Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Ephesians -- 045 (A brief digression: The whole armor of God)

This page in: -- Arabic -- English -- German -- INDONESIAN -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

EFESUS - Hendaklah Kamu Penuh dengan Roh
Meditasi, Renungan, Doa dan Pertanyaan Seputar Surat-surat kepada Gereja di Efesus

Bagian 3 - Pendahuluan Kepada Etika Menurut Sang Rasul (Efesus 4:1 – 6:20)

Pelajaran tambahan singkat: Seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-18)


Efesus 6:10-13
“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis”

Ketika menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman di kastil Wartburg di Eisenach, diceritakan bahwa Dr. Martin Luther melemparkan tempat tinta yang masih penuh kepada Iblis, yang menampakkan diri kepadanya dengan penuh kelicikan. Mungkin hal yang sama juga terjadi kepada rasul Paulus ketika ia sedang ada di dalam pemenjaraan di Roma, yang di bagian akhir suratnya menyerukan kepada orang-orang kudus di Efesus agar mereka mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dalam melawan serang si jahat yang licik.

Kuat di dalam Tuhan (Ef. 6:10-11)

Sang Rasul yang dipenjara itu tidak mengatakan: Bersia[lah, latuhlah tunuh, jiwa dan rohmu sehingga kamu bisa menjadi kuat melalui latihan rutin yang kamu lakukan dan kemudian kamu bisa mengalahkan kekuatan dan kelicikan Iblis. Namun justru sebaliknya, si jahat itu akan menjatuhkan manusia ke dalam kehinaan dengan memanfaatkan kekuatan duniawi yang dimiliki manusia itu sendiri.

Sang rasul menenangkan orang-orang beriman dengan mengatakan bahwa hanya Tuhan Yesus saja yang memiliki kuasa dan hikmat untuk memgalahkan sang musuh utama dari Allah itu. Karena itu, ia menuliskan: hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan dan “di dalam kekuatan kuasa-Nya!” kita perlu merenungkan lebih banyak mengenai teks di dalam Alkitab yang menjelaskan kekuatan Kristus dan kuasa Roh Kudus. Kita kemudian bisa mendapatkan kuasa Tuhan untuk kita dan pelayanan kita. Melalui iman maka kekuatan itu bisa dinyatakan dan diwujudkan di dalam nama Yesus. Namun, mengenakan seluruh senjata kuasa Allah itu sangat berkaitan dengan diremukkannya kebanggaan diri kita, dan juga ditanggalkannya sikap bermegah karena kesalehan yang mengandalkan kekuatan pribadi. Tidak ada seorangpun yang bisa mengambil kesimpulan bahwa ia bisa berperang melawan si jahat hanya dengan menggunakan sebuah Alkitab. Selama masih ada dosa di dalam hatinya, yang mengalirkan racun ke seluruh tubuhnya, ia tidak akan bisa maju di dalam peperangan itu. Johannes Seitz pernah mengatakan kepada salah seorang sahabatnya: Kalau kita mau mengatasi masalah kejahatan dan masalah yang rumit melalui doa dan iman kita, kita harus terlebih dahulu menguji diri kita sendiri. Kalau kita menemukan kesalahan di dalam kehidupan yang belum dibereskan, selesaikan saat itu juga. Akuilah pelanggaran anda kepada Tuhan Yesus, sehingga Ia mengampuni anda dari dosa-dosa anda, sehingga si jahat tidak akan berkuasa lagi atas kehidupan anda.

Tuhan Yesus memanggil kita, meskipun kita tidak mampu dan tidak layak, untuk mengikut Dia dan tetap berada di dalam Dia serta berjuang di dalam Dia. Kemudian kita akan bisa mengenali kemenangan kasih-Nya, dan menyaksikan bahwa hanya Dia sajalah Pemenang yang sejati. xPernahkah anda menyanyikan lagu karya Marthin Luther, atau menghafalkannya? Pernahkah anda mengalami hal itu di dalam kehidupan anda sendiri?

