akan kejahatan melalui sebuah dusta. Iblis bahkan berusaha untuk menggodai Yesus agar Ia berusaha untuk mendapatkan keselamatan tanpa Kayu Salib dan dengan tanpa malu mengatakan bahwa semua kekayaan dan kekuasaan di dunia ini adalah miliknya.

Engkau Telah Mencobai Mereka Yang Menyebut Dirinya Rasul, Tetapi Yang Sebenarnya Tidak Demikian, Bahwa Engkau Telah Mendapati Mereka Pendusta: Adalah tugas dari masing-masing gembala dan pemimpin jemaat untuk menguji setiap pembicara, penginjil, dan para nabi yang mau melayani di gerejanya. Di dalam suratnya Rasul Yohanes mengajarkan kepada kita sebuah metode yang sangat menolong untuk menentukan siapakah orang-orang yang memiliki roh anti Kristus: semua orang yang menyangkali bahwa Yesus adalah Kristus (1 Yohanes 2:23-25; 4:1-5). Yesus juga pernah mengatakan sebelumnya, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Matius 7:15-23).

Siapa saja yang menjelaskan Islam sebagai agama yang dari Allah dan Muhammad sebagai nabi maka ia memberitakan kebohongan. Al-Qur’an menyangkali Allah sebagai Bapa dan menolak keberadaan Anak Allah dan penyaliban Kristus di dalam 17 bagian yang berbeda. Kemudian, Muhammad mengawini seorang anak berusia delapan tahun, Aisha, dan mengatakan bahwa Allah sudah memberikan kepadanya hak untuk mengawini semua perempuan Muslim yang memberikan diri kepadanya, kalau ia suka kepada mereka. Di dalam Islam tidak ada Roh Kudus. Pandangan orang Muslim tentang firdaus sangatlah bersifat kedagingan, dan Allah tidak hadir di sana. Semua itu adalah pengajaran palsu yang menghasilkan buah-buah yang busuk.

Keadaan yang sama terjadi kepada pilanthropy humanisme, yang mengajarkan bahwa manusia itu baik dan tidak membutuhkan pertobatan, pengampunan atau kelahiran kembali. Banyak pandangan dunia yang tanpa Tuhan berakar dari cobaan yang sangat licik ini. Di jaman ini perkawinan sesama jenis sedang semakin gencar dipromosikan sebagai sesuatu yang “wajar,” padahal sebenarnya hal itu merupakan penyimpangan.

Gereja harus mengutuk semua pandangan dunia yang licik seperti itu dengan jelas dan terbuka, bukannya membiarkan dan bahkan tenggelam bersama dengan mereka di dalam rawa-rawa multikultural. Paulus mengatakan bahwa pengajaran palsu yang kuat akan menyusup masuk ke dalam gereja, dan bahwa orang-orang yang tidak bertobat, orang-orang Kristen palsu akan selalu membuka diri kepada gerakan dan pandangan yang sensasional yang berusaha untuk menghindar dari “batu sandungan” salib Kristus. Ajaran yang menjauhkan manusia dari Allah tidak selalu jelas nampak sebagai Satanisme. Ada juga ribuan jerat di dalam gerakan ekumenikal dunia, gerakan Katolikisme, Philo-Semitisme, feminisme, hukum aborsi, dan gerakan nasionalisme, dimana di dalamnya Si Jahat berusaha memasang jerat untuk menangkan orang-orang percaya yang suam-suam kuku. Iblis jauh lebih tua dari kita dan teramat sangat paham dengan kelemahan kita sebagai manusia.

Yesus mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Barangsiapa tidak menerima perkataan Yesus sedang memisahkan diri mereka dari Anak Allah yang tersalib dan keselamatan yang sempurna dari-Nya. Kata-kata yang saleh saja tidak cukup, dan hanya iman kepada Tritunggal yang Kudus yang bisa mendatangkang kehidupan dan keamanan yang sejati kepada kita. Semua panggilan untuk sinkretisme adalah godaan roh jahat yang menarik yang bisa dengan cepat membawa orang kepada sikap menghakimi dan tidak mau menerima orang lain yang memiliki pandangan yang berbeda. Karena itu, para hamba Tuhan perlu memiliki kesadaran rohani dan kerendahan hati, dan berdoa meminta roh yang mampu membedakan.

Mungkin saja para nabi palsu di Efesus menunjukkan juga karunia roh yang mengesankan, sambil mengaku diri sebagai rasul Kristus yang benar sebagai akibat dari keajaiban yang mereka lakukan. Namun tidak seorangpun di antara mereka yang sungguh-sungguh menjadi saksi mata yang melihat Tuhan. Dia yang disalibkan dan yang bangkit tidak menjadi pusat pengajaran mereka. Dengan itu mereka memisahkan diri dari aliran mata air Roh Kudus, sumber dari korban penebusan yang sempurna yaitu pengorbanan Kristus di kayu salib.

Dan Engkau Tetap Sabar Dan Menderita Oleh Karena Nama-Ku; Dan Engkau Tidak Mengenal Lelah: Kesaksian yang demikian ini jarang—baik di dalam dunia sekuler, ataupun di dalam Gereja. Gembala jemaat di Efesus tidak melarikan diri ketika kesulitan muncul. Ia menunjukkan kesabaran menanggung dengan tekun segala tekanan, kecurigaan, permusuhan dan usaha pemecah belah. Ia berperang dalam peperangan iman yang baik dan naik dalam tangga pribadi untuk pertumbuhan dan kedewasaan rohani. Ia dimurnikan melalui penderitaan (Roma 5:1-4).

Ia membela nama Yesus dengan terbuka dan tidak jatuh menjadi korban berbagai ajaran Universalis tentang Allah. Ia mengarahkan jemaat melalui berbagai diskusi pribadi, hadir dalam berbagai kelompok rumah dan berkhotbah tentang Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan melawan segala ajaran sesat di jaman modern. Ia mendapatkan kekuatan dari Roh Kudus dan dari doa. Ia tidak menjadi lelah, meski menghadapi banyak pekerjaan dan sikap-sikap dari orang Kristen suam-suam kuku yang tidak mau diajar dan menunjukkan sifat duniawi.

Ia memimpin anggota jemaatnya bekerja keras untuk Tuhan dan mendorong mereka melakukan tindakan kasih dan pelayanan kepada Yesus berulangkali. Jemaat induk di Asia berkembang dan menjadi telada bagi banyak jemaat lainnya. Namun, mungkin saja ada beberapa anggotanya yang hanya menemukan sedikit saja waktu untuk berdoa, karena segala halangan dan kesibukan. Mereka melayani dengan tekun, tetapi tidak sepenuhnya bersandar di hadirat Yesus.

DOA: Kami bersyukur kepada-Mu, Gembala yang Baik, karena pelayan jemaat di Efesus dan gereja-gereja lain di sana senantiasa melayani Engkau, bekerja keras dalam kesabaran, dan bisa menemukan roh-roh jahat yang ada di dalam diri kelompok-kelompok yang mau masuk ke dalam jemaat. Persiapkanlah para pelayan, pemimpin gereja, dan juga anggota gereja untuk senantiasa melayani Engkau, dan angkatlah kemalasan dan kepelitan kami sehingga kasih-Mu bisa sungguh-sungguh menjadi nyata di dalam kami.

PERTANYAAN:

  1. Apakah karakteristik yang menjadi ciri dari gembala jemaat di Efesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 10:15 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)