Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 112 (Paul Transferred From Jerusalem to Caesarea)
This page in: -- Albanian? -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 2 - TULISAN TENTANG PEWARTAAN DI ANTARA ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI DAN PENDIRIAN GEREJA DARI ANTIOKHIA HINGGA KE ROMA - Melalui Pelayanan Paulus sang Rasul, Dengan Peneguhan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13 - 28)
E - Pemenjaraan Paulus di Yerusalem dan Kaisarea (Kisah Para Rasul 21:15 - 26:32)

8. Paulus dipindahkan dari Yerusalem ke Kaisarea (Kisah Para Rasul 23:23-35)


KISAH PARA RASUL 23:23-35
23 Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: "Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam sembilan malam ini. 24 Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks." 25 Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut: 26 "Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia. 27 Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma. 28 Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. 29 Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. 30 Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu." 31 Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada waktu malam ke Antipatris. 32 Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas. 33 Setibanya di Kaisarea orang-orang berkuda itu menyampaikan surat itu kepada wali negeri serta menyerahkan Paulus kepadanya. 34 Dan setelah membaca surat itu, wali negeri itu menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya. Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia, 35 ia berkata: "Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini." Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.

Sejak kejatuhan Paulus dari kuda di dekat Damsyik, dalam perjumpaannya dengan Tuhan, kita tidak membaca lagi tentang dia naik kuda sampai saat ini. Malam itu, ia dipaksa naik kuda di tengah malam, dikelilingi oleh tujuh puluh orang berkuda dan dua puluh orang prajurit pejalan kaki, yang mengawalnya dari depan dan dari belakang. Keadaan nampak menunjukkan andanya peperangan, serangan, dan bahaya. Orang-orang di Palestina begitu tidak suka dengan pemerintahan Romawi sampai-sampai bangsa Roma yakin bahwa kerusuhan besar akan segera terjadi. Revolusi yang demikian memang terjadi pada tahun 69-70 M, yang berakibat kekalahan dan kehancuran bagi bangsa Yahudi, yang kemudian menjadi tercerai-berai, mengembara di seluruh dunia tanpa memiliki tanah selama dua ribu tahun.

Paulus sampai di Kaisarea setelah dua hari, di bawah pengawalan dari tujuh puluh orang pasukan berkuda, yang menyerahkannya kepada gubernur dengan surat pengantar dari kepala pasukan, yang menjelaskan bahwa dia adalah seorang warganegara Romawi. Pernyataan ini membalikkan keadaan sama sekali, karena orang-orang Yahudi sudah berusaha membunuh seorang warganegara Romawi, dan karena itu tindakan campur tangan kepala pasukan itu menjadi sesuatu yang bisa dibenarkan, dalam hal ia mengirimkan begitu banyak pasukan untuk mengawal tawanan itu.

Di dalam surat pengantar itu, kepala pasukan juga menegaskan bahwa Paulus sama sekali bukan penjahat, dan bahwa ia tidak melakukan apapun melanggar hukum. Ia tidak menemukan alasan untuk merantainya atau menjatuhkan hukuman mati kepadanya, karena tuduhan terhadap Paulus berkaitan dengan hukum agama Yahudi, yang muncul karena perbedaan pemahaman mengenai hukum Taurat dan kitab para nabi. Masalah yang demikian biasanya memunculkan kebencian dan kepahitan hati yang mendalam. Sebagai akibatnya, kepala pasukan kemudian mendengar adanya persekongkolan yang dibuat oleh empat puluh orang untuk membunuh Paulus. Karena itu, ia kemudian mengirimkan terdakwa itu kepada gubernur agar urusan itu diselesaikan di Kaisarea, sebuah kota Romawi yang dikenal karena keteraturannya, dan letaknya jauh dari Yerusalem, pusat budaya Yahudi, yang dipenuhi dengan sentimen agama dan hasutan.

Ketika Feliks, sang gubernur, mendengar bahwa Paulus berasal dari Tarsus Kilikia, ia memutuskan untuk langsung membereskan urusan ini, karena tidak ada seorangpun yang berasal dari Tarsus yang jauh yang memahami hukum dan budaya Yahudi. Ia memenjarakan Paulus di istana Raja Herodes, dimana gubernur sendiri tinggal. Kemungkinannya adalah mereka pertama-tama menempatkan Paulus di tempat penyimpanan istana dengan pengawalan ketat, atau di pelataran, sehingga keempat-puluh orang pemberontak dari Yerusalem itu tidak akan bisa menyelinap masuk mendekati rasul yang terhormat itu.

Demikianlah hasil dari permintaan yang dituliskan Paulus kepada dalam suratnya, meminta agar mereka berjuang bersama dengan di dalam doa kepada Allah baginya, agar ia dibebaskan dari orang-orang dari Yudea yang tidak percaya, dan agar pelayanannya di Yerusalem bisa diterima oleh orang-orang kudus, sehingga ia bisa datang kepada jemaat di Roma dengan sukacita karena kehendak Allah, dan bisa dikuatkan dalam kebersamaan dengan mereka (Roma 15:30-32). Tetapi doanya dijawab dengan cara yang berbeda dengan yang dibayangkannya semula; ia pergi ke Roma yang jauh itu dalam keadaan terikat, bukan sebagai utusan Kristus yang bebas merdeka.

Apa yang ada di dalam pikiran Paulus ketika ia dipenjarakan? Hanya empat belas hari sebelumnya ia tiba di Kaisarea dan melewatkan malam bersama dengan Filipus, sang pengkhotbah itu, sampai Agabus, sang nabi, datang kepadanya dan menubuatkan dengan terang Roh Kudus bahwa ia akan bertemu dengan belenggu dan bahaya. Tetapi Tuhan mendatanginya pada waktu malam, setelah ia memberikan kesaksian tentang Dia yang Hidup di tengah orang banyak yang sedang marah di tangga pelataran Bait Suci. Tuhan mengatakan kepadanya bahwa ia juga akan bersaksi bagi nama-Nya di Roma, pusat dunia pada jaman itu. Jadi, kita melihat di dalam arah perjalanan Paulus bahwa ia bukanlah perencananya, dan kekuatan yang ada di dalam dirinya bukanlah pikiran dan kehendaknya sendiri, tetapi Kristus, yang sudah merencanakan, mengarahkan, dan bekerja melalui hamba-Nya yang taat sesuai dengan kehendak-Nya, dan bukan berdasarkan kehendak Paulus sendiri. Itu mungkin masa yang paling berat dalam kehidupan Paulus, yang adalah motivator yang sangat aktif bagi orang-orang lain. Gereja-gereja yang ditinggalkannya membutuhkan pertolongan dan nasehatnya, bahkan meski ia terpaksa harus tinggal selama beberapa hari di dalam penjara tanpa bisa bergerak dan melakukan kegiatan dengan bebas.

DOA: Kami berterima kasih kepada-Mu, Tuhan yang mahakuasa, karena Engkau tidak menuntun hamba-hamba-Mu sesuai dengan rencana mereka sendiri, tetapi sesuai dengan kehendak-Mu, dan ketetapan-Mu. Engkau melindungi mereka agar bisa bersaksi dengan berhasil, dan Engkau menjawab doa mereka dengan kuasa yang besar. Ampunilah kami atas jalan-jalan kami, dan ajarkan kami tuntunan dari Roh Kudus setiap waktu. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana dan mengapa Paulus dipindahkan ke Kaisarea?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:57 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)