Dengan tenaga yang fana
niscaya kita kalah.
Pahlawan kita Dialah
yang diurapi Allah.
Siapa namaNya?
Sang Kristus mulia,
Tuhanmu Yang Esa,
Panglima semesta.
Niscaya Ia jaya!

Paulus kemudian menuliskan, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan.” Ia sajalah benteng yang teguh, tempat perlindungan, tempat yang aman dan pendamping yang sempurna. Dengan Dia dan di dalam Dia saja kita akan mendapatkan kemenangan. Kita harus belajar untuk mendengar kepada Dia saja, tidak melakukan lebih atau kurang dari apa yang Dia perintahkan kepada kita, percaya kepada firman-Nya, dan beriman kepada-Nya, bahkan ketika kita merasa hidup kita sulit. Jangan memusatkan perhatian kepada kemunduran atau kegagalan kita sendiri, tetapi pandanglah kepada Tuhan. Dia melakukan lebih banyak dari yang kita minta atau pikirkan. Kristus adalah Pemenangan yang mahakuasa!

Barangsiapa tetap merasa lemah dan rendah hati akan mengalami bahwa Tuhan adalah kekuatannya. Kepada Yesus saja segala kuasa di langit dan di bumi sudah diserahkan (Matius 28:19). Dia sudah mengutus Roh Kudus-Nya kepada semua bangsa, yang diberikan dengan kuasa dan hikmat-Nya (Wahyu 5:7). Semua orang yang berada di pihak-Nya akan berada di pihak sang Pemenang. Ketika anda sedang berada dalam kelemahan tubuh dan jiwa, hafalkanlah jaminan dari Yesus kepada Paulus, ketika ia tiga kali meminta kepada Tuhan untuk dibebaskan dari serangan si jahat, meski ia tidak menerima jawaban seperti yang dikehendakinya, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (2 Korintus 12:9).

Siapakah seteru terbesar Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus? (Ef. 6:12-13)

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu” (Ef. 6:12-13).

Barangsiapa pernah mendapat kesempatan untuk mengunjungi biara Budha di Leh, di pegunungan Kashmir, India, dan melihat patung Budha setinggi bangunan tiga lantai, akan bisa melihat dinding yang dicat warna gelap setinggi kepala Budha yang tersenyum itu. Bagian itu menggambarkan “ketiadaan” (Nirwana) Budha, sebagai tujuan dari sejarah dunia. Namun, ketiadaan ini bukanlah sesuatu yang hampa, melainkan penuh dengan roh-roh, malaikat kegelapan, dan kekuatan-kekuatan asing yang dipegang oleh tangan pemimpin roh jahat, dan semua roh-roh itu berlari, terbang dan melakukan apapun yang diinginkannya. Barangsiapa berpikir Iblis dan roh-roh jahat itu tidak ada di dunia ini, bisa melihat gambar mengerikan di biara yang sepi itu, dan menemukan gambaran yang sangat mengerikan tentang dunia roh.

Paulus adalah seorang konselor rohani yang dalam pembicaraannya dengan orang-orang yang sedang mengalami beban berat dan juga dalah doanya ketika ia sedang sendiri, mengalami bahwa si jahat itu memang sungguh-sungguh ada. Yesus sendiri menyebut si jahat itu sebagai penguasa dunia ini, yang sudah dihakimi dan dikalahkan oleh Anak Allah (Yohanes 12:31; 14:30; 16:11). Di dalam Doa Bapa Kami, Ia menyebutkan nama untuk musuh-Nya itu sebagai “yang jahat” sebagai kebalikan dari sang “Bapa”. Arah kehidupan kita berada dalam alur kedua kekuatan itu (Matius 6:9-13). Berbahagialah orang yang memberikan dirinya ditebus oleh Yesus daro kekuasan dan belenggu Iblis, dan yang percaya kepada kemenangan Anak Allah atas bapa segala kejahatan itu (Wahyu 12:3-4; 7-12; 12:13-19:21; 20:10). Di dalam kehidupan-Nya di dunia ini Yesus selalu melihat dengan jelas dan mengenali cobaan Iblis, dan mengetahui bahwa si jahat itu ingin mencegah-Nya mengambil jalan salib. Namun, sang Anak Allah mengalahkan si jahat dengan firman Allah dan secara tidak langsung memberikan kesempatan terakhir agar ia bertobat, namun si jahat itu menolak kesempatan itu (Matius 4:1-11). Di kayu salib sang Anak Domba Allah itu tidak hanya menanggung dosa dan menderita hukuman bagi semua manusia, tetapi lebih dari itu, meskipun Ia juga mengalami kesakitan badani yang tak terkira, Ia tetap tidak melakukan dosa. Dia yang tersalib itu mengasihi semua musuh-Nya sampai kepada akhirnya (Lukas 23:34), percaya kepada kehadiran Allah sebagai Bapa-Nya, dan terus berpegang kepada-Nya Him (seperti yang dilakukan Yakub), bahkan ketika sang Bapa meninggalkan-Nya (Kejadian 32:26-27; Matius 27:46; Markus 15:34). Ia tidak kehilangan harapan bahkan ketika tidak ada harapan lagi bagi-Nya (Lukas 23:46). Itu adalah kemenangan Yesus atas Iblis! Dalam semua pencobaan, kita tidak akan menemukan cara lai8n untuk mengalahkan si jahat selain dengan mengasihi musuh-musuh kita, dengan percaya kepada kehadiran dan pertolongan Tuhan kita, dan kemudian menyandarkan pengharapan kita kepada kesetiaan, kuasa dan kasih-Nya, bahkan ketika kita yakin bahwa kita akan mati karenanya.

Paulus secara tidak langsung mengakui adanya struktur ketentaraan di antara pasukan si jahat itu, bukan untuk membawa kita masuk ke dalam rahasia tentang Iblis, tetapi untuk memberikan kesaksian tentang kemenangan iman dan kepastian pengharapan kita, “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38-39). Ketika Yesus mengusir roh-roh jahat dari seseorang yang kerasukan di Gedara, roh-roh jahat itu mengakui namanya Legion, yang juga dipakai untuk menyebut pasukan militer Romawi yang beranggotakan ribuan prajurit (Markus 5:9). Seorang pengkhotbah Jerman dari abad ke-19, Johann Christoph Blumhardt, dalam pengalaman yang sangat mendalam dengan dunia yang tak kasat mata itu, melihat bahwa ada roh-roh yang lebih rendah tunduk kepada roh-roh dari tingkatan yang lebih tinggi.

Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpengaruh oleh “kekuatan kegelapan” yang menyatakan diri di sekitar kita dimana Iblis dipuja. Kita juga tidak boleh terlibat di dalam perjumpaan-perjumpaan dengan para cenayang yang menjalin hubungan dengan roh-roh dan orang-orang mati, dan yang menyebabkan diri mereka sendiri menjadi gelisah dan terganggu oleh roh-roh jahat. Kemudian, meletakkan jimat-jimat di ambang pintu atau melakukan sesuatu di malam Tahun Baru dengan tujuan untuk melihat masa depan, juga membuka kemungkinan masuknya roh-roh asing. Para pebisnis, politikus, dan perwira angkatan bersenjata seringkali sampai harus mengantri untuk menemui peramal yang dianggap bisa melihat peruntungan mereka. Jumlah cenayang yang ada di Berlin, yang sudah mendaftaran pekerjaan mereka di kepada dinas tenaga kerja dan dinas pajak setempat, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah imam Katolik dan pendeta Protestan yang ada di kota itu. Di dalam Islam ada lebih dari dua ratus “tarekat” (jalan) yang ditempuh oleh kelompok Sufi (mistik) yang menurut mereka bisa menghubungkan mereka dengan dunia roh, yang sebenarnya hanya membuat orang-orang itu jatuh ke dalam perhambaan kepada roh-roh itu. Pada jaman Paulus, anggota gereja-gereja yang ada di Efesus membawa semua buku-buku sihir dan jimat-jimat mereka dan kemudian membakar semuanya di depan umum, dan nilainya sama dengan lima puluh ribu uang perak (Kisah Para Rasul 19:19). Hal ini menunjukkan betapa saratnya ibukota salah satu propinsi Romawi itu dengan roh-roh asing.

Alkitab sangat berhati-hati ketika menjelaskan tentang kuasa roh-roh dan dunia yang tak kasat mata, sebagian besar penjelasan itu berbicara bahwa mereka sudah dikalahkan dan ditaklukkan. Di akhir jaman, antikristus akan datang dan mengambil tempat kekuasaan dan tahta yang diberikan kepadanya oleh Iblis (Wahyu 13:2). Dalam mengerjakan tugasnya ia akan memakai seorang nabi palsu dan orang-orang yang bisa melakukan banyak mujizat yang luar biasa (Wahyu 13:11-17), dan juga pelacur Babel, yang sangat menarik hati manusia (Wahyu 14:8; 17:1-19:5). Namun, akhir kisah mereka sudah ditentukan sejak awal, dan Kristus tetap menjadi sang Pemenang (Wahyu 19:11-21). Memang, di akhir jaman kekuatan antikristen akan semakin meningkat, dan akhirnya seluruh dunia akan dipenuhi dengan asap yang membumbung. Namun, Anak Domba Allah akan tetap menang dengan cara yang luar biasa (Wahyu 9:1-11; 17-21; 16:12-14).

Dr. Martin Luther menuliskan satu syair yang sangat indah di dalam lagu yang sungguh-sungguh menyentuh hati:

Penuhpun setan dunia,
yang mau menumpas kita,
jangan gentar melihatnya;
iman tak sia-sia!
Penghulu kuasa g’lap,
meskipun menyergap,
mustahil ‘kan menang;
kuasanya ditebang
dengan sepatah.

Paulus menasehatkan kepada jemaat agar mereka mempersenjatai diri dengan baik untuk peperangan rohani melawan kuasa gelap, untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, dan untuk mempraktekkan penggunaannya. Ia tidak menubuatkan tentang satu cobaan saja, atau serangan yang sementara saja, tetapi ia menyaksikan kepada para pemimpin jemaat di Efesus bahwa mereka harus senantiasa siap, siang dan malam, untuk menawan serangan dari si jahat dan anak buahnya. Namun, senjata yang diberikan oleh Kristus kepada para pengikut-Nya sudah terbukti keampuhannya oleh banyak generasi dan terbukti tidak ada cacatnya.

Peringatan utama tentang peperangan rohani yang akan datang dapat dilihat di dalam perkataan Yesus sendiri, yang diucapkan-Nya di awal pengajaran-Nya tentang masa depan dunia ini:

“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24:4)

Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. (Matius 24:4-14).

Doa: Bapa surgawi, kami menyembah Engkau karena penghakiman-Mu yang adil yang akan Engkau jatuhkan atas dunia ini dan juga atas roh-roh jahat. Tolonglah kami untuk mengakui segala dosa kami dan memiliki iman kepada pembenaran kami melalui Yesus Kristus, sehingga si jahat tidak akan berkuasa atas kami. Utuslah para hamba-Mu kepada bangsa-bangsa yang dicemari oleh setan-setan, sehingga banyak orang bisa datang dan membuka diri mereka kepada Injil-Mu, dan dengan itu mereka diselamatkan dari kuasa Iblis. Amin.

Pertanyaan:

  1. Bagaimana kita bisa menjadi kuat di dalam kuasa Tuhan?
  2. Sebagai orang-orang Kristen, mengapa kita tidak perlu takut kepada setan-setan dan roh-roh jahat di dunia ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on March 09, 2018, at 09:41 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)